tag:blogger.com,1999:blog-137720882024-03-25T06:57:43.098-07:00mustarimula.blogspot.comMustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.comBlogger33125tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-30407631787938269942020-09-07T12:15:00.001-07:002020-09-07T12:15:08.185-07:00IN MEMORIAM AMMA' CAMMANA : Tampilan Sang Maestro bersama para seniman ...<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="https://www.youtube.com/embed/d8Gg0yhTSQ4" width="459"></iframe>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-25443967583022762292020-03-19T11:15:00.001-07:002020-03-19T11:15:03.336-07:00CONTAGION FULL MOVIE COMPLET HDD CORONAVIRUS<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/piFqXcp6r7U?clip=&clipt=EAAYAA%3D%3D" width="480"></iframe>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-60589524741029050262020-02-20T17:11:00.003-08:002020-02-20T17:11:56.586-08:00KATEGORI DUA YANG MENDUA<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div align="center" class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 115%;">Oleh :
Mustari Mula Tammaga<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt; vertical-align: baseline;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 115%;"><br /></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal">
<i><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 115%;">Beragamnya
informasi tentang model, teknis dan strategi yang akan ditempuh pemerintah
dalam penyelesaian nasib para honorer kategori dua membuat para para honorer sering melakukan aksi untuk
memperjelas status mereka. Informasi yang sering mendua antara pemerintah pusat
dan daerah ibarat bola liar yang tidak jelas arah operannya</span></i><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 115%;">.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Akhirnya perjuangan panjang para
Tenaga Honorer Kategori Dua (THK.2) untuk
mendapatkan kejelasan status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) mendapat angin segar ketika Undang Undang
Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN <span style="color: #222222;">menjadi prioritas dalam Program Legislasi Nasional
(Prolegnas) tahun ini. UU tersebut masuk dalam daftar 50 Rancangan
Undang-Undang (RUU) yang akan dibahas, </span> terutama pada revisi pasal yang menjadi payung
hukum diangkatnya para tenaga honorer K2 yang telah berusia di atas 35 tahun <span style="color: #222222;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Namum belum juga dimulai pembahasan
revisi Undang Undang tersebut, tiba tiba
saja para honorer dikagetkan oleh berita bahwa Pemerintah lewat Kementerian
PAN-RB dan BKN bersama Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPRRI
) sepakat untuk menghapus tenaga honorer, pegawai tetap, pegawai tidak tetap,
dan lainnya dari organisasi kepegawaian pemerintah. Kesepakatan tersebut tertuang dalam Rapat Kerja (Raker) mengenai
persiapan pelaksanaan seleksi CPNS periode 2019-2020 yang digelar pada Senin,
20 Januari 2020, di ruang rapat Komisi II DPR RI, Jakarta. seperti dilansir
dari Detik, Senin, 20 Januari 2020.<span style="color: #222222;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Beruntunglah Ketua umum
Perkumpulan Hononer K2 Indonesia Titi Purwaningsih segera meluruskan bahwa anggapan
tersebut itu salah tafsir. "Saya juga tidak menyangka di lapangan kalau
para tenaga honorer K2 jadi heboh gara-gara pemberitaan honorer akan dihapus.
Teman-teman yang tidak ikut menyaksikan langsung rakernya berpikir akan
dipecat. Padahal kan tidak begitu, justru kesepakatan itu mendorong pemerintah
menyelesaikan masalah honorer K2," <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Titi Purwaningsih juga
menghimbau kepada seluruh tenaga honorer K2 untuk tidak menelan mentah-mentah
informasi yang beredar. Sebab, faktanya honorer K2 tidak akan dipecat. Ketua
umum honorer mengutip isi kesepakatan Komisi II, KemenPAN-RB, dan BKN pada poin
dua yang isinya memastikan tidak ada lagi status pegawai yang bekerja di
instansi pemerintah, selain Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebagaimana diatur dalam pasal 6 UU No 5 tahun
2014 tentang ASN. Dengan demikian
kedepannya secara bertahap tidak ada lagi jenis pegawal seperti pegawai tetap,
pegawai tidak tetap, tenaga honorer, dan lainnya "Kan memang begitu
aturannya. Dalam UU ASN tidak ada istilah honorer, pegawai tidak tetap, dan
lainnya. Yang ada PNS dan P3K. Artinya apa? Pemerintah dan DPR bersepakat agar
honorer yang ada di instansi harus diperjelas statusnya. Dan ini justru
menguntungkan honorer," tendasnya. Dia juga menambahkan, karena lahirnya
kesepakatan tersebut, salah satunya sebab DPR mendapatkan masukan dari forum
honorer pada audiensi 15 Januari 2020 tegas Titi Purwaningsih, Seperti dilansir JPNN.com Rabu (22 Januari
2020). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Begitu pula dengan MenPAN RB
Thahjo Kumolo segera melakukan klarifikasi terhadap riuhnya pemberitaan
penghapusan tenaga honorer pada kesepakatan
Rapat Kerja Komisi II DPR RI, KmenPAN RB dan BKN. MenPAN RB Thahjo Kumolo dalam konferensi pers menegaskan
bahwa ” Sebenarnya, bukan penghapusan tenaga honorer di daerah tapi nanti
mereka harus pindah posisi ke PNS dan PPPK. Intinya di daerah-daerah masih
membutuhkan tenaga honorer,” kata Tahjo dilansir dari Republika.co.id, Minggu
(26/1/2020).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Beragamnya informasi tentang
model, teknis dan strategi yang akan ditempuh pemerintah dalam penyelesaian nasib
para honorer kategori dua membuat para
honorer menjadi gundah. Akibatnya para honorer sering melakukan aksi untuk
memperjelas nasib mereka. Informasi yang sering mendua antara pemerintah pusat
dan daerah ibarat bola liar yang tidak jelas arah operannya. Parahnya, MenPAN
RB Thahjo Kumolo juga mengaku heran mendengar informasi beragam seputar pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K). Seperti sudah ditekennya Perpres
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), anggaran gaji PPPK sudah
disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dan, yang marak beredar soal akan
diserahkannya SK P3K paling lambat akhir Maret 2020.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Yang membuat Tjahjo Kumolo
prihatin, informasi tersebut justru disampaikan oleh pejabat-pejabat daerah. "Mereka
belum paham masalah, tidak dicek kok bikin pernyataan. Ini akan membuat PPPK
berharap banyak. Kalau tidak terbukti, pusat lagi yang disalahkan," kata
Tjahjo Kumolo.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Menpan RB berjanji akan
mengecek kebenaran informasi tersebut terutama soal Perpres P3K. "Saya kok
belum tahu ya kalau Perpres P3K sudah diteken presiden. Nanti akan saya cek kebenarannya,"
tandasnya. Oleh karena beragamnya informasi yang beredar tentang masalah Tenaga
Honorer Kategori Dua yang mendua, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi berpesan kepada para honorer
kategori dua terkhusus bagi yang sudah
lulus pada seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) di tahap I
pada tahun 2019 lalu, untuk bersabar. Supaya tidak termakan oleh informasi yang
tidak jelas sumber keakuratannya. Tunggu proses berjalan, jika sudah ada
kebijakan menurutnya akan segera diinformasikan kepada semuanya. "Sabar,
tunggu prosesnya berjalan. Kalau sudah ada kebijakan akan kami
informasikan," pesan Menteri Tjahjo dilansir dari JPNNcom, Minggu
(12/1/2019).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Terlepas apa dan bagaimana
langkah yang akan dilakukan pemerintah dalam penyelesaian masalah honores K2,
para honorer menyerahkan sepenuhnya
teknis atau mekanisme
penyelesaiannya kepada DPR RI. Mau dengan mekanisme Pansus, atau dengan
mekasnis Panja, serta mau lewat revisi Undang-Undang ASN yang terpenting bagi
Honorer K2 permasalahannya bisa terselesaikan. "Sebenarnya, mau lewat
apapun mau panja, pansus mau revisi UU ASN ya silakan saja. Terpenting masalah
Honorer K2 selesai," ujar Koorwil Honorer K2 DKI Jakarta, Nur Baitih,
sebagaimana dilansir dari jpnn.com, Jumat (31/1/2020). Hal tersebut disampaikan
Nur Baitih, saat merespons penolakan Wakil Ketua Komisi II DPR Arif Wibowo
terhadap usulan dibentuknya Pansus honorer tenaga pendidik dan kependidikan
sebagaimana kesepakatan Komisi X bersama Komnas PGHRI dan PHK2I.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Lebih lanjut, Nur Baitih
mengatakan sejak 2017 juga sudah ada upaya merevisi UU ASN. Namun, rencana itu
mandek karena pemerintah ogah menyerahkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) ke
DPR RI. "Kalau sekiranya pansus bisa selesai lebih cepat dari revisi UU
ASN kenapa tidak dilakukan. Bukannya pansus lebih tinggi kedudukannya dari pada
Panja. Kemudian jika berbicara keseriusan DPR untuk menyelesaikan masalah
honorer, pihaknya tidak meragukan sedikitpun bahwa semua wakil rakyat sangat
mendukung agar honorer K2 diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) “
Tegasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Peringatan
Bom Waktu<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 2.0cm;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Sebenarnya permasalahan
tenaga honorer di Indonesia bukanlah hal yang baru dalam tata kelola
administrasi kepegawaian di Indonesia. Pada tahun 2005 yang lalu, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan
pemerintah Nomor 48 tahun 2005 tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi
CPNS. Dengan ditetapkannya PP tersebut pejabat pembina kepegawaian dilarang untuk
mengangkat tenaga honorer kecuali yang telah mengabdi pada tahun 2005 kebawah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Peraturan Pemerintah
tersebut ditindaklanjuti sampai ke
jajaran pemerintah daerah dengan dikeluarkannya surat edaran oleh para pejabat
pembina kepegawaian setempat kepada para
Kepala Satuan Kerja Parangkat Daerah. Surat edaran tersebut secara jelas dan
tegas menenkankan kepada kepala SKPD untuk tidak mengangkat tenaga honorer yang
baru sampai tuntasnya penyelesaian honorer yang telah mengabdi sejak tahun 2005
kebawah. Namun apa daya aturan tetap
saja dilanggar, pengangkatan tenaga honorer justru semakin menjadi jadi dan
tidak terkendali terutama dimasa perhelatan politik berlangsung. Bahkan banyak
elit politik daerah secara gamblang melakukan politisasi birokrasi dengan
mengangkat tenaga honorer tanpa mempertimbangkan analisis beban kerja dan
kebutuhan organisasi serta kompetensi
calon tenaga honorer.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Larangan pengangkatan tenaga
honorer yang tidak berdasarkan analisis kebutuhan dan beban kerja serta
kompetensi tenaga honorer akan menjadi bom waktu dalam penataan administrasi
kepegawaian. Seperti dilansir dari situs detik.com, edisi Sabtu (25/01/2020)
Plt. Kepala Biro Humas BKN Paryono mengatakan bahwa “Pemerintah sudah menerbitkan aturan larangan
bagi setiap instansi tidak merekrut tenaga honorer dan sejenisnya. Pada tahun
2005 pemerintah pernah mengeluarkan PP.No 48 tahun 2005 tentang pengangkatan
tenaga honorer menjadi CPNS, dengan PP tersebut pejabat pembina kepegawaian
dilarang mengangkat tenaga honorer. Sehingga saat ini tidak ada yang mendata
karena sebenarnya sudah dilarang untuk diangkat," ujar Paryono, Selasa
(21/1/2020).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Penanganan
Permasalahan THK II<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;"> Penangangan permasalahan tenaga honorer dimulai
sejak tahun 2005 sampai 2014. Dari rentang waktu kurang lebih sepuluh
tahun, pemerintah telah mengangkat tenaga
honorer sebanyak 1.070.092 orang, dengan klasifikasi 860.220 Tenaga Honorer Kategori-I (THK-I) dan
209.872 Tenaga Honorer Kategori (THK-II). Jumlah total Tenaga Honorer yang diangkat
tersebut sejak dari tahun 2005 sampai 2014 adalah sama dengan sepertiga jumlah
Aparatur Sipil Negara (ASN) secara nasional yang tidak sepenuhnya sesuai dengan
kebutuhan organisasi, sehingga rata rata komposisi ASN di kantor-kantor
pemerintah sekitar 60 persen bersifat administratif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Lalu
bagaimana nasib Tenaga Honorer Kategori II yang tidal lulus seleksi pada tahun
2013 lalu. ? Pertanyaan ini sangat mendasar karena terkait dengan kejelasan
status para Tenaga Honorer Kategori II yang masuk data base dan telah mengikuti
tes tapi tidak lulus tes. Berdasarkan data yang disampaikan oleh KemenPAN TB
Tjahjo Kumolo sebagamana yang dilansir di Republika .co.id mengatakan bahwa “ Dari jumlah 648,462 THK-II
yang berhasil lulus sebanyak 209.872
THK-II. Sementara yang tidak lulus sebanyak 438,590.orang Penanganan THK II (THK I yang belum terangkat)
merupakan hasil kesepakatan bersama antara Pemerintah dan Komisi II, VIII,
serta X DPR RI dalam menangani tenaga honorer, yaitu THK II diberikan
kesempatan. Namun, harus mengikuti seleksi dan hanya diberikan satu kali
kesempatan seleksi. Hal ini dituangkan dalam PP nomor 56 tahun 2012,” Ujarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Untuk
penanganan lebih lanjut terhadap Eks THK II yang tidak lulus seleksi sebanyak 438.590
orang maka Pemerintah bersama tujuh Komisi Gabungan DPR RI yaitu Komisi I, II,
III, VIII, IX, X, dan XI pada tanggal 23 Juli 2018, telah menyepakati hal-hal
sebagai berikut yaitu, Bagi Eks THK II yang masih memenuhi persyaratan usia di
bawah 35 tahun dan kualifikasi pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan (UU ASN, UU Guru dan Dosen, serta UU Tenaga Kesehatan) dapat
mengikuti penerimaan CPNS tahun 2018 melalui formasi khusus Guru dan Tenaga
Kesehatan sesuai kebutuhan organisasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Eks
THK-II yang masih berumur dibawah 35 tahun yang memenuhi persyaratan mengikuti
seleksi CPNS sebanyak 13,347. Setelah dilaksanakan proses seleksi CPNS 2018
dari sebanyak 8.765 pelamar terdaftar lulus sebanyak 6,638 guru dan 173 tenaga
kesehatan. Kemudian, Eks THK II yang berusia di atas 35 tahun dan memenuhi
persyaratan mengikuti seleksi PPPK khusus untuk Guru, Tenaga Kesehatan dan
Penyuluh Pertanian sesuai kebutuhan organisasi, maka dilakukan seleksi PPPK
akhir bulan Januari 2019 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018
tentang Manajemen PPPK. Berdasarkan hasil seleksi PPPK maka dinyatakan lulus dari formasi tenaga
guru sebanyak 34.954, formasi tenaga kesehatan lulus sebanyak 1.792 dan formasi
Tenaga Penyuluh Pertanian lulus sebanyak 11.670.Saat ini masih dalam proses
pengangkatan sebagai ASN dengan status PPPK.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Bagaimana
nasib THK II yang tidak lulus Seleksi
PNS atau PPPK ?<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Penyelesaian
tenaga honorer kategori dua akan dituntaskan dalam waktu hingga 5 tahun ke
depan sampai dengan tahun 2023. Di masa transisi lima tahun tersebut bagi
tenaga honorer untuk menjadi ASN melalui tes CPNS maupun seleksi P3K. Jika
tidak lolos seleksi tersebut, masih ada kesempatan bagi mereka (tenaga honorer)
untuk tetap bekerja di instansi pemerintah dengan sistem gaji sesuai dengan
UMR.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Seperti
dilansir dari situs jawapos.com, Selasa, 28 Januari 2020, 11:23:50 WIB,
Setiawan Wangsaatmaja, Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mengatakan, bahwa “ Pemerintah
membuka peluang seluas luasnya bagi para tenaga honorer untuk mendaftar CPNS
dan PPPK. Sementara bagi Honorer Kategori 2 yang berusia kurang dari 35 tahun
bisa mendaftar CPNS, sedangkan honorer Kategori 2 berusia lebih dari 35 tahun
bisa mengikuti seleksi P3K. ’’Silahkan, selama tenaga honorer tersebut memenuhi
persyaratan. Kemudian, memang ada formasi yang dibuka oleh instansi yang
mengusulkan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;"> Pada kesempatan yang sama Setiawan juga
menuturkan dalam lima tahun, terhitung sejak PP 49/2018 terbit, pemerintah
berharap tenaga honorer mengikuti prosedur seleksi. Jika tidak lolos hingga
2023, Kata Dia, mereka bisa tetap bekerja sepanjang dibutuhkan instansi
pemerintah tersebut. Diberi gaji sesuai UMR di wilayah kerja masing-masing.
Ditanggung oleh APBD, Oleh karena itu opsi kebijakan tersebut bergantung pada
evaluasi setelah lima tahun masa transisi. Rekrutmen CPNS dan PPPK hingga 2023
memenuhi atau tidak.’’Yang jelas, keputusan tidak hanya dari Kementerian PAN
RB, tapi juga melibatkan Kemendikbud, Kemenkeu, dan kementerian/lembaga lain.
Intinya, dipertahankan atau tidak, itu tergantung kebutuhan organisasi,’’
Tandasnya. Setiawan juga mengatakan, pada masa transisi dimanfaatkan untuk
merapikan masalah honorer. Karena itu, pihaknya bersama Kemenkeu masih
menghitung kebutuhan pegawai di seluruh Indonesia. Dihitung pula berapa
kekurangannya dalam 2 sampai 3 tahun ke depan. Termasuk mempertimbangkan
kemampuan anggaran belanja pegawai pemerintah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Dilain
tempat dikatakan Ketua Umum Perkumpulan Honorer Kategori 2 Indonesia (PHK2-I)
Titi Purwaningsih, membenarkan, dalam pertemuan antara pemerintah dan Komisi II
DPR RI, disepakati penghapusan tenaga honorer. ’’Namun, ada kesepakatan lagi
yang tidak tertuang, (yakni) akan menyelesaikan dahulu honorer kategori dua
(K-2),’’ ujar Titi.Pihaknya juga tidak berkeberatan dengan penghapusan tenaga
honorer itu. Apalagi, sejak 10 Januari 2013 ada surat larangan pengangkatan
tenaga honorer dari pemerintah. Menurut dia, penghapusan tenaga honorer
sebaiknya dimaknai sebagai komitmen pemerintah untuk mengalihkan status mereka
menjadi ASN (PNS/P3K).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Ketua
honorer juga berharap pemerintah memberikan solusi yang saling menguntungkan.
Dia mengusulkan pembuatan payung hukum atau regulasi untuk pengangkatan tenaga
honorer menjadi PNS atau P3K. </span><span style="color: #2d2d2d; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Apabila honorer tersebut tak lolos CPNS
ataupun PPPK dalam masa transisi 5 tahun tadi, maka status si pegawai honorer
akan dikembalikan ke instansi yang mengangkat.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span style="color: #2d2d2d; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Harapan dari ketua honorer tersebut
ditanggapi oleh Deputi Bidang SDM
Aparatur Kementerian PAN-RB, Setiawan Wangsaatmaja yang mengatakan bahwa "Pertama
kita kembalikan tenaga honorer itu dikontrak siapa, itu dulu yang harus kita
tahu. dalam rapat bersama dengan komisi gabungan disebutkan bahwa mereka
memberikan kesempatan sepanjang dibutuhkan instansi pemerintah dan diberikan
gaji sesuai UMR di wilayahnya," jelas Setiawan seperti dilansir di
Detik,com 9 Februari 2020. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span style="color: #2d2d2d; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Lebih jauh Setiawan menjelaskan</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;"> </span><span style="color: #2d2d2d; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">"Setelah 2023 kita akan lihat masih dibutuhkan atau tidak selama masa
transisi. Kita harus duduk sama Kemdikbud, Kemenkeu dan instansi pemerintah
terkait lainnya," sambungnya.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;"> </span><span style="color: #2d2d2d; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Setiawan mengatakan, pihaknya akan memberikan sanksi kepada instansi yang
masih mengangkat tenaga honorer. Hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 49 Tahun 2018.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;"> </span><span style="color: #2d2d2d; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Dalam Pasal 96 PP itu sendiri
dijelaskan, PPK (termasuk pejabat lain di instansi pemerintah) dilarang
mengangkat pegawai non-PNS dan/atau non-PPPK untuk mengisi jabatan ASN.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;"> </span><span style="color: #2d2d2d; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 150%;">Instansi yang masih membutuhkan tenaga tambahan didorong untuk mengambil
dari pihak ketiga alias outsourcing. Setiawan menjelaskan, selama seleksi CPNS
maupun PPPK belum dibuka, maka instansi masih bisa merekrut tenaga lewat pihak
ketiga atau outsourcing.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;">Segala upaya yang telah
dilakukan oleh para tenaga honorer untuk memperjuangkan kejelasan statusnya
sangat diharapkan dukungan politik dari lembaga legislatif</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">dan dukungan penyelesaian teknis di lembaga
eksekutif. Terutama terkait dengan revisi pasal dalam UU ASN yang mengatur
tentang batas usia pengangkatan PNS dan Peraturan Presiden yang mengatur
pengangkatan</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">tenaga honorer menjadi ASN</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">melalui jalur PPPK. Tentu saja tindak lanjut
dari pemerintah</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">sangat diharapkan
dan</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">dinantikan ratusan ribu tenaga
honorer di Indonesia.</span></div>
</div>
Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-79636628631255984122019-12-24T01:47:00.001-08:002019-12-24T01:47:48.056-08:00SEXY KILLERS (FULL MOVIE TANPA IKLAN) DOKUMENTER INDONESIA TERBAIK 2019 ...<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/9nMPvI_5oVQ" width="480"></iframe>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-25821508969450002002019-12-13T11:04:00.001-08:002019-12-13T11:04:51.558-08:00MEDLEY LAGU DAERAH POLMAN : Keseruan Bupati Polewali Mandar saat nyanyi...<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/yQKhBqfXrJU" width="480"></iframe>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-65105907924551050422019-11-11T04:00:00.001-08:002019-11-11T04:00:42.782-08:00TARI PALLAKE : Salah satu Tarian Perang dari Sulawesi Barat<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/5FlC6dtdBb4" width="480"></iframe>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-28761496218745382582019-10-31T08:17:00.001-07:002019-10-31T08:17:42.014-07:00Gunakan pakaian adat Papua, Mendikbud lepas peserta Pawai Budaya PKN 2019<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/xfu1bHJ7GiE" width="480"></iframe>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-32948508312055415182019-10-31T08:16:00.001-07:002019-10-31T08:16:59.316-07:00Goyang Tik Tok Ala Musik Pompang Mamasa, #Entahapayangmerasukimu#Tiktok...<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/xOSlVbxmW2U" width="480"></iframe>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-75761576952978879802019-08-18T11:19:00.001-07:002019-08-18T11:19:24.749-07:00Pecinta Alam Kibarkan Bendera di Laut Polman<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/cyS-Xp9xiKE" width="480"></iframe>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-68493658333597598022019-05-23T08:37:00.001-07:002019-05-23T08:37:23.088-07:00INFO KBKM (Kemah Budaya Kaum Muda) 2019<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/LMZzu4oTXes" width="480"></iframe>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-55012018210978944112019-04-14T02:34:00.001-07:002019-04-14T02:34:15.297-07:00Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-55140136978960884902019-03-02T15:13:00.001-08:002019-03-02T15:13:39.637-08:00Transmigrasi Zaman Penjajahan Belanda<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="https://www.youtube.com/embed/QwAwk_OCubQ" width="459"></iframe>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-90238287084316981742015-11-08T00:28:00.001-08:002015-11-08T00:28:56.515-08:00Kahar Muzakkar {part.1/4}<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="https://www.youtube.com/embed/M2hQ_j17xjc" width="459"></iframe>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-39149129528743372112013-10-16T23:54:00.002-07:002013-10-17T00:00:22.820-07:00MALAYSIA ; GILA IDE DAN IDE GILA<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 180%;"> OLEH :</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: 180%;">MUSTARI MULA TAMMAGA</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 180%;">T</span>epat
pukul 23.45 waktu Malaysia pesawat Air Asia AK 1027 yang membawa
rombongan Benchmarking Mahasiswa PPS STIA LAN Makasar kelas kerja sama
Pemkab Polewali Mandar mendarat di Kuala Lumpur International Air Port
(KLIA). Hari itu, Senin, 13 April 2009 bersamaan ketika media
infotainment Indonesia gencar gencarnya memberitakan perjuangan gigih
Daisy Fajarina untuk mengembalikan anaknya Manohara Odelia Pinot ke
Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lepas dari
gerbang bandara KLIA yang terletak di Sepang negara bagian Selangor,
mata saya tertuju pada sebuah tulisan besar berbunyi "Bringing the World
to Malaysia and Malaysia to the World" ("Membawa dunia pada Malaysia
dan Malaysia pada Dunia"). Slogan seperti ini banyak dijumpai di tempat
strategis di Kota Kuala Lumpur yang tertata apik dengan redaksi berbeda
beda. Misalnya “ Malaysia, Bersekutu bertambah Mutu ” atau “ Bangun
Malaysia, Persatuan adalah Kekuatan “. Hal ini mengingatkan saya pada
kota kota besar di Indonesia. Hampir setiap sudut kota dipenuhi dengan
iklan. Sayangnya bukan iklan yang membangkitkan spirit kebangsaan. Yang
ada justru iklan produk dengan bahasa “prokem” dan deretan baliho caleg
yang tidak beraturan.<br />
Dalam perjalanan menuju Kuala Lumpur,
pemandu (guide) yang mengaku masih turunan Bugis bernama Abdul Rozak
tapi lebih senang di panggil “Baddu Razak“ mulai menceritakan riwayat
bandara yang konon terbesar kedua di dunia. Menurutnya desain bandar
Udara Internasional Kuala Lumpur ini dibuat oleh seorang arsitek asal
Jepang, Kisho Kurokawa. Lokasi bangunan terminal didesain dengan
menggunakan konsep Bandar Udara di tengah hutan, hutan di dalam Bandara,
yang dikelilingi oleh pohon-pohon penghijauan. Konsep ini dilakukan
dengan kerjasama dari Institut Penelitian Hutan Malaysia. Keseluruhan
hutan hujan ditransplantasikan dari hutan dan diletakkan di
tengah-tengah bangunan satelit bandara ini.<br />
Bandara ini didesain
untuk menampung hingga 130 juta penumpang per tahun. Selain karena
ukurannya, bandara ini didesain agar kepadatan penumpang menyebar ke
seluruh penjuru bangunan, dengan tampilan menarik dan tanda-tanda
fasilitas yang disediakan dalam bahasa Melayu, bahasa Inggris, bahasa
Tionghoa, bahasa Jepang dan bahasa Arab. Bahkan fasilitas untuk
penyandang cacat pun telah sesuai dengan standar dunia.<br />
Luas
landasan dan bangunan dari bandara ini 100 km persegi, dan secara teori
dapat menampung 100 pergerakan penerbangan kapan saja. Ada 216 kaunter
untuk daftar diri disusun dalam 6 lorong. Bandara ini adalah bandara
pertama yang menggunakan Sistem Total Manajemen Bandara (Total Airport
Management System atau disingkat TAMS).<br />
Sepanjang perjalanan
menuju Kota Kuala Lumpur, Abdul Rozak dengan semangat Nasionalisme
Malaysia tiada hentinya menceritakan segala moment yang dilalui termasuk
ketika melalui Kawasan Perkantoran Putrajaya yang menjadi lokus utama
Benchmarking Mahasiswa PPS LAN esok harinya. Kami melewati Kawasan
Putrajaya sekitar pukul 01.00 Malam, Meski demikian tetap tampak
kemegahan bangunan dibawah temaran lampu disegala sisi. Tiba di Kuala
Lumpur sekitar pukul 02.00 dini hari, langsung menuju ke Hotel Kuala
Lumpur International untuk istirahat.<br />
Di terima di KBRI<br />
Setelah
sarapan pagi di cafeteria Kuala Lumpur Internatonal Hotel, rombongan
benchmark menuju Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk
penerimaaan resmi. Pihak KBRI Malaysia diwakili oleh Asisten Atase
kebudayaan, sementara rombongan Benchmarking Mahasiswa PPS STIA LAN
diwakili oleh Pembantu Ketua III STIA LAN Makassar Dr. Amir
Imbaruddin,MDA selaku Ketua Rombongan didampingi Wakil Bupati Polewali
Mandar H.Nadjamuddin Ibrahim,S.Mi,MM selaku pendamping eksekutif.<br />
Acara
penerimaan berlangsung santai diruang Pertemuan KBRI. Pihak KBRI
memohon maaf karena sambutan penerimaan berlangsung sederhana. Hal ini
dimaklumi karena pihak KBRI masih disibukkan oleh tahapan perhitungan
Suara Hasil Pemilu Legislatif yang akan dikirim ke KPU di Jakarta.
Suasana Pemilu Legislatif memang masih terasa. Kotak suara yang diantar
oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) dari negara bagian Malaysia
nampak berjejer di sudut ruangan Sekretariat PPS.<br />
Catatan kecil
yang saya peroleh dari KBRI, menjelaskan bahwa hubungan diplomatik
Indonesia- Malaysia secara resmi terjalin sejak 31 Agustus 1957 saat
Malaysia menyatakan kemerdekaannya. Indonesia sebagai salah satu dari
14 Negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Malaysia, langsung
menaikkan status kantor perwakilannya menjadi Keduataan Besar Republik
Indonesia dan menempatkan Dr. Mohd Razif (alm) sebagai Duta Besar RI
yang pertama untuk Malaysia.<br />
Hubungan kedua bangsa sebenarnya
telah terjalin jauh sebelum masing masing negara merdeka. Di masa
kerajaan Sriwiajaya pada abad ke 7 hingga kerajaan Samudra Pasai pada
abad ke 17 serta di masa penjajahan, hubungan antar penduduk dan
kekerabatan telah terjalin dengan erat satu sama lain.<br />
Itulah
sebabnya hingga kini dapat ditelusuri berbagai keturunan dari Indonesia
yang tinggal di Semenanjung Malaysia, seperti keturunan Jawa berdiam di
Pantai Barat Johor, Selangor, Perak. Keturunan Bugis tersebar di
Pantai Timur Johor, Pahang dan Terengganu. Keturunan Aceh berdiam
disekitar Pulau Pinang, Kedah dan Perak. Keturunan Batak Mandailing
tersebar di Selangor dan Perak. Sedangkan keturunan Kerinci tersebar di
sekitar Pahang dan Selangor. Keturunan Minangkabau tersebar di Negeri
Sembilan, Melaka dan Selangor dan Keturunan Banjar tedrsebar di Perak
serta Pahang.<br />
Pada masa awal hubungan Bilateral, kedua negara juga
sempat mengalami era konfrontasi pada tahun 1963-1965. Namun dengan
visi jauh kedepan , para pemimpin kedua negara telah mengambil sikap
yang bijak untuk segera memulihkan hubungan dan bahkan menjadi pelopor
dalam pembentukan Organisasi Regional Asean 1967.<br />
Malaysia ; Gila Ide<br />
Program
benchmarking Mahasiswa PPS STIA LAN dikemas dalam bentuk toursm
education (wisata pendidikan). Selain mengunjungi pusat pemerintahan
Putrajaya sebagai lokus benchmark, peserta juga mengunjungi Pusat
Pengolahan Coklat, serta city tour dan kunjungan ke kawasan bersejarah
di Kota Kuala Lumpur.<br />
Decak kagum tiada hentinya dari peserta
Bencmarking setiap Baddu Razak sang pemandu perjalanan menjelaskan
perkembangan Malaysia dari tahun ke tahun.<br />
“Malaysia memang gila
ide” kata Hasmun Hamzah salah satu peserta benchmarking dari Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kab.Polman. Menurutnya ia sangat terkesan
dengan ide pembangunan hutan Kota. Dalam Kota Kuala Lumpur misalnya,
masih bisa kita jumpai Pohon Enau atau Pohon Beringin yang usianya
sudah puluhan tahun yang sengaja dibiarkan tumbuh di sela gedung gedung
tinggi atau kawasan hijau dan pertamanan. “ Ini adalah konsep
pengembangan hutan kota yang cocok diterapkan di Polman “ Ungkapnya.<br />
Kembali
ke ide pembangunan Malaysia. Dalam catatan sejarah, Malaysia mengalami
pertumbuhan ekonomi yang berarti di bawah kepemimpinan perdana menteri
keempat, Dr. Mahathir Mohamad. Pada periode ini Malaysia mengalami
lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur
dan industri (terutama bidang komputer dan elektronika rumahan). Pada
periode ini juga, bentang darat Malaysia berubah dengan tumbuhnya
beraneka mega-projek dan sejumlah ide ide pembangunan spektakuler.
Projek paling terkemuka adalah Menara Kembar Petronas (sempat menjadi
gedung tertinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur
(KLIA), Jalan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super
Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun, dan
Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.<br />
Kuala Lumpur
sebagai Ibukota Malaysia berpenduduk 1,8 juta jiwa, dengan luas wilayah
243,65 km2. Selain jaringan bus dan monorel sebagai sarana
transportasi, KL juga memiliki stasiun kereta terbesar di Asia Tenggara
yang terletak di KL. Sentral obyek wisata yang paling terkenal adalah
Menara Kembar Petronas sebagai menara kembar tertinggi di Dunia. Selain
itu ada juga Suria KLCC, salah satu pusat perbelanjaan tersibuk di
Malaysia dan Menara Kuala Lumpur di Bukit Nanas yang merupakan menara
telekomunikasi tertinggi kelima di dunia.<br />
Rencana awal lokus
Benchmarking Mahasiswa PPS STIA LAN Makassar Kelas Kerja sama Polewali
Mandar adalah ke INTAN (Institut Tadbiram Awan Negara) sebuah Lembaga
Pemerintah yang menyerupai LAN di Malaysia. Namun kesediaan jadwal
penerimaan yang telah ditetapkan oleh pihak INTAN via email mendekati
pelaksanaan hari “ H “ Pemilu Legislatif (minggu ke 3) Maret 2009,
akhirnya dibatalkan. Pertimbangan lain datang dari pihak Akademik STIA
LAN, bahwa INTAN lebih tepat dikunjungi oleh Mahasiswa PPS STIA LAN
Program Studi Manajemen Sumber Daya Aparatur, sementara Mahasiswa PPS
STIA LAN Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah lebih tepat
melakukan benchmarking di Local Government (Pemerintah Daerah) Wilayah
Persekutuan Putrajaya.<br />
Putrajaya adalah pusat administrasi
pemerintahan Malaysia yang baru menggantikan posisi Kuala Lumpur.
Didirikan pada 19 Oktober 1995, namanya diambil dari nama Perdana
Menteri Malaysia yang pertama, Tunku Abdul Rahman Putra dan juga menjadi
wilayah persekutuan Malaysia yang ketiga (2 wilayah lainnya adalah
Kuala Lumpur dan Labuan).<br />
Putrajaya merupakan pelopor penerapan
elektronik government (pemerintahan berbasis elektronik atau sistem
adminitrasi tanpa kertas) di Asia Tenggara. Wilayah Putrajaya sekarang
ini diambil dari Selangor sebesar 46km² setelah dilakukan transaksi
dengan pemerintah. Selain itu, transaksi ini juga membuat Selangor
memiliki 2 buah wilayah persekutuan dalam batas-batasnya yaitu Kuala
Lumpur dan Putrajaya.<br />
Kota ini terhubung dengan Bandara
Internasional Kuala Lumpur (KLIA) serta Kuala Lumpur dengan KLIA
Transit. Letaknya ini juga berada dalam Multimedia Super Corridor,
begitu juga dengan Cyberjaya yang terletak di barat Putrajaya Meskipun
Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Namun
di pihak lain, Putrajaya dipandang sebagai ibukota administratif
pemerintahan persekutuan Malaysia.<br />
Ide awal pembentukan Kawasan
Putrajaya dipelopori oleh Perdana Menteri Mahatir Muhammad, dengan
tujuan untuk menghindari kemacetan Lalu Lintas yang terpusat di Kuala
Lumpur. Hasilnya memang efektif, kemacetan sangat jarang terjadi di
Kuala Lumpur. Kantor Kantor Pemerintahan eksekutif maupun yudikatif yang
dulunya terpusat di Kota Kuala Lumpur telah dipindahkan ke Putrajaya,
Namun demikian Kuala Lumpur masih tetap dipandang sebagai ibukota
legislatif Malaysia karena di sanalah berada kompleks gedung Parlemen
Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan
Malaysia. Bagaimana dengan Jakarta ? atau Makassar ?<br />
Ide lain yang
sangat menarik dari Kawasan Administrasi Pemerintahan Putrajaya adalah
pembangunan rumah dinas pegawai yang berada satu kawasan dengan
perkantoran. Rumah dinas beserta segala perlengkapannya termasuk mobil
dan motor dinas ditujukan kepada pejabat sesuai tingkatan jabatannya.
Rumah dinas tersebut tidak boleh dirubah dari bentuk aslinya serta tidak
boleh ditambah atau dikurangi fasilitas yang telah disiapkan, sehingga
dalam setiap mutasi jabatan rumah dinas beserta invetarisnya langsung
diserah-terimakan kepada pejabat baru. Bagi ibu ibu yang mempunyai anak
balita, tidak ada alasan untuk tidak masuk kantor atau pulang kerumah
setiap jam kerja untuk mengurusi balita, sebab disetiap Kantor telah
disiapkan Balai Penitipan Anak dan sekaligus berfungsi sebagi play group
yang dibiayai oleh Pemerintah Kerajaan. Begitu pula dengan pegawai yang
tidak mempunyai kendaraan pribadi, Pemerintah Kerajaan telah menyiapkan
angkutan yang menjemput dan mengantar pegawai. (Bahkan Pemerintah
Kerajaan menganjurkan untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi ke
Kantor).<br />
Genting Highland : Ide Gila<br />
“Karya karya besar
kerap lahir dari Ide Gila” Kata Buyung Maksum dalam sebuah tulisannya
(Fajar 17/1/09). Seperti halnya dengan ide pembangunan Genting Higland
sebuah kawasan pariwisata yang terletak dipuncak pegunungan Titiwangsa
Malaysia sekitar 3000 m di atas permukaan laut. Ide “gila” ini lahir
dari seorang berkebangsaan Cina bernama Lim Goh Tong pada awal tahun
1960-an. Pada masa itu Lim Goh Tong berobsesi mendirikan sebuah tempat
perjudian dilengkapi sarana wisata yang terisolasi dari kehidupan
masyarakat tepatnya di atas puncak gunung yang sejuk diselumuti awan
dan hutan tropis alami. Sejak itu, Genting Highlands berkembang pesat
dan menghasilkan perusahaan-perusahaan lainnya di bawah Genting Bhd,
seperti perusahaan kertas, stasiun pembangkit tenaga listrik, perusahaan
perkebunan, perumahan, perusahaan minyak, kapal pesiar, dll,<br />
Genting
Highland dikenal sebagai Las Vegas-nya Malaysia, tempat ini merupakan
satu-satunya tempat berjudi daratan yang legal di Malaysia yang memiliki
beberapa hotel yaitu Hotel Genting, Hotel Highlands, Hotel Resort,
Hotel Theme Park, Awana Genting dan Hotel First World yang merupakan
hotel kedua terbesar didunia yang memiliki 6.118 kamar.<br />
Fasilitas
lainnya adalah theme park, lapangan golf, mall perbelanjaan, simulator
sky diving, hall konser , pusat kuliner dan jajanan, taman bermain anak
anak dan keluarga dan masih banyak lagi. Pokoknya Genting Highland
menjadi tujuan wisata keluarga dari anak anak sampai kakek kakek semua
kebutuhannya terpenuhi disini.<br />
Setiap tahunnya Genting Highlands
menjadi lokasi finish dari balap sepeda Tour de Langkawi. Etape di sini
menjadi etape terakhir dengan tanjakan terpanjang (30 km) dalam balap
sepeda. Di bawah bukit terdapat kuil Chinese yang dinamakan Kuil Chin
Swee dan masjid untuk muslim yang dinamakan Masjid Yayasan Mohammad
Noah. Genting Highlands pernah dipilih menjadi World's Leading Casino
Resort in Nov 2005 oleh World Travel Awards<br />
Tempat ini berada
diperbatasan negara bagian Pahang dan Selangor dan dapat dicapai dengan
satu jam berkendara roda empat dari Kuala Lumpur. Namun lebih menarik
apabila melalui kereta gantung (skyway) yang merupakan kereta gantung
tercepat didunia dan terpanjang dia Asia Tenggara.<br />
Perjalanan kami
sendiri dari Kuala Lumpur menuju Genting Highland ditempuh kurang lebih
satu setengah jam dalam kecepatan sedang. Dari jarak 5 km sebelum tiba
di terminal kereta gantung, sudah nampak jejeran bangunan bertingkat di
puncak pegunungan diselumuti kabut tebal. Cuaca di Genting Highlands
relatif sejuk dengan temperatur tidak lebih dari 30°C dan jarang turun
di bawah 15°C.<br />
Kami sengaja memilih naik skyway (kereta gantung)
menuju Puncak Genting Highland untuk menikmati keindahan hutan tropis
dan sejuknya udara pegunungan. Kami tiba di Genting highland sekitar
pukul 16.30 setelah menempuh perjalanan yang mendebarkan melalui kereta
gantung. Lagi lagi decak kagum peserta benchmark terbesit ketika tiba di
Kawasan Genting Highland. Wow…Ini “ Ide Gila “ ungkap peserta.
Bagaimana mungkin dipuncak gunung dikelilingi hutan lebat yang masih
alami terdapat kota kecil dengan sejumlah fasilitas hiburan dan hotel
berbintang yang siap memanjakan setiap wisatawan yang datang.<br />
Bagi
penikmat judi Inilah tempatnya. Segala jenis permainan judi ada disini.
Sekedar informasi, genting bukan tempatnya bagi penjudi yang sekedar
coba coba atau penjudi kacangan.<br />
Tidak semua orang diperbolehkan
masuk di kawasan perjudian Genting highland. Syarat pertama minimal
berusia 21 tahun. Harus berpakaian rapi dan bukan warga Muslim Malaysia.
Bagi pengunjung yang berwajah melayu wajib menunjukkan paspor bila
hendak masuk keruang judi. Bagi yang ingin berbelanja, di Genting
highland terdapat sejumlah mall dan pusat perbelanjaan yang siap
melayani kebutuhan pengunjung.<br />
Semalam di Genting, rasanya sangat
singkat bagi peserta benchmark. Esok harinya (15/4/2009) peserta
berkemas kemas meninggalkan Genting menuju Lokus utama Benchmark Kota
Administratif Putrajaya, dan selanjutnya menuju Johor, dan menginap
Singapura.<br />
Tiba di Singapura, rombongan benchmarking langsung
menuju Royal Park Hotel di kawasan Mustafa Centre. Sebuah kawasan
perbelanjaan yang buka 24 jam. Hotel ini belakangan menjadi objek
pemberitaan media infotaiment tempat menginap Tengku Fahri waktu
Mohohara melarikan diri.<br />
Singapura terkenal dengan budaya disiplin
masyarakatnya. Kebersihan kota sangat terjaga. Hampir sepanjang jalan
tidak ditemui Polisi.Sistem transportasi perkotaan cukup lancar. Satu
hal yang unik, untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, pemerintah kota
menerapkan peraturan dengan membedakan warna mobil yang bisa digunakan
di siang hari dan di malam hari. Mobil pribadi yang berwarna merah
hanya digunakan di malam hari.Jika ingin menggunakan siang hari maka
harus mempunyai izin khusus. Selain mobil berwarna merah ada juga mobil
yang hanya bisa digunakan di siang hari dengan tanda khusus. Mobil
warna merah di Singapura diistilahkan mobil pacaran kata Ibu Rani Sang
pemandu perjalanan yang menggantikan Baddu Razak di Singapura.<br />
Menjelang
sore hari, rombongan benchmark meninggalkan Singapura menuju Batam.
Pemandangan yang kontradiksi sangat terasa. Baru saja berapa jam kami
melalui suatu wilayah yang sangat disiplin dalam segala hal, bersih dan
penuh keteraturan. Tiba tiba kami masuk wilayah yang sangat semrawut dan
tidak beraturan. Rombongan Benchmark menginap semalam di Batam dan
selanjutnya esok hari (17/4/09) kembali ke Makassar via Jakarta. (<span style="font-style: italic;">Tulisan yang sama pernah di muat pada Media Cetak Buletin Kominfo Polman Edisi II/Tahun III 2009)</span> </div>
Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-16840902449489472372013-10-11T18:59:00.002-07:002013-10-11T18:59:15.078-07:00TENAGA SUKA RELA : BOM WAKTU PEMKAB POLMAN<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: 180%;"><span style="font-weight: bold;"> OLEH :</span></span></div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: 180%;"><span style="font-weight: bold;">MUSTARI MULA TAMMAGA</span></span></div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: 180%;"><span style="font-weight: bold;">P</span></span>asca
diberlakukannnya Peraturan Pemerintah 43 Tahun 2007 tentang Perubahan
Nomor 48 Tahun 2005 Tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi
Pegawai Negeri Sipil, Pemerintah Daerah Kabupaten Polewali Mandar
melakukan rekruitment Tenaga Suka Rela (TSR) secara besar besaran.
Berdasarkan data pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat
Kabupaten Polewali Mandar, jumlah Tenaga Suka Rela dilingkungan
Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar tercatat sebanyak 4267 Orang yang tersebar di Lembaga Teknis dan Satuan Kerja Perangkat Daerah. </div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Rekruitment
TSR yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada
mulanya dilakukan untuk merekrut Tenaga Teknis yang profesional misalnya
Tenaga Teknis Pranata Komputer, Tenaga Teknis Penyuluh Pertanian,
Tenaga Teknis Penyuluh Perikanan dan Tenaga Teknis Penyuluh Peternakan,
guru Bantu dan Tenaga Kesehatan. Tapi dalam perkembangannya justru TSR
yang banyak terekrut adalah tenaga teknis administrasi perkantoran
dengan latar belakang pendidikan SLTA yang nota bene belum memiliki
kompetensi dan profesionalisme dalam pengeloaan administrasi
perkantoran.</div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Sampai
saat ini pengangkatan Tenaga Suka rela disetiap SKPD masih saja
berlangsung baik yang legal (diangkat dengan SK Bupati) maupun yang
siluman (berdasarkan nota dinas). Jumlahnya terus bertambah, dari waktu
ke waktu. Jika hal ini dibiarkan berlarut larut tanpa ada solusi
alternatif untuk mengatasinya, maka akan menjadi Bom waktu untuk Pemkab
Polewali Mandar.</div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<b>A.<span style="font-size: 7pt;"> </span></b><b>Permasalahan</b></div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 38.7pt;">
Rekruitment Tenaga Suka Rela yang tidak didasarkan pada kebutuhan riil organisasi akan menimbulkan beberapa permasalan antara lain :</div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
1.<span style="font-size: 7pt;"> </span>Kuantitas TSR disetiap SKPD jauh lebih besar dibanding dengan Kualitas Kerja yang dihasilkan.</div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
2.<span style="font-size: 7pt;"> </span>Ratio
perbandingan Kebutuhan Tenaga Teknis Administrasi Perkantoran di setiap
SKPD 1 berbanding 10 orang. Artinya 1 jabatan tenaga Teknis diisi 10
orang, dan mayoritas berijasah SLTA yang belum punya pengalaman kerja.</div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
3.<span style="font-size: 7pt;"> </span>Asumsi yang mendasari mereka siap jadi Tenaga Suka Rela karena akan ada penggantian formasi yang lowong kepada Tenaga honorer (Pegawai Tidak Tetap) yang telah diangkat jadi CPNS.</div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
4.<span style="font-size: 7pt;"> </span>Rata rata TSR yang diangkat adalah kroni atau keluarga pejabat teras dilingkup Pemkab Polewali Mandar.</div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 38.7pt;">
Fenomena
terjadinya penggelembungan Tenaga Suka Rela disetiap SKPD disebabkan
oleh inkonsistensi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dalam
melaksankan rekruitment TSR. Kecenderungan yang terjadi selama ini,
rekruitment TSR dilatarbelakangi kepetingan oknum pimpinan (pejabat) ketimbang kebutuhan rasional organisasi.</div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 38.7pt;">
Dampak yang ditimbulkan akibat penumpukan TSR di setiap SKPD diantaranya :</div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
1. Terjadinya penumpukan TSR
disetiap SKPD sehingga menimbulkan iklim kerja yang tidak kondusif.
Banyak TSR yang hanya datang, duduk, berkumpul lalu membuat kegiatan
yang tidak produktif akibat kurangnya kemampuan dan profesionalisme
dalam melaksanakan tugas tugas administrasi perkantoran yang bersifat
teknis. Misalnya bermain game di komputer, facebook, berkumpul sambil
bercerita, lalu lalang bahkan kadang kala menimbulkan keonaran. (gobrol
dengan suara keras dan tertawa) sehingga mengganggu aktivitas pekerjaan kantor. </div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
2. Motivasi utama yang mendorong para
TSR ingin bekerja dengan suka dan rela dilembaga pemerintah karena
mereka berharap akan diangkat jadi PNS, sebagaimana yang telah dirasakan
dan dinikmati para Tenaga Suka Rela pendahulunya yang awalnya adalah
tenaga sukarela, kemudian turun Peraturan Pemerintah 43 Tahun 2007
tentang Perubahan Nomor 48 Tahun 2005 Tentang Pengangkatan Tenaga
Honorer, mereka diangkat jadi Pegawai Tidak tetap (PTT) lalu diangkat
menjadi CPNS secara bertahap. Jika hal ini menjadi
motivasi semua TSR maka akan menimbulkan permasalahan dikemudian hari,
terutama bagaimana mengakomodir semua TSR untuk diangkat jadi CPNS
sementara formasi untuk tenaga teknis administrasi setiap tahunnya
sangat terbatas.</div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 38.7pt;">
Untuk
mengatasi masalah ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Polewali Mandar
melalui Sekretaris Daerah telah mengeluarkan Surat Edaran kepada setiap
pimpinan SKPD untuk tidak lagi menerima dan mengangkat
Tenaga Suka Rela di unit kerjanya, dengan pertimbangan jumlahnya sudah
melebihi kebutuhan organisasi. Namun sayang, surat edaran tersebut tak
ubahnya </div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<b>“macam ompong”</b> yang tidak punya kekuatan. </div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<b>B.<span style="font-size: 7pt;"> </span></b><b>Alternatif Kebijakan</b></div>
<div class="Default" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
Alternatif kebijakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
1. Rasionalisasi
semua TSR Tenaga Teknis Administrasi yang telah direkrut, baik yang
diangkat melalui Surat Keputusan Bupati maupun yang hanya berbekal
dengan nota dinas selanjutnya melakukan rekruitmen (seleksi ulang)
secara komprehensif berdasarkan kebutuhan organisasi.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
2. Lakukan pemetaan kompetensi setiap TSR berdasarkan kemampuan kinerja dan profesinalisme.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 38.7pt;">
Berdasarkan
dua alternatif kebijakan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis
cenderung memilih alternatif kebijakan pertama yaitu : Rasionalisasi
semua TSR Tenaga administrasi, lalu melakukan rekruitment secara terbuka
berdasarkan prosedur dan kebutuhan organisasi.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 38.7pt;">
Kecenderungan
penulis memilih alternatif kebijakan pertama, didsarkan pada
pertimbangan bahwa dengan merasionalisasi semua TSR tenaga administrasi
baik yang telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan Bupati maupun Nota
Dinas, status semua TSR menjadi sama dan peluang untuk diterima maupun
tidak diterima kembali juga sama.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 38.7pt;">
Pemilihan
alternatif pemecahan masalah ini, tentu saja memiliki kelemahan atau
keterbatasan. Diantaranya, pemerintah daerah akan berhadapan dengan
kelompok kepentingan misalnya kepentingan politis. Disamping itu,
pemilihan alternative kebijakan ini akan membutuhkan biaya yang tidak
sedikit terutama membiayai rekruitmen TSR. </div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 38.7pt;">
Pada
sisi lain, pemilihan alternatif kebijakan pada bagian kedua diamping
mempunyai kekuatan, juga mempunyai kelemahan dan keterbatasan. Kekuatan
alternatif kebijakan ini apabila diterapkan, akan menghasilkan TSR yang kompeten
dan profesionalis dibidangnya. Namun disadari alternatif kebijakan ini
juga mempunyai kelemahan dan keterbatasan, yaitu proses melakukan
pemetaan membutuhkan waktu yang cukup lama dan melibatkan tenaga
profesionalisme untuk menguji kompetensi TSR yang tidak sedikit.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Berdasarkan analisis pemecahan masalah maka alternative kebijakan yang dipilih untuk menghasilkan TSR yang profesional berdasarkan
kebutuhan organisasi setiap SKPD dalam lingkup pemerintah Kabupaten
Polewali Mandar adalah pemilihan alternatif kebijakan pertama yaitu “
Melakukan rasionalisasi secara komprehensif terhadap TSR dan selanjutnya
melakukan rekruitment kembali secara transparan berdasarkan prosedur
dan kebutuhan organisasi tanpa ada intervensi dari kelompok kepentingan
tertentu.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<b>C.<span style="font-size: 7pt;"> </span></b><b>Kesimpulan dan Rekomendasi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b>1.<span style="font-size: 7pt;"> </span></b><b>Kesimpulan </b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
Berdasarkan
uraian pendahaluan, permasalahan dan alternative pemecahan masalah
sebagaimana yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
fenomena semakin banyaknya Tenaga Suka Rela yang bekerja pada SKPD
dilingkup Pemkab Polewali Mandar akan menimbulkan permasalahan jika
tidak ditangani sejak dini. Oleh Karena itu, Pemkab polewali Mandar
diharapkan mengambil langkah antisipatif menangani permasalahan ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
Salah
satu alternative pemecahan masalah yang sebaiknya ditempuh Pemkab
adalah Melakukan rasionalisasi secara komprehensif terhadap TSR dan
selanjutnya melakukan rekruitment kembali secara transparan berdasarkan
prosedur dan kebutuhan organisasi tanpa ada intervensi dari kelompok
kepentingan tertentu.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 200%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b>2.<span style="font-size: 7pt;"> </span></b><b>Rekomendasi</b></div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
Dari
hasil penulisan ini. Direkomendasikan kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten Polewali Mandar agar dalam melakukan rekruitmen Tenaga Suka
Rela untuk bidang tenaga teknis administrasi, sebaiknya hanya menerima
lulusan serendah rendahnya yang berpendidikan D3 baik lulusan Teknik dan Manajemen Informatika, Lulusan Akademi Sekretaris dan Manajemen Perkantoran maupun lulusan Diploma III bidang
ilmu social lainnya. JIka terpaksa harus menerima lulusan SLTA maka
direkomendasikan lulusan SMK jurusan perkantoran dan jurusan Komputer.</div>
Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-3726238228650429822013-10-11T18:50:00.001-07:002013-10-11T18:53:57.118-07:00NASIB LUNA MAYA DI DUNIA MAYA <div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: times new roman; font-size: 180%; font-weight: bold;">OLEH :</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: times new roman; font-size: 180%; font-weight: bold;">MUSTARI MULA TAMMAGA</span></div>
<br />
<span style="font-family: times new roman; font-size: 180%; font-weight: bold;">S</span><span style="font-family: times new roman;">ungguh
malang nasib Luna Maya. Belum genap setahun perseteruannya dengan
pekerja infotainment gara gara menulis curahan hatinya di jejaring
sosial twitter, kini Luna Maya diperhadapkan lagi dengan masalah
peredaran vidio mesum yang mirip dengannya di dunia maya. Ada apa
denganmu Luna Maya? Pertanyaan ini mirip dengan tagline lagu yang
mengdongkrak populeritas sang kekasih Ariel Peterpan. Nampaknya Luna
Maya harus menyiapkan fisik dan mental untuk menghadapi ganasnya
gelombang kecaman akibat dampak kejahatan dunia maya (cybercrime).</span> </div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
Berita tentang video mesum yang diduga dilakoni bersama kekasihnya
Ariel Peterpan sempat menyedot perhatian publik ditengah semaraknya
pelaksanaan word cup 2010 di Negeri tempat Syekh Yusuf Al Makasari
pernah menyebar agama Islam. Bahkan berita ini menempati rating
tertinggi selama tiga pekan menyisihkan berita hukum dan politik tentang
seleksi pimpinan KPK, Kasus Bank Century, Kasus Gayus dan Kasus Bibit
Chandra jilid II dan beberapa kasus politik lainnya.<br />
<span style="font-size: 100%; font-weight: bold;">Ada apa di dunia maya ?</span><br />
Era
kedigjayaan teknologi digital menjadikan manusia sebagai sub ordinat
dalam pemanfaatannya. Kebiasaan manusia yang dulunya sangat terbatas
dalam mendokumentasikan aktivitas keseharian (harus menyiapkan negative
film telebih dulu dan pinjam kamera yang prosesnya menyita waktu
banyak), kini cukup siapkan handphone yang punya fasilitas camera lalu
bebas berkreasi untuk mendokumentasikan berbabagai aktivitas mulai dari
hal yang bersifat ceremoni sampai hal yang bersifat privasi tanpa harus
mengeluarkan biaya banyak seperti di zaman teknologi analog. Akibatnya
banyak menjadi korban karena tidak dibarengi dengan kewaspadaan
terhadap marabahaya kemajuan teknologi. <br />
Salah satu
dampak yang paling dirasakan ketika era digital mulai booming di negeri
ini adalah pengguna tidak menyadari apabila mendokumentasikan hal hal
yang bersifat privasi dalam sebuah penyimpanan data sangat rentan
terdistribusi keorang lain hanya melalui teknologi Bluetooth misalnya.
Terlebih lagi kalau memori penyimpanan data tersebut berpindah tangan
keorang lain dan diupload ke internet, maka dalam waktu sekejap data
akan menyebar keseluruh penjuru dunia. Beberapa kasus yang terjadi
diakibatkan kelalaian sang pemilik data ketika mentransmisikan data
yang keorang lain tanpa berpikir bila data yang bersifat pribadi juga
ikut ter copy paste. <br />
Kecanggihan Teknologi
Komunikasi Informasi ibarat silet bermata dua. Apabila salah dalam
penggunaan maka bukan manfaat yang datang, tapi justru mudarat yang
akan mendera. Hal ini juga yang berlaku pada dunia maya. Kemudahan
informasi yang didapatkan dari internet ternyata mengundang hadirnya
sejumlah industri pornografi. Pengaruh ini tidak lepas dari ulah
kapitalis yang menanamkan investasi dijalur bisnis erotisme yang
ditawarkan disitus situs tertentu, <br />
Terjadinya
penyebaran gambar atau video erotis didunia maya selain memang dibuat
oleh kapitalis yang bergerak dibisnis pornografi via internet
(cybersex), juga banyak diupload dari orang yang iseng mentransmisikan
kolekasi pribadi orang lain yang secara kebetulan didapat dari
perpindahan data tanpa sengaja. <br />
Memang informasi
yang diakses di dunia maya (cyber word) sangat cepat namun sayangnya
informasi tersebut tidak terfilter alias bebas sensor. Berbeda halnya
dengan informasi di dunia nyata yang disampaikan melaui media cetak atau
jaringan radio dan televisi. Sebelum disampaikan terlebih dahulu
disensor, apakah informasi tersebut berdampak negatif kemasyarakat atau
tidak ?. Sekalipun diakui diera kebebasan pers saat ini banyak juga
informasi yang seharunya tidak layak disampaikan justru disampaikan.
Misalnya berita peredaran video mesum yang .diduga diperankan trio Ariel
Luna Tari yang sudah hampir tiga pekan menghiasi berita utama televisi.
Berita ini berdampak terhadap orang yang awalnya tidak terpengaruh
untuk ikut melihat, karena penasaran akibat berita media yang begitu
bombastis maka ia pun terdorong untuk melihat adegan video tersebut <br />
Tidak
mengherankan bila laporan hasil penelusuran mesin pencari google dalam
waktu sepekan sejak berita peredaran video mesum tersebut dilansir,
sekirat 700 ribu orang yang telah mengunduh video tersebut dari
internet. Nilai berita yang terlalu sensasional justru menjadi pemicu
yang memotivasi orang lain untuk ikut ikutan mencari video mesum di
lokasi penjual VCD Bajakan atau di warung warung internet. Menurut
pengakuan salah seorang pengusaha Warung Internet di Polewali Mandar,
sejak berita beredarnya Vidio Mesum mirip Trio Ariel Luna Tari,
pengunjung warung internet meningkat tajam dari hari hari biasanya. <br />
Terlepas
siapa pelaku dan penyebar video mesum mirip Ariel Peterpan, Cut Tari
dan Luna Maya di dunia maya, publik harus sadar dan waspada bahwa saat
ini telah muncul bentuk gejala kejahatan baru yang senantiasa mengancam
harmonisasi lingkungan disekitar kita yaitu kejahatan dunia maya.<br />
Kejahatan
dunia maya menurut Kamus Wikipedia Ensiklopedia On line adalah istilah
yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan
komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan.
Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara lain adalah penipuan
lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit, confidence
fraud, penipuan identitas, pornografi anak, dll.<br />
Walaupun
kejahatan dunia maya atau cybercrime umumnya mengacu kepada aktivitas
kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer sebagai unsur utamanya,
istilah ini juga digunakan untuk kegiatan kejahatan tradisional dimana
komputer atau jaringan komputer digunakan untuk mempermudah atau
memungkinkan kejahatan itu terjadi.<br />
Contoh kejahatan
dunia maya di mana komputer sebagai alat adalah spamming dan kejahatan
terhadap hak cipta dan kekayaan intelektual. Contoh lain kejahatan dunia
maya di mana komputer sebagai sasarannya adalah akses ilegal
(mengelabui kontrol akses), malware dan serangan DoS. Contoh kejahatan
dunia maya di mana komputer sebagai tempatnya adalah penipuan identitas.
Sedangkan contoh kejahatan tradisional dengan komputer sebagai alatnya
adalah pornografi anak dan judi online.<br />
Dalam konteks
Kabupaten Polewali Mandar, gejala kejahatan dunia maya sudah saatnya
diantisipasi lebih dini terutama yang terkait dengan pornografi dan judi
online. Hal ini sangat beralasan mengingat ketersediaan infrastruktur
koneksi internet sudah tersedia dimana mana. Berdasarkan data Bidang
Kominfo Dishub Kominfo Polewali Mandar, jumlah warung Internet di
Kabupaten Polewali Mandar khususnya di empat Kecamatan yaitu Binuang,
Polewali, Matakali dan Wonomulyo sampai dengan Juni 2010 sebanyak 44
Warnet ditambah 8 Cafenet dan 4 titik hotspot.<br />
Dukungan
ketersediaan infrastruktur ini tentu akan mendatangkan manfaat yang
besar bagi kemajuan daerah dan perkembangan ilmu pengetahuan apabila
digunakan secara sehat dan aman, namun bila digunakan untuk kepentingan
tertentu yang tidak mendatangkan manfaat justru akan mendatangkan
marabahaya. Berapa banyak pengguna internet yang telah menjadi korban
dijerat hukum akibat dikenakan pasal dalam UU Informasi dan Transaksi
Elektronik . Dan kini menyusul UU Pornografi akan menghadang bagi
pengguna internet yang dengan sengaja membuka, menyimpan dan menyebarkan
pornografi. Semoga kita terhindar dari itu<span style="font-weight: bold;">,</span></div>
Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-51457593904038202032013-06-03T19:27:00.002-07:002013-06-03T19:29:12.943-07:00REFORMASI BIROKRASI ; PERGULATAN APARATUR, KULTUR DAN STRUKTUR<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">OLEH : </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">MUSTARI MULA TAMMAGA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>"Bukan zamannya lagi slogan
yang perlu aksi dan bukti"</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">. Begitu kira kira <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bunyi komentar salah satu akun di facebook
Warta Kominifo Polman ketika mem-<i style="mso-bidi-font-style: normal;">publish </i>status
terbarunya berkaitan dengan pencanangan salam reformasi, Jumat Semangat serta gerakan
taati jam kerja yang digelar oleh Pemkab Polewali Mandar beberapa waktu lalu. Ironi
memang,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>disaat pemerintah bertekad untuk
melakukan perubahan, sepertinya publik <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak terlalu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>memberi respon, bahkan pesimis dan cenderung
apatis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mengapa ?<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>karena pemerintah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>telah<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kehilangan kepecayaan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(trush)</i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di mata publik dengan kondisi kinerja
birokrasi kita saat ini. Birokrasi dalam pemahaman tulisan ini adalah institusi
resmi yang melakukan fungsi pelayanan publik terhadap kebutuhan dan kepentingan
masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jika pemerintah kembali
menggaungkan gerakan reformasi khususnya reformasi birokrasi, sebenarnya
bukanlah gerakan reformasi baru tetapi masih menjadi rangkaian dari gerakan
reformasi total 1998 lalu. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Salah satu agenda reformasi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yang dituntut saat itu </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>adalah menciptakan <i>goo</i></span><i><span lang="EN-CA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-CA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> governance</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dalam rangka
membentuk Indonesia baru. Ada tiga aktor utama</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> yang berperan </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">menciptakan </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Good Governance</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">yaitu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">:
P</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">emerintahan negara dimana birokrasi termasuk didalamnya; dunia usaha
(swasta, dan usaha-usaha negara); dan </span><span lang="EN-CA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-CA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">m</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">asyarakat.
Ketiga aktor yang berperan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan bangsa
tersebut memiliki posisi, peran, tanggungjawab</span><span lang="EN-CA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-CA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> kemampuan yang
diperlukan untuk suatu proses pembangunan yang dinamis berkelanjutan. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">K</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">etiga aktor</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> tersebut </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dalam sistem
administrasi negara ditempatkan sebagai mitra yang setara.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Beberapa catatan
penting yang telah dilakukan berkaitan dengan gerakan reformasi sejak
terjadinya krisis multidimensi lima belas tahun lalu, antara lain revitalisasi
lembaga lembaga tinggi negara, dan pemilihan umum presiden, gubernur, bupati
dan walikota secara langsung , keterbukaan informasi, desentralisasi dan
otonomi daerah serta perubahan tata kelolala pemerintahan yang dilakukan dalam
rangka membangun pemerintahan negara yang mampu berjalan dengan baik (<i>good
governance</i>). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam bidang ekonomi,
reformasi juga telah mampu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>membawa
kondisi ekonomi yang semakin baik, sehingga mengantarkan Indonesia kembali ke
dalam jajaran <i>middle income countries (MICs)</i>. Oleh karena itu, Indonesia
dipandang sebagai negara yang berhasil melalui masa krisis dengan baik.
Meskipun demikian, kondisi itu belum mampu mengangkat Indonesia ke posisi yang
sejajar dengan negara-negara lain, baik negara-negara di Asia Tenggara maupun
di Asia.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam hal perwujudan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, masih banyak hal yang harus
diselesaikan dalam kaitan pemberantasan korupsi. Hal ini antara lain
ditunjukkan dari data <i>Transparency International </i>pada tahun 2011, Indeks
Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia masih rendah (2,8 dari 10) jika dibandingkan
dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara, kualitasnya masih perlu banyak pembenahan termasuk dalam
penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP). Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan Kementerian/Lembaga
dan Pemda masih banyak yang perlu ditingkatkan menuju ke opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP). </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam hal pelayanan
publik, pemerintah belum dapat menyediakan layanan publik yang berkualitas
sesuai dengan tantangan yang dihadapi, yaitu perkembangan kebutuhan masyarakat
yang semakin maju dan persaingan global yang semakin ketat. Hal ini dapat
dilihat dari hasil survei integritas yang dilakukan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) pada tahun 2009 yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan publik
Indonesia baru mencapai skor 6,64 dari skala 10 untuk instansi pusat, sedangkan
pada tahun 2010 skor untuk unit pelayanan publik di daerah sebesar 6,69. Skor
integritas menunjukkan karakteristik kualitas dalam pelayanan publik, seperti
ada tidaknya suap, ada tidaknya <i>Standard Operating Procedures</i> (SOP),
kesesuaian proses pelayanan dengan SOP yang ada, keterbukaan informasi,
keadilan dan kecepatan dalam pemberian pelayanan, dan kemudahan masyarakat
melakukan pengaduan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Reformasi birokrasi merupakan usaha
mendesak, mengingat implikasinya yang begitu luas bagi masyarakat dan negara.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Oleh karena itu </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">p</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">erlu usaha-usaha serius agar pembaruan birokrasi menjadi
lancar dan berkelanjutan. Ada </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tiga
faktor yang perlu mendapat perhatian serius dalam melakukan reformasi
birokrasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yaitu faktor SDM <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(aparatur)</i> faktor kelembagaan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(struktur)</i> dan faktor etika dan budaya
kerja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(kultur).</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aparatur</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Semua upaya reformasi birokrasi tidak akan memberikan
hasil yang optimal tanpa disertai S</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">umber Daya Manusia (aparatur) </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang handal dan profesional. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Peningkatan kapasitas </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">aparatur<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menempati posisi pertama dalam<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>konsep reformasi birokrasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengingat bahwa unsur aparatur menjadi
penentu akhir dari keberhasilan reformasi birokrasi. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Menyadari pentingnya peranan SDM<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>aparatur dalam reformasi birokrasi, maka
sumber daya ini perlu dikelola secara maksimal. Karena itu falsafah yang
mendasari pengelolaan sumber daya ini dalam kurun waktu terakhir adalah
memberikan penghargaan yang layak serta memberikan peran yang memadai kepada
sumber daya ini dalam upaya lebih mengefektifkan penyelenggaraan negara yang
bersih dan berwibawa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">Peningkatan kapasitasaparatur merupakan bagian integral yang tidak
terpisahkan dengan konsep sumber daya manusia pada umumnya. Hanya saja
pemaknaan sumber daya aparatur lebih mengkhusus pada aparatur negara dalam hal
ini para pegawai negeri sipil. Karena itu konsep sumber daya aparatur lebih
dikenal dengan istilah sumber daya manusia secara mikro. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sedangkan
kajian sumber daya manusia secara universal lebih lazim dikenal dengan istilah
sumber daya manusia secara makro. Reformasi birokrasi di bidang aparatur secara
singkat meliputi tekad untuk melakukan </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">penataan dan sistem rekrutmen
kepegawaian, sistem penggajian, pelaksanaan pelatihan, dan peningkatan
kesejahteraan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Hal ini
menjadi </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">prasyarat penting, karena tanpa disertai tekad yang kuat
dari birokrat untuk berubah, maka reformasi birokrasi akan menghadapi banyak
kendala. Untuk memperkuat tekad perubahan dikalangan birokrat, perlu ada
stimulus, seperti peningkatan kesejahteraan,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">pemberian penghargaan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">reward)</i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bagi pegawai yang berprestasi,</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tetapi
pada saat yang sama tidak memberikan ampun bagi mereka yang me</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">m</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">buat kesalahan
atau bekerja tidak benar.</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kultur</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; tab-stops: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kultur
birokrasi kita begitu buruk, konotasi negatif seperti mekanisme dan prosedur
kerja berbelit-belit dan penyalahgunaan status perlu diubah. Sebagai gantinya,
dilakukan pembenahan kultur dan etika birokrasi dengan konsep transparansi,
melayani secara terbuka, serta jelas kode etiknya.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Demikian pula halnya dalam pelayanan publik, kultur berbagi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(sharing)</i> informasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan mempermudah urusan belum sepenuhnya
diterapkan oleh aparatur.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bahkan
ada pameo yang mengatakan “ Apabila bisa dipersulit kenapa harus dipermudah ”.
Dalam kondisi seperti ini banyak oknum yang menggunakan kesempatan untuk meraih
keuntungan Misalnya mengenakan biaya tinggi untuk satu produk perijinan yang
melampaui Standar Pelayanan Minimun (SPM) yang telah ditentukan dengan alasan
untuk biaya administrasi. Untuk melakukan reformasi dibidang ini maka langkah
kongkrit yang perlu dilakukan adalah ” <i style="mso-bidi-font-style: normal;">membongkar
kebiasaan lama dan ganti kebiasaan baru</i> ". yaitu merubah <span style="color: black; mso-bidi-font-weight: bold;">pola pikir (<i>mind-set</i>) dan
budaya kerja (<i>culture-set</i>)</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Reformasi birokrasi merupakan pekerjaan
besar karena menyangkut sistem besar negara yang mengalami tradisi buruk </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dalam</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> kurun yang
cukup lama. Untuk memutus tradisi lama dan menciptakan tatanan dan tradisi
baru, perlu kepemimpinan yang kuat dan yang patut diteladani. Kepemimpinan yang
kuat berarti hadirnya pemimpin-pemimpin yang berani dan tegas dalam membuat
keputusan. Sedangkan keteladanan adalah keberanian memberikan contoh kepada
bawahan dan masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Oleh karena itu r</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">eformasi birokrasi harus berorientasi pada demokratisasi
dan bukan pada kekuasaaan. Perubahan birokrasi harus mengarah pada amanah
rakyat karena reformasi birokrasi harus bermuara pada pelayanan masyarakat. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Struktur</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Struktur kelembagaan birokrasi </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">kita saat ini </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">cenderung gemuk
dan tidak efisien. Rasionalisasi kelembagaan dan personalia menjadi penting
dilakukan agar birokrasi menjadi ramping dan lincah dalam menyelesaikan
permasalahan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penciptaan struktur birokrasi yang
gemuk<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>diakibatkan oleh keinginan
pemerintah mempertahankan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">status quo</i>.
Di beberapa daerah otonom yang terkontaminasi dengan politisasi birokrasi,
sengaja mendesaian struktur organisasi pemerintahannya yang gemuk<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk menciptakan jabatan baru bagi kolega
yang tidak terakomodir pada jabatan struktural yang telah ada, padahal secara
profesionalisme mereka tidak memiliki kompetensi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menduduki struktut jabatan.tersebut, namun
karena kepentingan politik penguasa maka struktur orgnisasi tersebut dibentuk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kondisi ini menimbulkan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>struktur birokrasi yang amat hierarkis dan legalistik, sehingga prosedur
lebih bertujuan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk memenuhi tuntutan
struktur dari pada manfaat. Fleksibilitas dan arus komunikasi yang lancar amat
diperlukan dalam penyelenggaran<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>program
pembangunan agar tidak menjadi terhambat., dan dalam birokrasi pembangunan yang
luar biasa besarnya di Indonesia, prosedur menjadi amat kaku dan lamban. Yang
lebih parah prosedur yang mencekik ini ditumpangi kepentingan pribadi yang
dijadikan komoditi yang diperdagangkan untuk kepentingan pribadi maupun
kelompok. Oleh karena itu sudah saatnya bentuk struktur organisasi dibentuk
secara terbuka, fleksibel, ramping, pipih <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(flat)</i>,
rasional, efesien dan desentralisasi serta menyesuaikan diri<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perubahan sosial yang terjadi di masyarakat
serta kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).</span></div>
Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-30232658574764764812013-06-03T18:35:00.001-07:002013-06-03T18:35:12.583-07:00SULBAR BERKIBAR SULSEL MENGGUGAT<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]-->
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 1cm;">
<b>Oleh :</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 1cm;">
<b>MUSTARI MULA TAMMAGA</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Tanpa bermaksud
mendestruktif hubungan Sulsel dan Sulbar yang terbina cukup harmoni, ternyata
isu pembentukan Sulawesi Barat memang sering menjadi momok tersendiri bagi
(segelintir) elit di Sulsel. Belum cukup setahun provinsi ini didirikan, belum
lepas masa eufhoria rakyat Sulbar menikmati kemerdekaannya, bahkan belum kering
tetesan peluh para pejuang, tiba-tiba undang undang 26 Tahun 2004 digugat dan dinistakan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Berawal dari statement
Gubernur Sulawesi Selatan HM.Amin Syam yang merasa di lecehkan oleh DPR RI atas
terbitnya Undang Undang 26/2004 tentang pembentukan provinsi Sulawesi Barat
khususnya pada klausul yang secara eksplisit mencantumkan nilai bantuan dan
sanksi jika tidak menaati UU tersebut, lalu kegelisahan ini “dicurahkan” kepada
dua senator anggota dewan perwakilan asal Sulsel HM Aksa Mahmud dan Benyamin
Bura (Kompas,23/11-04).</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Seperti diketahui bahwa
dalam UU 26/2004 pasal 15 khususnya ayat (7) di kemukakan bahwa “ Provinsi
Sulawesi Selatan wajib memberikan bantuan dana kepada Privinsi Sulawesi Barat
selama 2 (dua) tahun berturut-turut terhitung sejak diundangkannya Undang
Undang ini paling sedikitsejumlah Rp. 8.000.000,- (delapan miliar rupiah)
setiap tahun anggaran.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Dalam pasal yang sama
ayat (8) ditegaskan bahwa “pemerintah provinsi Sulawesi Selatan paling kurang 2
(dua) tahun berturut turut terhitung sejak diundangkannya Undang Undang ini
wajib mengalokasikan dana dalam anggaran pendapatan dan Belanja Daerah untuk
kegiatan pemerintahan dan pelayanan masyarakat di wilayah provinsi Sulawesi
Barat yang jumlahnya paling sedikit sama dengan alokasi dana sebelum dilakukan
pemekaran.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Selanjutnya dalam
penegasan Undang Undang Nomor 26 Tahun 2004 pasal 15 ayat (7) tentang
pembentukan provinsi Sulawesi Barat disebutkan bahwa “bantuan dana di maksud
pada pasal 15 ayat (7) di salurkan secara bertahap dari kas daerah Provinsi
Sulawesi Selatan ke kas daerah Provinsi Sulawesi Barat setiap triwulan sebagai
berikut :<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>a) Akhir bulan Maret sejumlah
25 %<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>b) Akhir bulan Juni 25 %<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>c) Akhir bilan September sejumlah 25 % dan d)
Akhir bulan November sejumlah 25 %.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan semakin merasa di lecehkan ketika DPR RI mencantumkan ayat (9)
pasal 15 dalam UU tersebut yang isinya menyabutkan sevara tegas sanksi-sanksi
kepada Pemprov Sulsel jika tidak mentaati ayat (7) dan (8) diatas, yakni
“Pemerintah memberikan sanksi berupa penundaan penyaluran pemberian dana
perimbangan ke kas daerah Provinsi Sulawesi Selatan apabila pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan tidak melaksanakan ketentuan ayat (7) dan ayat (8).</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Statement Gubernur Amin
Syam menuai beragam tanggapan, tidak terkecuali HM Aksa Mahmud Anggota DPD asal
Sulsel plus Sulbar sekarang menjadi Wakil ketua MPR RI. Celakanya, pernyataan
Aksa Mahmud justru berada pada posisi yang memarginalkan dan memcederai
aspirasi Orang-Orang Sulbar yang nota bene adalah para konstituen ia
mendukungnya menjadi senator pada pemilu Legislative yang lalu.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Tanpa merasa berdosa ia
mengatakan “pihaknya akan meminta agar DPR RI mengubah UU 26/2004 khusus pada
klausul yang secara Eksplisit mencantumkan tentang bantuan Rp 8 M dan
saksi-saksi terhadap Pemprov Sulsel jika tidak mengindahkan UU tersebut”. Ini
dalah pelecehan, tandasnya” tidak ada UU pembentukan Provinsi di Indonesia ia
menyebutkan secara Eksplisit nilai bantuan Provinsi induk kepada Provinsi baru,
apalagi dengan menyebut saksi bahwa dana Alokasi Umum (DAU) untuk Sulsel akan
dipotong kalau tidak merealisasikanh bantuan sebesar itu. Saya akan mengusulkan
kemendagri agar bias mengubah UU tersebut dan mendagri kemudian menyurat ke DPR
untuk di adakan perubahan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Pemprov Sulsel
seharusnya tidak merasa dilecehkan karena sejak penyusunan rancangan UU 26/2004
sudah dilibatkan. Mekannismenya jelas dan sangat Procedural. Keinginan politik
(political will) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan
menerbitkan rekopmendasi dalam bentuk surat keputusan Nomor 20 Tahun 2002
Tanggal 18 September 2002 tentang persetujuan usul pembentukan provinsi
Sulawesi Barat adalah bentuk apresiasi yang tinggi terhadap keinginan rakyat
Sulbar.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Yang jssustru melakukan
pelecehan adalah Pemprov Sulsel terhadap aspirasi rakyat Sulbar. Bertahun-tahun
rakyat Sulbar dikebiri dan dijebak dalam tirani mayoritas terhadap minoritas.
Alokasi dana besar Rp 8 M selama dua tahun sebenarnya terlalu minim untuk
sebuah bantuan dari seorang bapak terhadap anak jika di bandingkan
ketidakadilan pemerintahan pembangunan yang dilakukan sulsel selama ini bahkan
Amin Syam sendiri secara legowodan simpatik telah menyatakan kesediaannya untuk
membantu sang anak yang baru lahir ketika memberikan sambutan pada peresmian
Provinsi Sulawesi Barat 16 November 2004 lalu di mamuju. Tetapi kenapa tiba-tiba
merasa dilecehkan. Atau mungkin merasa diatas ingin karena di back up oleh
senator yang sama-sama punya kepentingan terhadap Sulbar.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Sebagai rakyat yang
bijak maka gugatan pemprov sulsel terhadap UU 26/2004 tidak perlu ditanggapi
secara emosional apa lagi akan bertindak prontal. Kiinginan pemprov Sulsel
untuk mengaman demen UU 26/2004 Bukanlah suatu hal yang mudah karena tentu akan
berhadapan dengan rakyat dan harus melalui mekanisme yang jelas yaitu di
usulkan Mendagri lalu mendagri menyusulkan ke DPD RI. Tetapi perlu di ingat
bahwa tidak ada perkara yang sulit di negeri ini apa bila kekuasaan dan uang
yang mengendalikan perkara tersebut. Karena itu perlu di lakukan oleh rakyat
Sulbar khususnya para konstituen pendukun Aksa Mahmud menjadi senator di MPR RI
adalah mendesak Aksa Mahmud untuk tidak bertindak diskriminativ dalam menyikapi
fenomena ini </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Betapa sedih dan
sakitnya hati rakyat Sulbar jika Aksa Mahmud secara terang-terangan
memperlihatkan keberpihakannya terhadap kepentingan pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan, apalagi jika aksa Mahmud berinisiatif untuk membantu Pemprov Sulsel
dalam memfasilitisi proses amandemen UU 26/2004. Sementara terpilihnya menjadi
senator di MPR RI bukan hanya mewakili rakyat Sulsel tetapi juga mewekili
rakyat Sulbar. Karena sejatinya aksa terpilih menjadi anggota DPD tidak lepas
dari distribusi kurang lebih 100 ribu Suara para pendukungnya dari rakyat
Mandar yang sekarang lebih memiliki Provinsi sendiri. Ini adalah suatu
keniscayaan yang tidak bisa dipungkiri.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Pucuk di cinta Ulan pun
tiba, Gugatan Amin Syam dan Aksa Mahmud untuk meninjau kembali (judicial
review) UU 26/2004 justru disahuti Oentarto Sindung Mawardi pejabat Gubernur
Sulbar. Menurut mantan Dirjen Otoda Depdagri” ketentuan dalam pasal 15 ayat
(7), (8),(9) UU 26/2004 tidaklah bersifat Absolut tetapi hanya merupakan
peringatan formal (Warning) agar Provinsi induk member perhatian sebagai konsekuensi
persetujuan dari induk. Saya ini berpengalaman dalam penyusunan pemerintahan
daerah baru dan daerah Otonom. Memang ada pernyataan dari induk sanggup
membiayai daerah yang baru terbentuk tetapi dalam pelaksanaannya kadang kala
berbeda dengan realitas”<span style="mso-tab-count: 2;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Pernyataan senada di
kemukakan Ibnu Munsir mantang anggota Komisi VI DPR RI dan Ketua Pansus
Pembentuk Sulbar “ Banyak Kelurahan dari daerah-daerah yang di mekarkan
terlebih dahulu baik provinsi maupun kabupaten/kota selalu mengelu karenadaerah
induk setengah hati member bantuan. Karena itu UU 26/2004 Tentang pembentukan
Sulbar memang di sengaja didesain agak lain dan berbeda berbeda dengan UU
pemekaran sebelumnya karena berdasarkan pengalaman baik di Depdagri maupun di
DPR RI selalu menerima keluhan dari daerah pemekaran akibatulah daerah induk
yang tidak merealisasikan bantuan seperti yang di amanatkan dalam UU Pemekaran
daerah yang bersangkutan. Atas pangalaman itulah maka Depdagri mencoba
mengakomodir klausul yang secara eksplisitnilai bantuan Sulsel Untuk Sulbar“
(Pedoman Rakyat,25/11-2004)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Agaknya perdebatan
antara sulsel dan Sulbar agak meruning jika elit elit sulsel tidak berbesar
hati melepas anaknya untuk mandiri. Apalah arti uang sebesar Rp 8 miliar untuk
daerah yang baru merangkak tertatih tatih dalam membenahi infrastuktur dan
supratrukturnya. Sebenarnya jumlah nominal tersebut sudah dikurangi dari rencana
semula yang diusulkan dalam RUU 26/2004 yaitu Rp 12 miliar yang dibayar selama
3 (tiga) tahun berturut. Tetapi karena pertimbangan yang sangat logis<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan tidak memberatkan provinsi induk maka
jumlah tersebut dikurangi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menjadi Rp 8
miliar dan dibayar selama 2 (dua) tahun.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
Sejak awal saya memang
skeptis terhadap perilaku elit sulsel <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengenai penyikapannya kepada Sulbar. Nyaris
tak satu pun yang berani secara tegas menyatakan dukungannya selama masih ingin
menjaga keutuhan ‘’ piring”<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>agar tidak
retak, kecuali bagi mereka yang “nekat” melawan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>tirani kekuasaan, sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu elit
politik partai Golkar Sulsel ketika harus didepak dari Nomor “top” ke “bottom”
dalam daftar calon anggota legislative pada pemilu kemarin karena intens
mengurusi Sulbar. “ini<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>adalah
konsekuensi sebuah perjuangan” ungkapnya. Ironi memang tapi itulah kekuasaan.
Kekuasaan akan menjadi kuat manakala didukung kemampuan untuk melakukan
intervensi dan mengsugesti keinginan orang lain. Akan tetapi jika elit-elit
Sulsel tetap nekat melakukan judicial review terhadap UU 22/2004 maka ini
adalah tindakan pembodohan dan pembohongan terhadap rakyat Sulbar yang perlu
disikapi secara kritis . Hidup Sulbar. (Tulisan ini dimuat pada Harian Pedoman
Rakyat edisi, 28 Nopember 2004)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-79570724374034670272013-06-03T18:01:00.002-07:002013-06-03T19:22:36.381-07:00KNPI ; YANG DICACI YANG DICARI<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><b> </b><br />
<div style="text-align: center;">
<b>OLEH :</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>MUSTARI MULA TAMMAGA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Sejarah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]-->Sejarah
berdirinya Komite Nasional Pemuda Indonesia<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>(KNPI) <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak bisa dilepaskan dari
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kegagalan Kesatuan Aksi Mahasiswa
Indonesia (KAMI) melanjutkan perannya sebagai organisasi pemersatu mahasiswa dalam
masa Orde Baru. KAMI adalah dedengkot organisasi mahasiswa angkatan 66 yang
berhasil menumbangkan rezim Orde Lama. Namun dalam perjalanannya KAMI mengalami
keretakan. Awal keretakan di tubuh organisasi KAMI mulai tumbuh, ketika
masing-masing organisasi yang tergabung dalam KAMI seperti HMI (Himpunan
Mahasiswa Islam), PMKRI (Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), GMKI
(Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia) dan PMII (Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia), Organisasi Mahasiswa
Lokal (Somal), Gerakan Mahasiswa Sosialis (Gemsos), Ikatan Mahasiswa Bandung
(Imaba), dan Ikatan Mahasiswa Djakarta (Imada), mulai kembali ke akar
primordialnya baik secara ideologi maupun politik. </div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Walaupun
keretakan itu tidak sampai pada gerakan fisik, tetapi pertentangan ideologis sangat
terasa dalam tataran gerakan mahasiswa ketika itu. Hal ini berdampak pada
gerakan aksi mahasiswa yang cenderung terkotak kotak dan jauh dari isu
persatuan sebagaimana yang terbangun ketika KAMI masih menjadi wadah mahasiswa
melawan kekuatan rezim Orde lama.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Berkurangnya
peran KAMI sebagai wadah persatuan dan kesatuan generasi muda mahasiswa
menimbulkan situasi tidak menentu dalam melanjutkan peranan kaum muda pada masa
berikutnya. Kaum muda, baik secara individual maupun secara organisasi sulit
untuk melakukan gerakan mencapai sasaran bersama ditengah situasi konflik
nasional.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Kehidupan
dunia kepemudaan pada masa setelah kemunduran KAMI memiliki beberapa ciri
menarik yang dapat dilihat dari perkembangannya. Salah satu ciri tersebut
adalah bahwa dunia kepemudaan lebih didominasi oleh para mahasiswa. Penyebabnya
adalah karena pemimpin-pemimpin organisasi pemuda lebih banyak dipegang oleh
para aktivis mahasiswa juga. Di samping itu, faktor lainnya adalah sikap
independensi yang ditampilkan oleh organisasi mahasiswa ikut mendorong
pengaruhnya di masyarakat ketimbang organisasi pemuda yang lebih banyak menjadi
underbow partai politik.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Sewaktu
organisasi mahasiswa dan pemuda melakukan kiprahnya sendiri-sendiri berdasarkan
akar idiologinya,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sering timbul
kegamangan yang berwujud pada<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pertanyaan
tentang perlunya wadah pemersatu mahasiswa dan pemuda dalam membangun sebuah
gerakan. Dalam keadaan ini, kaum muda menyadari bahwa diperlukan suatu
orientasi baru dalam melihat persoalan bangsa dan negara. Orientasi baru
tersebut akan berorientasi pada pemikiran yang jauh melebihi kelompoknya
sendiri, sehingga dapat menjangkau seluruh bangsa dimasa kini dan masa yang
akan datang. Masalah ini pula yang menjadi perhatian kekuatan sosial politik
yang tengah tumbuh saat itu sebagai suatu gejala dalam kehidupan politik di
Indonesia yaitu Golongan Karya (Golkar).</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Adalah
Median Sirait yang menjabat sebagai Sekretaris Bidang Pemuda dan Pelajar
Mahasiswa Cendekiawan dan Wanita (Papelmacenta) Golongan Karya, menyatakan
bahwa pembaharuan sosial politik dengan menampilkan ikatan-ikatan baru dengan
meninggalkan ikatan lama dan ideologi yang sempit. Papelmacenta Golkar pada
tahun 1970-an memperkenalkan ikatan-ikatan baru di kalangan mahasiswa berupa
ikatan kesamaan disiplin ilmu yang sedang dijalani. Ikatan ini kemudian dikenal
dengan ikatan mahasiswa profesi. Sejak itu dikenal dalam kehidupan mahasiswa
organisasi-organisasi profesi seperti IMKI (Ikatan Mahasiswa Kedokteran
Indonesia), Mafasri (Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia), IMEI (Ikatan
Mahasiswa Ekonomi Indonesia), IMPsi ((Ikatan Mahasiswa Psikologi Indonesia),
dan lain-lainnya yang keseluruhannya mencapai 14 organisasi mahasiswa profesi. </div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Dari
dialog yang dikembangkan oleh para tokoh KAMI yang diperluas dengan tokoh-tokoh
dewan mahasiswa, timbul keinginan untuk mencoba mencari jalan dari kebuntuan
untuk melahirkan wadah persatuan dan kesatuan mahasiswa. Salah satu upaya
perwujudan dari usaha tersebut adalah lahirnya gagasan untuk menyelenggarakan
suatu mausyawarah nasional mahasiswa Indonesia. Hasrat lama yang tumbuh di
kalangan mahasiswa sejak 1960-an dicoba kembali untuk diwujudkan secara nyata.
Munas mahasiswa yang berlangsung di Bogor 14-21 Desember 1970 mengarah pada
pembentukan wadah persatuan nasional atau populer dengan istilah Nation Union
of Students (NUS). Namun, kesepakatan pembentukan NUS gagal tercapai. Kegagalan
ini disebabkan oleh adanya presepsi yang sama mengenai bentuk dan format yang
jelas tentang organisasi yang akan dibentuk dan juga disebabkan oleh adanya
rasa saling curiga antar organisasi ekstra universitas.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Golkar
yang menjadi kekuatan politik utama Orde Baru segera melakukan pendekatan yang
dilakukan oleh Median Sirait (Sekjend Papelmacenta), Abdul Gafur (kemudian
menjadi Menteri pemuda dan Olahraga) serta David Napitupulu terhadap organisasi
kemahasiswaan untuk mensosialisasikan gagasan pembentukan wadah kepemudaan
tingkat nasional. Perundingan dilakukan sebagai penjajagan yang lebih konkret
dimulai dengan pertemuan-pertemuan informal secara bilateral antara Sekretaris
Papelmacenta dengan Ketua GMNI Suryadi, Ketua HMI Akbar Tandjung, dan pimpinan
organisasi mahasiswa lainnya seperti PMII, PMKRI, GMKI yang saat itu tergabung
dalam kelompok Cipayung. Pendekatan terhadap organisasi kepemudaan dilakukan
sama seperti yang telah dilakukan terhadap organisasi kemahasiswaan. Pertemuan
ini antara lain dilakukan dengan GPM (Gerakan Pemuda Marhaen), GP Anshor, dan
lain-pain. Pertemuan bulan Mei, Juni dan Juli dilakukan secara kontinyu, dan
praktis merupakan peyeragaman visi tentang urgensi wadah nasional yang akan
dibentuk.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Akhir
dari pergulatan organisasi mahasiswa dan pemuda dalam mencari bentuk organisasi
yang dapat menjadi wadah pemersatu pasca retaknya organisasi KAMI, maka<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pada 23 Juli 1973, KNPI dideklarasikan dengan
Davd Napitupulu sebagai ketua umum pertama. Dalam sambutannya ia mengatakan
bahwa KNPI berbeda dengan bentuk organisasi pemuda yang dikenal sebelumnya,
seperti Front Pemuda yang bersifat federasi yang anggotanya terdiri dari ormas-ormas
pemuda, Komite ini tidak mengenal keanggotaan ormas, oleh karena itu Komite ini
bukanlah suatu federasi. Dengan memberanikan diri menampilkan tokoh-tokoh
eksponen pemuda yang bersumber dari semua ormas-ormas pemuda yang ada di
tingkat nasional sebagai orang yang dipercaya sebagai pemimpin KNPI ini, maka
tidak berlebihan kalau KNPI akan mempunyai resonansi di masyarakat, khususnya
di kalangan pemuda. </div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Melihat
sejarah berdirinya,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>KNPI merupakan
bagian dari strategi Orde Baru dalam rangka membangun korporatisme negara.
Usaha ini dilakukan dalam rangka penegaraan berbagai kegiatan organisasi
kemasyarakatan dan privatisasi beberapa urusan kenegaraan. Dengan kata lain,
korporatisme negara adalah suatu sistem perwakilan kepentingan yang melibatkan
pemerintah secara aktif dalam pengorganisasian kelompok kepentingan sehingga
kelompok-kelompok kepentingan itu terlibat dalam perumusan kebijakan umum.
Segera saja, setelah KNPI dibentuk, organisasi ini menjadi pengawal kebijakan
pemerintah Orde Baru di bidang kepemudaan dan kemahasiswaan.<br />
<b>B.Eksistensi </b></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Eksistensi
KNPI berlangsung cukup lama sampai lembaga ini kembali digugat setelah
tumbangnya rezim Orde Baru pada Mei 1998 dengan munculnya banyak wacana
mengenai pembubarannya. Dalam banyak hal, KNPI bukanlah representasi organisasi
kepemudaan yang kritis yang hadir untuk memberikan tanggapan atas disparitas
ekonomi, budaya, sosial dan politik pada saat itu, melainkan malah menjadi
garda depan yang ikut serta melanggengkan rezim.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Tuntutan
pembubaran KNPI bisa dilacak dan diuraikan dalam penjelasan berikut; <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pertama,</i> kelahiran KNPI merupakan by
design yang diinisiasi kekuasaan dan bukan genuin yang digagas dan dipelopori
oleh para pemuda. Dalam konteks seperti ini, otentisitas/kemurnian KNPI yang
akan memperjuangkan peran pemuda menjadi nihil. Karena sifatnya yang by design,
yang terjadi adalah KNPI menjadi pelayan dan kepanjangan tangan si pembuat
desain, dalam hal ini rezim Orde Baru. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kedua,</i>
dalam perjalanannya KNPI tidak lebih dari sekedar alat dan distribusi
kekuasaan. Tidak dimungkiri bahwa KNPI telah menjadi elan vital dan resources
politik yang strategis bagi pemerintahan Soeharto dengan manjadikan Golkar
dalam proses pengkaderan sekaligus bamper politiknya. Realitas ini dapat
diamati dari para tokoh KNPI yang kemudian menjadi anggota legislatif dan
menteri pada pemerintahan Soeharto.<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ketiga,</i>
KNPI menjadi medan magnet bagi perkelahian untuk memperebutkan struktur
organisasinya sebagai jalan untuk meretas karir di bidang politik bagi
elemen-elemen Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang terlibat didalamnya.
Karena itu KNPI lebih memperlihatkan watak sebagai organisasi kepemudaan yang
pragmatis, miskin gagasan, dan kering nilai. Kondisi ini dimungkinkan karena
memang struktur kekuasaan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">an-sich </i>mengakui
KNPI sebagai satu-satunya organisasi kepemudaan yang sah dan diakui.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Reformasi
1998 telah mengkoreksi hampir seluruh peran KNPI selama ini. Idrus Marham yang
terpilih sebagai Ketua Umum pada era Reformasi mewacanakan rejuvenasi KNPI atau
penyegaran kembali peran KNPI di tengah realitas politik nasional. Rejuvenasi
dilakukan tak lain karena situasi dan kondisi atau realitas obyektif internal
dan eksternal yang dihadapi oleh KNPI telah mengalami perubahan signifikan dan
mendasar dibanding yang dialami pada Orde Baru. Rejuvenasi ini akhirnya memaksa
KNPI untuk independen dan kembali memposisikan pemuda sebagai mitra kritis
pemerintah. Dengan visi baru ini, di era reformasi eksistensi KNPI tetap
dipertahankan.<br />
<b>C.KNPI di era Refomasi </b></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Era
reformasi yang memberikan kebebasan politik masyarakat ternyata menggiurkan
kaum muda untuk terlibat langsung pada kepentingan politik partai. Ketua Umum
KNPI Hasanuddin Yusuf yang mendirikan PPI (Partai Pemuda Indonesia) dituntut
mundur oleh sebagian besar anggota KNPI yang terdiri dari ormas pemuda dan
mahasiswa, sebab hal ini bisa membawa KNPI dan pemuda yang tergabung di
dalamnya tidak independen dan rentan dengan kepentingan partai politik. Apalagi
posisi ketua umum yang langsung menjadi ketua umum partai politik dinilai makin
mempersulit pemuda di tengah perannya sebagai salah satu entitas yang netral di
masyarakat.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Tuntutan
terhadap ketua umum KNPI Hasanuddin Yusuf agar mundur dari jabatannya menimbulkan
perpecahan di tubuh KNPI. Kongres KNPI ke-12 akhirnya berlangsung di dua kubu
yang berbeda, pertama kubu yang tetap menolak pemecatan ketua umum mengadakan
kongres di Jakarta pada 25-28 Oktober 2008 dan berhasil memilih Ahmad Doli
Kurnia sebagai Ketua Umum, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sementara
kongres lainnya berlangsung di Bali pada 28 Oktober - 2 November 2008 yang
berhasil memili Azis Syamsuddin sebagai Ketua Umum. Dualisme kepemimpinan KNPI
ini makin mempersulit langkah dan gerak KNPI <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam mewujudkan perannya di tengah
masyarakat. Kepercayaan masyarakat (pemuda) terhadap eksistensi KNPI sebagai
wadah pemersatu yang dulunya mulai merekat disanubari para pemuda kini justru
semakin redup akibat dualisme kepemimpian. Beruntunglah pada Kongres Bersama
KNPI ke XIII yang dilaksanakan di Hotel Sahid Jakarta pada 25-28 Oktober 2011
berhasil memilih Taufan EN Rotorasiko.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Walaupun Kongres bersama ini hasilnya tidak diterima sebagaian kecil
Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan melakukan Kongres KNPI tandingan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan menetapkan Akbar Zulfikar. Namun secara
de facto de jure dan de facto kubu Taufan EN Retoresiko yang diakui oleh
sebagian besar OKP yang berhimpun di KNPI yang juga diamini oleh Kementerian
Pemuda dan Olah Raga. (Diramu dar berbagai sumber) </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<b><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"></span></b>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-90441539036904983852010-10-06T19:42:00.000-07:002013-06-03T18:16:12.823-07:00REVITALISASI NILAI BUDAYA MANDAR DEMI PENGUKUHAN JATI DIRI KEMANDARAN<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]-->
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">OLEH :</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">DARMAWAN MAS’UD
RAHMAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<b><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">I.
PENDAHULUAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sekitar
tahun 1970-an para peneliti budaya di Amerika mulai sadar bahwa hasil-hasil
tulisan (Armchair theory) para pendahulu mereka dari tahun 1800-1960-an
dianggap biasa karena ia tidak merepresentasikan nilai budaya dari orang yang
ditelitinya, khususnya masyarakat dan budaya luar Amerika. Di antara Pelopornya
adalah Michael dan Renato Rosaldo tercermin di dalam salah satu bukunya
Knowledge and Passion IIongot Nations Of Self & Social Life (1980) tentang
masyarakat IIongot di Philipina diikuti oleh teman-temannya seperti Clifford
Marcus dll. Pendapat mereka menyatakan bahwa nilai budaya,apresiasi, Pikiran
dan perasaan orang-orang yang diteliti harus dapat merepresentasikan makna
budaya mereka sesungguhnya dalam tatanan nilai-nilai budaya lokal. Pendapat ini
menggaung sedunia dan sampai dewasa ini mendapat respons yang Positf dan
menghasilkan berbagai tulisan yang mempesona .</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Interpretasi
baru tentang makna-makna budaya dalam nuansa lokal , antara lain dapat disebutkan
: Penulis Anna Lewenhaunt Tsing dalam bukunya In The Realm of the Diamond Queen
(1993) tentang masyarakat Meratus di Kalimantan dan Kenneth M .George dalam
bukunya showing Sign of Violence (1996) tentang pitu ulunna salu ‘. Keduanya
adalah penerima penghargaan kategori penulis terbaik dimasanya . lebih
menghebohkan lagi interpretasi baru dari penulis John Pemberton dalam bukunya
on the subject of java (1994) yang melukiskan bahwa budaya adi luhung di dalam
keratin jawa adalah rekayasa Belanda. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sehubungan
dengan kebangkitan interpretasi itu maka pengungkapan nilai budaya lokal
merupakan pengukuhan identitas untuk membuat batas-batas cultural antara bangsa
dan Negara. Ia menumbuhkan rasa percaya diri bagi munculnya konsep-konsep nilai
budaya luhur yang dapat menahan homogenitas budaya global . Kubu budaya global
dan budaya lokal telah menciptakan tegangan-tegangan budaya yang meninggi ,
saling ingin mendominasi satu dengan yang lainnya dan sulit untuk mendamaikan .</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari
seluruh tulisan pakar-pakar budaya dunia mutakhir ternyata nilai-nilai budaya
lokal mempunyai peran yang penting sebagai motor penggerak dalam berfikir dan
berprilaku karena ia berfungsi sebagai piñata sikap dan prilaku, pembentuk
identitas, dan pembangunan kwalitas manusia . Ketiga fungsi tersebut merupakan
landasan kokoh yang dapat kemudian digunakan untuk membaca ulang bagaimana
seorang individu Mandar untuk mengerti , memegang, melaksanakan konsep-konsep
nilai budaya yang diakuinya dalam rasa dan perasaan kemandaran agar ia dapat
beradaptasi secara sempurna ke dalam binkai keserasian nilai budaya Indonesia
yang teguh dan kekar dalam mengarungi era budaya yang global. Nilai budaya
kemandaran tersebut perlu segera diangkat dan direaktualisasikan karena ia
merupakan puncak budaya Indonesia sesuai kandungan makna undang-undang Dasar
1945 pasal 32 dan penjelasannya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<b><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">II.
MANDAR DALAM KEPUSTAKAAN ASING DAN INDONESIA </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Diantara
Keempat etnis utama di Sulsel tulisan secara ilmiah tentang budaya mandar masih
dapat dihitung jari. Lebih sedih lagi kalau kita membandingkan tulisan ilmiah
yang diangkat dari ketiga etnis di Sulawesi selatan . Salah satu contoh yang
dapat dikemukakan bahwa ada sekitar 20 disertasi asing yang dibuat oleh Kenneth
M. George (1994) tentang Mamasa .</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di
dalam bahasa Indonesia tulisan ilmiah yang berkaitan dengan budaya kemandaran
baru ada 4 disertasi . Diakui bahwa ada juga beberapa skripsi mahasiswa dan
tulisan-tulisan dari beberapa orang namun masih dalam bentuk informasi dan
belum merupakan suatu hasil tulisan melalui analisis wacana (discourse
analisis) dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah . Demikian juga ada
beberapa tulisan asing yang menyinggung tentang mandar yang sulit ditemukan
antara lain ditulis oleh Van Leyds (1940) , Ligtvoet (1876) , Mallinckrotd
(1933), Nooteboon (1940), Bosch (1933), Bikker (1932), De Graff & Stibbe
(1918) , J . Dalton (1937) dll.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Disamping
itu ada tulisan-tulisan singkat telah dibuat oleh Robert Wells tentang tenunan
Mandar dan pengobatan tradisional , Toby Volkman dan Kathy Rabinson tentang
perenan wanita Mandar (1980-an) . Satu rencana disertasi yang dibuat oleh
Charles Zarnes yang telah meneliti tentang penggunaan laut dan hukum-hukum adat
(1986) namun hingga saat ini belum selesai . Akibat minimnya penulisan tersebut
maka kebudayaan Mandar belum terungkap secara meluas , terbukti seminar
internasional tentang Sulawesi Selatan yang dilaksanakan di Australia (2000)
pada konverensi OXIS (The Origin of Complex Societi In South Sulawesi ) dan 2
buku sebagai hasil seminar Internasional yang masing-masing dilaksanakan di
Leidin (1987) dan Makassar (1995) di dalam South Sulawesi In The Whole Histori
editor Kathy Rabbinson (2000) dan Authority and Among the people of South
Sulawesi editor Roger Tol, Van Dijk dan Greg Accoalli (2000) Nederland sama
sekali tidak menyinggung tentang Mandar.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Walaupun
Lontara-lontara Mandar kebanyakan telah hilang namun perlu dihargai usaha dari
Macknight (1972) memicrofilmkan beberapa lembar lontara dari yayasan kebudayaan
Sulawesi Selatan dan kini tersimpan di ANU , Canberra , dan masih ada juga
koleksi salinan lontara Mandar di leidin Unifersity di Belanda.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<b><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">III.
REKONSTRUKSI BUDAYA MANDAR MELALUI BERBAGAI SUMBER</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada
tahun 1930-an Penilik sekolah Tn. Maula dalam inspeksi ke daerah Kalumpang
menemukan sebuah patung Budha perunggu di Sikendeng ditepi sungai karama ‘ di
Mamuju . Ia kemudian melapor kepada Y.Caron Gubernur jenderal di Makassar dan
langsung memerintahkan Dr.A.A Cense ke daerah tersebut dan menemukan kreweng
(gerabah) yang bercorak prasejarah dan beliung-beliung persegi . Pada tahun
1933 atas perintah gubernur jenderal , ahli arkeologi Van Stein Callenfels
mengadakan panggilan di kamasi, Palemba di kalumpang kemudian di lanjutkan
tahun 1964 oleh DR. Van Heekeren Penggalian di Kamasi dan Minanga Sipakko, hasil
Penelitian dari penggalian ini membuahkan sebuah pendapat bahwa situs-situs
tersebut di atas adalah salah satu tonggak budaya Indonesia yang bernilai
tinggi. Stein Callenfels dan Van Heekeren menemukan alat-alat batu yang terdiri
atas beliung persegi dalam ciri morfotehnologi yang bervariasi dengan tajam
monofasial. Tipe ini tersebar di asia tenggara dan pasifik, sedangkan kapak
batu atau kapak lonjong tidak hanya tersebar di Indonesia bagian timur tetapi
juga terdapat di beberapa Negara antara lain Birma, Korea, Jepang, Vietnam,
Thaiwan, Philipina hingga ke pasifik . Pahat batu, batu asah batu giling
semuanya merupakan hasil industr lokal yang mempunyai tehnik pembuatan yang
cukup baik dilihat dari bentuk dan keluasannya. Disamping itu gerabah atau Kreweng
dengan hiasan-hiasan bervariasi mulai dari pola geometris, segitiga, belah
ketupat , bulat dan pilin memakai tehnik gores, tusuk, temple, tekan dan eksisi
sangat menarik. Bahkan Solheim 11 mengatakan bahwa motif ini masuk Ke dalam
kelompok Sahuynh Kalanay yang tersebar di Asia Tenggara sampai ke Pasifik. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penemuan
batu Pemukul Kayu untuk membuat Pakaian merupakan temuan penting di mana
manusianya telah mengenal busana di tambah lagi industri gerabah yang berhias
indah dan pembuatan batu halus yang di asah telah mengenal tehnologi tinggi.
Keseluruhannya member tanda bahwa orang Kalumpang disamping menerima unsur
budaya asing (Allochtone) juga tetap mengembangkan budaya sendiri (Autochtone).
Dasar budaya inilah sehingga di dalam sejarah Kebudayaan Indonesia Kebudayaan
Kalumpang merupakan suatu tonggak yang penting di Indonesia dari tanah mandar </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Patung
Budha perunggu yang tersebut diatas kemudian diteliti oleh Dr. Bosch (1933)
yang menyimpulkan bahwa patung itu adalah khas di bawah dari india selatan
(Amarawati) ke Asia Tenggara dan tipe patung Budha abad 11 sampai abad ke V1
masehi yang tidak ada samanya di Indonesia. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari
semua hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa situs Kalumpang , Minanga
Sipakko, dan Kamasi termasuk dalam kebudayaan hunian sungai yang bercorak
Neolitik-paleometalik (perundagian) yang berumur sekitar 1500 SM berlanjut
sampai pada abad 1 & 11 Masehi. Pelras dalam bukunya The Bugis (1996)
menyatakan sikendeng yang berada ditepi sungai karama’ perna merupakan
pelabuhan Internasional. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bila
penemuan diatas dihubungkan dengan cerita rakyat yang di rekam oleh Van Leyds
(1940) menyebutkan bahwa tanah Mandar telah dipimpin oleh 41 Tomakaka . Cerita
rakyat lainnya mengatakan bahwa Tomakaka berkristalisasi baik melalui koalisi
ataupun perang antar mereka pada akhirnya muncul Amara’diang –Amara’diang di
pitu Ba’bana Binanga dan pitu Ulunna Salu’. Cerita rakyat juga menyebutkan
bahwa hubungan genealogis antar mereka mulai dari Pa’doran yang beranak tujuh
kemudian melahirkan anak sebelas dari pongkapadang dan lambere’ susu sampai
kepada Ta’bittoeng sebagai cucu dari la’simbangdatu menurungkan Tomannyambungi
raja pertama di Balanipa. Keturunan mereka inilah yang kemudian melahirkan
manusia-manusia yang memerintah di pitu Ba’bana Binanga dan pitu Ulunnasalu’.
Berdasarkan landasan dasar budaya yang tinggi dan demokratis itu dikokohkan
Kerjasama akrab yang masing-masing didampingi oleh pemangku-pemangku adat mulai
dari poambi ‘ (pa’ambi’) Tomakaka dan Peppuangan (institusi pappuangan) serta
Mara’dia di masing-masing wilayah mereka telah memberikan bukti munculnya
berbagai konsep-konsep nilai budaya yang dapat dijadikan pedoman untuk masa
depan .</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nilai-nilai
budaya tinggi dalam berbagai konsep-konsep yang sangat moderen telah dipunyai
dan diamalkan oleh orang-orang mandar sebelum di obrak-abrik oleh Belanda. Dari
memori Van Leyds ditemukan bahwa benturan antara bangsawan raja dan bangsawan
adat di mulai dengan kekalahan perang antara Belanda dengan passimandaran yang
diakhiri oleh perjanjian plakat pendek (lange dan korte Verklaringe ) mulai
pada tahun 1970-an dan berbagai peraturan-peraturan yang mengikat pada
tahun1880-an . Apalagi setelah Mara’dia diangkat sebagai penguasa tunggal dan
anggota adat adalah bagian dari penguasa tunggal itu. Diperparah dengan perbedaan
gaji yaitu Mara’dia di gaji denga F 1800 setahun, dan anggota adat yang terdiri
atas : Pa’bicara kaiyyang di gaji dengan F 480, Pa’bicara Kenje dengan gaji F
420 sedangkan pappuangan limboro Biring lembang dan tenggelang mendapat gaji F
300 pertahun. Rakyat kecil di bebani dengan pajak yang tinggi dan kerja rodi
yang terdiri atas herediesent (rodi besar) dan gemeentediesent (rodi kecil)
yang dapat diganti dengan uang sebesar F 5 dan F 3 yang sangat memberatkan.
Akibat ulah Belanda tersebut maka puncak-puncak nilai-nilai budaya kemandaran
yang luhur telah hancur dan kemudian muncul nilai negative seperti sipat
siri’ate (iri hati) , situna-tunai (saling menghina) sitaiyyang lassa-lassangan
(saling mencari kesalahan ), sitaiyyang adaeyang tassitaiyang apiyangan (saling
tuding) , sibesonaung tassibesodai ‘ (saling ingin mencelakakan satu dengan
yang lain) dll. Sifat-sifat itu disebut rasung digollai (racun yang di beri
gula) oleh orang Mandar. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keadaan
diatas muncul akibat keserakahan Belanda untuk menguasai tanah Mandar melalui
strategi pembenturan antara bangsawan raja dan bangsawan adat . padahal
kesetaraan dan kerjasama yang akrab berdasarkan kewajiban demi tanah dan rakyat
telah tertanam sebelumnya secara baku. Hal tersebut tercermin dari perjanjian luhur
di masa awal munculnya Amara’diang pada pelantikan Todilaling. Pada pelantikan
itu ketua adat puang Dipoyosang bertitah :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Upakaiyyangngo’o,
mupakaraya, dimadondonna di duambongi anna Marra’ba-ra’bao petawung,
Mambottu-bottu bass’ , Marrattaso’o uwake’ , Marruppu’o batu, Marrusa’o
allewuang, Mamboe’o purallao ualai membali akaiyangan ( kami menjunjung tinggi
kebesaran dan kekuasaan raja, namun selayaknya raja selalu menghargai hak dan
peranan kami, besok atau lusa raja melakukan tindakan berupa merusak hukum
melanggar konstitusi, memotong aturan-aturan adat / melanggar hukum, merusak
dasar budaya dan kehidupan rakyat banyak, menindas rakyat kecil, merusak
persatuan dan kesatuan dan ingkar dari kata dan janji maka saya cabut kekuasaan
yang telah di berikan. Karena itulah maka Ammara’diang di Mandar khususnya di
Balanipa menggariskan suatu kaidah politik yang menyatakan bahwa : </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Anak
kodai mara’dia, Banua Kaiyyang toilopi (dalam kerajaan diibaratkan,raja
hanyalah sebagai nahkoda, sedangkan pemiliknya adalah rakyat melalui
wakil-wakilnya (dari Napo, Samasundu, Toda-Todang, Mosso ).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selanjutnya
pesan dari Imanyambungi sebelum wafat mengatakan : </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Madondong
duambongi anna matea’, mau’ ana’u mau’ appou, damuannai menjari mara’dia , mua
Tania tonamaasayangi pa’banua , damuannai dai’ dipe’uluang mua’ masuangi
pulu-pulunna, mato’dori kedona, apa’ iamo tu’u namarruppu-ruppu lita’ (besok
atau lusa manakala saya mangkat, walau dia putraku ataupun cucuku, janganlah
hendaknya diangkat menjadi raja kalau di tidak cintah tanah air dan tidak belah
rakyat kecil, jangan pula angkat seorang raja bila ia mempunyai tutur kata yang
kasar, berbuat dan bertindak kasar pula karena orang yang seperti itulah yang
akan menghancurkan negeri. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nilai-nilai
budaya kemandaran lebih dipertegas lagi dalam Piagam Tammajarra : <i>Inggai
Para diasse’I kedo ta’ –I sipa’ta’, diposoe soeta, para mellambai tau di
petawung marorota’, disesena panggauang namappatumballe’ lita’ inggai sitaiyang
apiangan, tassitaiyang adaeng, mara’ba sipatokkong , malilu sipakainga’,
dibuttu, dilappar, andiangi tau mala sisara’ malluluare’. Madondong dumbongi
anna daiang sara namappatumbiring lita’ anna disullu’ – I tammala diondongngi
tammala, maganna’ tomi tia mesa tomuane namaosoangnaung lette ingga lekkoang
anna mimbere’ di waona lita’, nasumbaling tomi tia me ita tama, nanarua tomi
tunda simemanganna todiolo’ membulu pindang tammembulu pinjari-jarianna,
membura’bemme’ boi, meana’ takkeulu, meana’ sangga lette’ meana’ take lette’.
Meana’ sangga ulu.</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(Marilah
kita melakukan yang terbaik untuk kepentingan negri kita masing-masing,
khususnya kepentingan menjaga keamanan , kesejahtraan , demi kemaslahatan
rakyat. Mari kita bersama-sama mencari jalan yang baik demi kepentingan bersama
dan tidak mengutamakan jalan yang buruk . Andai kita hanyut, rebah dan runtuh
,marilah bersama-sama untuk tolong menolong . Andai kita saling khilaf, marilah
saling mengingatkan baik digunung maupun di daratan tidak ada sesuatu yang
dapat memisahkan kekeluargaan kita sekalian . Besok lusa mana kala ada
kesusahan yang akan menghancurkan dan tidak dapat lagi dilangkahi, dilewati dan
dihindari karena teramat sukar . Maka marilah membulatkan tekad yang teguh
seteguh mungkin sebagai ksatria perkasa dan siap mempertahankan negeri walau
lancer sekalipun. Siapa yang menyimpan dari kata sepakat ini ada merusak
perjanjian yang telah disepakati berarti ia tidak akan membela negeri ,ia
keluar dari persekutuan , hanya akan memandang dari luar kedalam , dan akan
rusak kejadian dari kemanusiaannya. Jika memijak tanah, tanah akan runtuh,
berpegangan di dahan, dahan akan patah bila berakar akarpun akan putus, bertuns
tunasnya juga akan hancur dan bila punya anak maka anaknya hanya punya kepala
tanpa kaki, jika punya anak anaknya hanya punya kaki tanpa kepala. Peranan mara’dia
demi tanah dan rakyat seperti yang telah di pesankan oleh todilaling dipertegas
lagi oleh mara’dia Balanipa Daetta ke 1V Kakanna 1 Pattang yang berbunyi
sebagai berikut : </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Naiyya
mara’dia , tammatindo dibongi , tarrare diallo, namamandangmata, dimamatana
daung ayu, dimalimbonna rura, dimadinginna lita’, diajarinna banne tau,
diatepuanna agama</span></i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
(sesungguhnya seorang raja pemimpin, tidak akan terlena dalam lelap tidur
dikeheningan malam, tidak akan berdiam diri atau berpangku tangan di waktu
siang hari, namun ia terus berfikir dan berusaha untuk meningkatkan hasil-hasil
pertanian, berlimpah ruahnya hasil perikanan di tambak-tambak’, terciptanya
kedamaian dan ketentraman, demi menjaga kelangsungan hidup manusempurnanya
ajaran agama). Keserasian antara pengaruh agama dan adat dimasa Daetta juga
dijelaskan sebagai berikut ;</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">‘<i>’Naiyya
adat syara’ nala sulo, Naiyya syara’, adat nala gassing, Matei adat mua’
andiang syara’ Matei syara’ mua’ andiang adat’’ </i>(keberadaan hadat, syara’
dijadikan pedoman, sedangkan keberadaan syara’ menjadikan kekuatan tulang
punggung, musna syara’ tanpa kehadiran hadat, musna hadat tanpa ditunjang oleh
syara’)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<b><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">IV.
PUNCAK-PUNCAK NILAI BUDAYA DALAM RASA KEMANDARAN </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada
awalnya kata ‘’Mandar’’ itu bukanlah suatu penamaan yang terkait dengan
geografis dan demografis tetapi ia merupakan Kumpulan nilai-nilai yang bertitik
tolak kepada sistem nilai budaya yang luhur yang berasal dari kata ‘’
Waimarandanna odi ada’ odi biasa’’ (kejernihan dari adat dan kebiasaan
leluhur). Untuk menjadi orang mandar seseorang wajib mengenal inti dari nilai
Passemandaran yang merupakan puncak nilai yang terkandung didalam tallu ponna
atonganan (3 dasar kebijakan ) yang terdiri atas : </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mesa
ponge’ pallangga (aspek ketuhanan )</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Da’duatassisara’
(aspek hukum dan demokrasi )</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tallu
tammalaesang (aspek ekonomi, aspek keadilan dan aspek persatuan).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ketiga
dasar kebijakan tersebut dijabarkan tersebut dijabarkan dalam annang
Pappeyappuu di Lita’ Mandar (Enam pegangan utama di tanah Mandar ) yang terdiri
atas :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Buttutandira’bai
(tegaknya hukum secara utuh) .</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Manu’
tandipessissi’ (demokrasi dalam segala lini kehidupan )</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bea’
tandicupa’(ekonomi kerakyatan yang merata) </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karra’arrangtandidappai
(keadilan tanpa takaran </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Waitandipolong
(persatuan yang berkesinambungan )</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Buttutanditema’
Diammemanganna Tokuana tokua (kutuhan keyakinan akan kekuasaan Zat yang Maha
Tinggi ).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keseluruhan
nilai itu berada didalam suatu bingkai kokoh Mesa tanggesar yaitu odi ada’ odi
biasa ( sesuai dengan adat dan kebiasaan adat ). Odi ada’ odi biasa inilah
suatu tanda masyarakat egalitarian karena orang Mandar tidak mengenal konsep to
manurung yang melahirkan masyarakat yang mempunyai stratifikasi sosial yang
ketat berdasarkan darah to manurung dan darah orang kebanyakan. Hal tersebut
ditegaskan oleh puang Dipojjosang ke 11 yaitu 1 Pasu tau Taji barani yang
menyatakan dimuka Tomepayung bahwa kriteria utama seorang mandar : Ita’ to
mandar cera’ mappamula sipa’ mappacappurang disesena taupiatonganan ( kami
orang mandar kriteria darah hanya pada awalnya dan sifatlah yang menentukan
pada akhirnya ). Sifat itu tercermin di dalam ajaran luhur orang Mandar yang
disebut Limai gau diajappui na disanga paramata matappak ( lima perbuatan
sebagai permata yang bercahaya ) yaitu </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lappu
‘ sola rakee (jujur bersama takut kepada sang pencipta )</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Loa
tongan sola matikka (perkataan benar bersama waspada )</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Akkalang
sola nia ‘ mappaccing (akal bersama niat yang suci ).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Siri
‘ sola pannassa (siri ‘ bersama keyakinan ) </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Barani
sola pappejappu (berani bersama ketetapan hati ). </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perbuatan
tersebut diatas terhalang bila : </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Naiyya Massamboi
Lappu gau’ bawang</span></i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
( Adapun menutupi kejujuran adalah perbuatan sia-sia )</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Naiyya loa’tongang
alosongang</span></i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
( adapun menutupi perkataan yang benar adala dusta )</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Naiyya massamboi
akkalang abiloang</span></i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
(adapun yang menutupi akal sehat adalah kebodohan) </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Naiyya massamboi
siri’ ke’lla- ke’lla</span></i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
(adapun yang menutupi siri’ adalah pikiran jahat )</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Naiyya massamboi
abaraniang bali’balla</span></i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
(adapun yang menutupi keberanian adalah khianat)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Cerminan
dan aplikasi nilai budaya tersebut terdapat dalam </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Loa
mappa ‘bati’ di ada ‘ (perkataan tercrmin di dalam adat ). Ada’ mappa ‘bati’ di
kedo (adat tercermin di dalam perbuatan )</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kedo
mappa ‘bati ‘ di gau’ (perbuatan tercermin dalam prilaku )</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gau’
mappa ‘bati’ di tau ( prilaku tercermin dalam tau )</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tau
mappa’bati’ di siri’ (tau tercermin di siri’ )</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Siri’
mappa’bati’ di lokko’ ( siri’ tercermin dalam martabat dan harga diri yang
mendalam)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perlu
ditambahkan berbagai konsep-konsep kebijakan dari nilai-nilai luhur kemandaran
yang berkaitan dengan kemasyarakatan sbb :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kesepakatan</span></i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Mua ‘purami
dipallandang bassi’ pemali diliai, mua’ pura, di pobamba pemali di pepondo’I di
sesena atonanganan. B assi tambbottu petabung tarrabba (Apabila sudah
ditentukan sesuatu haram untuk dilangkahi, kalau sudah diucapkan/disepakati
pantang diingkari, aturan harus tetap berjalan sesuai dengan asasnya ).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penegakan
Hukum</span></i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.
Naiyya ada’ tammaelo pai dipasoso ‘tatti tonggang pai lembarna , ta ‘
keindopai, ta’ keamma ‘ pai, ta ‘kelelluluare ‘ pai, ta’ ke sola pai, ta’ ke
wali pai andiappa to dikalepa’na andiang to disaliwanna, andiang to na poriana,
andiang to nabire’na Tammappucung tandoppas toi ( yang disebut badan penegak
hukum adalah tegas dalam mengambil keputusan, tidak berat sebelah, tidak
beribu, tidak berbapak, tidak punya saudara, tidak punya teman, tidak punya
musuh, tidak diiming-iming kesenangan, tidak punya anak buah dan tidak pernah
serakah ).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mencari
Kebenaran</span></i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
( Puang Sodo ) Appei ruppanna uru bicara tutumasagala balibali palalo balibali.
Sa’be balibali ( ada 4 pokok untuk memutuskan suatu masalah yaitu meneliti dan
menganalisis perkataan kedua belah pihak , kata benar dari keluarga kedua belah
pihak , saksi yang terpercaya dari kedua belah pihak .</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Demokrasi.</span></i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Mua’ mendi-mendi
oloi elo’na toarajang disesena odiada ‘ odibiasa, turu ‘I ada ‘mua’ mendi-mendi
oloi elona ada’ disesena odi ada’ odibiasa, turu’I Toarajang ( Apbila keinginan
bangsawan raja agak kedepan sesuai dengan adat dan kebiasaan adat maka
bangsawan adat hendaknya ikut dan demikian juga sebaliknya ).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Iyyakodhi
rappanna anna mara’dia anna to kaiyyang</span></i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">. Mua sisalai rappanna, ditokaiyyang
diule. Apa nauwang todiolo, iddai naule. Diule dai, diule’naung . Mua sisalai
tokaiyyang , tau tappa diule ( Inilah suatu ibarat apabila mara’dia berhadapan
dengan kaum adat, apabila mereka bersebrangan maka kaum adat harus diikuti dan
apabila kaum adat bersebrangan dengan kaum adat maka rakyat harus dikuti ).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Otonomi
( Daetta Kakanna I Pattang )</span></i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Madondomg duambongi anna diang api
naung bakarna napideitoi tia alabena, mu’andiani mala napideitoi pendoama’o lao
diindo ada’mu, mua pitumbongi pitungallo andianni mala mupiddei siola indo
ada’mu, pendoa mo’o diama ada’mu apa nasiolamo’o mappiddei (besok lusa apabila
ada api menyala disuatu wilayah maka sebaiknya api itu dapat diredam sendiri
dan jika tidak dapat diredam hendaknya engkau meminta pertolongan kepada ibu
adatmu . Jika tujuh hari tujuh malam belum dapat diredam hendaknya engkau
dating ke bapak adatmu untuk datang bersama-sama meredam api itu ).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kaiyyang
tammaccina dikende ‘ kende’na tammaccinna dikai</span></i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">yanganna (yang
merintah seharusnya tidak memaksakan kemauan kepada rakyat dan rakyat tidak
seharusnya memaksakan kehendak kepada yang memerintah ).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Konsep
Kepemimpinan</span></i><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
(tammatindo dilangganna).Pallaku lakuanni mie lita’mu, apa’ medondong duambongi
inai-inai mala mappatumbalie lita’ di balanipa, ia tomo tia nadianna dai
dipeuluang, na dipesokkoi anna malai toma’tia naung ditambing mengngada’dai (
pertahankanlah tanah air anda bila besok lusa siapapun yang dapat menyelamatkan
negeri Balanipa ia berhak diangkat sebagai pemimpin dan saya akan turun tahta
dan mendukung dengan sepenuh hati ). </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Persatuan
( Ammana Wewang / Ammana Pattolawali ) Dotai tau siamateang mie namembere
diolona lita’ dadi nanaparentah tedong pute to kaper ( lebih baik mati berkalan
tanah dari pada diperintah oleh Belanda si Kafir laknat). Disamping nilai-nilai
tersebut di atas masih banyak lagi nilai-nilai rasa kemandaran yang perlu
diinventarisir untuk revitalisasi dan direktualisasi dalam kehidupan keseharian
orang mandar, misalnya kebijakan luhur, etos kerja yang tinggi, berfikir secara
positif, menghargai iptek, bertindak secara propesional , persaingan dan
ketangguhan yang sehat . Apabila nilai tersebut dapat dijadikan pegangan yang
kuat bagi kehidupan dimanapun dan kapanpun. Saya yakin orang Mandar akan tegar
menghadapi segala macam gangguan yang mungkin merubah orientasi nilai mereka di
dalam mengarungi dampak negatif dari era globalisasi ini .</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">RUJUKAN KEPUSTAKAAN </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Andaya , L. Y , 1981 : The Heritage of
Arung Palakka, ver handelingen van Het Koninklijk institute vorr Tall, Land-en
volkenkunde 91 . The Hague Martinus Nijhoff.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Anonim , 1909 , Mededeelingen
Betreffende Eenige Mandharsche Landschappen (outleend aan het archief, Van het
, Departement van kolonien ). Didalam Bijdragen Tot De taal land-en volkenkunde
van Nederlandsch Indie 62; 649- 769.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bikker, A, 1932 : Mededeelingen Een en
Ander over bet Onsttaan der destricten in de onderafdeeling Binoeng en Pitoe-
oeloena-saloe “ Ti –jdschrift Voor Indische Taal-, Lan –en Volkenkunde 72 : 759
– 766.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bosch, F , D , K , 1933 : Budha – Beeld
Van Celebes ‘ Weskust “ T . B . G . L XXIII, hal 495 – 513.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalton, John, 1968 (1837) : ‘’
Mamoodjoo in Mandar ‘’ (dalam) J .H . Moor , Notices of the Indian Archipelago,
Singapore (reprint) London hal 75-79 </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Graaff,De, S & stibbe D. G (ed)
.1918 “ Mandar Mandasch, Mandarsch Talen “. Encyelopedie van Nederlandsch-Indie
. Tweede dell (H-M). Leiden : ‘ S –Graven-Hage, Martinus Ni jhoff, p. 684-685. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Heekeren,Robert Van (1992) : The Stone
Age of Indonesia, The Hagua : Martinus Nijhoff.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mallinckrodt, J. 1933 : ‘’ Zuid-celebes
serie P no. 77, Gegevens over Mandar en Anders .Landshappen Van Zuid-Celebes.
‘’ adatrechtbundels KLTLV XXXV1Gravenhage’ : Martinus Nijhoff.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Macknight,C.C, 1973 : ‘’Notes On South
Celebes Manuscripts’’. Canberra :Departement O</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ligtvoet, A . 1876 .” Naamsafleiding
van het Rijk Balanipa in Mandar “ . Tijdschriff voor Indische Taal Land –en
volkenkunde 23 : 40-41. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lopa, Baharuddin.1982 Hukum laut .
Pelayaran dan Perniagaan. Bandung, Alumni,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rahman, Darmawan Mas’ud. 1988 .” Puang
dan Daeng di Balanipa’’ Suatu Kajian tentang sistem nilai budaya orang Balanipa
Mandar, Disertasi, UNHAS, Ujung Pandang </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rahman, Darmawan Mas’ud. 1987. “ Nilai
Budaya ( Etos Kerja dan Semangat Kebaharian) dalam Sastra dan Pola Tingka laku
Orang Mandar ‘’ (paper) .Ujung Pandang : Seminar Lagaligo.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rahman, Darmawan Mas’ud. 1987 .’’ Lokko
dan Siri’ Orang Mandar ‘’ (paper). Polewali : Seminar Budaya Mandar.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rahman , Darmawan Masud. 1987. ‘’
Kekerabatan dan Politik di Balanipa : Suatu cerminan Hubungan Balanipa dengan
Gowa (Makassar) di Abad 16 sampai dengan 19 Masehi ‘’ (paper) . Internasional
Workshop on Indonesia Studies no . 2, South Sulawesi Trade , Society and Belief
. Leiden : KLTL V . </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rahman, Darmawan Mas’ud . 1987.”
Sawerigading di Mandar ‘’ (paper) Seminar Nasional Folktale Sawerigading . Palu
(Sulawesi Tengah ) :Universitas Tadulako.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: ""serif"","serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Stein Callenfels , P . V . Van 1951 .
‘’ Prehistoric Sites on The Karama River ‘’ University of Journal of East
Asiatic Studies , vol , I , no 1 . Oktober 1951. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></div>
Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-69120518496252318112010-10-04T23:30:00.000-07:002010-10-06T17:00:25.533-07:00SIRI’ DAN PENGARUHNYA DALAM MASYARAKAT<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-indent: 2cm; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Oleh :</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Drs. Anwar Sewang, M.Ag</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal;" align="center"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">(Sumber : Sosialisasi Siri pada Masyarakat Mandar, Penerbit Yayasan Maha Putra Mandar, 2001) </span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><b style=""><i style=""><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i></b><b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pengertian Siri’</span></i></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Istilah (terminologi) <i>siri’</i> dapat didekati dari sudut makna menurut bahasa namun dapat pula dicermati menurut kultural.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.3pt; line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">1. Makna Menurut Bahasa</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Secara harfiah kata <i>siri’</i> sistem adat <sup>1</sup> di Sulawesi Selatan sepanjang pembacaan kita pada naskah-naskah lontara, sedikitnya memiliki dua makna fundamental yaitu malu dan harga diri. Seorang pemalu dinamakan <i>tau pasiri’-siri’seng</i> (bahasa Bugis) atau tau <i>passiriang</i> (bahasa Makassar) atau <i>tau passiriang</i> (bahasa Mandar).</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Istilah <i>siri’-siri’</i> <i>bungkeng </i>yang sangat dikenal dalam suku tertentu di Sulawesi Selatan merupakan penamaan bagi seseorang yang berada dalam keadaan sangat malu, sehingga digambarkan ibarat helai daun pinang yang berkerut karena dijemur dibawah terik sinar matahari. Hal ini juga sering digambarkan dengan sebuah keadaan dimana seseorang yang sangat ingin menikmati hidangan yang tersaji di perjamuan namun tertekan rasa malu karena merasa diperhatikan oleh tetamu yang lain.<sup>2</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Salah seorang pakar hukum adat Belanda BF. Matthes mengemukakan makna <i>siri’</i> , sebagai berikut : 1. <i>Beschanmmd,</i> 2. <i>Schoomvalling,</i> 3. <i>Verlegen,</i> 4. <i>Schaamte,</i> 5. <i>Eergevel,</i> dan 6. <i>Schande</i>. <sup>3</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Dalam pada itu pula laside (seorang budayawan) sebagaimana yang dikutip Laica dalam bukunya menerangkan bahwa <i>siri’ </i>dapat pula dikonotasikan sebagai sikap segan serta takut. Diberinya contoh ungkapan sebagai berikut :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">a. <i>Masiri’ka mewaki situdangang, nasaba engka onrotta</i> (bahasa Bugis), artinya takut aku duduk bersama tuan, karena tuan memiliki kedudukan terpandang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">b. <i>De’ga mumasiri’ri nabitta, nade muturusiwi penggajaranna</i>, artinya tidakkah engkau takut kepada Nabi kita sehingga tidak mematuhi ajarannya.<sup>4</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.3pt; line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">2. Makna Kultural</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Makna kultural kata <i>siri’</i> berkaitan dengan hal yang menyangkut kahidupan budaya masyarakat suku-suku yang ada di Sulawesi Selatan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Suku-suku yang terdapat dalam lingkungan Sulawesi Selatan lebih menghayati makna kultural kata <i>siri’</i> tidak dapat dipisahkan dengan kondisi kulturalnya. Dikatakan, bagi masyarakat Bugis secara umum pengertian kultural itulah yang lebih menonjol dalam kehidupan sehari-hari, karena apabila ia menyebut perkataan <i>siri’</i> , maka esensi siri’ adalah dirinya sendiri.<sup>5</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Kamus Besar Bahasa Indonesia disumuskan entri kata <i>siri’</i> dengan huruf akhir (k). tampa pembubuhan glottal stop (’) menurut makna kultural, sebagai berikut : <i>Siri’</i> adalah sistem nilai sosio-kultural kepribadian yang merupakan pranata pertahanan harga diri dan martabat manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat.<sup>6</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Rumusan kultural yang diberikan Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut mengikuti defininisi (batasan) kata <i>siri’</i> yang di tetapkan dalam Seminar masalah <i>siri’</i> di Sulawesi Selatan yang berlangsung di Makassar pada bulan Juli 1977.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Namun dalam Kamus Bahasa Indonesia penerbitan berikutnya terdapat penambahan kata masyarakat Bugis pada perumusan entri kata sirik, sehingga rumusan kata <i>siri’</i> dinyatakan sebagai berikut :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Aturan sistem nilai sosio-Kultural kepribadian yang merupakan pranata pertahanan harga diri dan martabat manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat pada masyarakat Bugis.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Penambahan kata masyarakat Bugis pada rumusan kata siri’ dapat menimbulkan kesalahpahaman, seakan-akan konsep budaya <i>siri’</i> hanya terdapat di kalangan masyarakat Bugis. <i>Siri</i>’, selain terdapat pada masyarakat Bugis dan Makassar juga dikenal dalam konteks masyarakat Mandar dan Toraja.<sup>8</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Makna kultural kata <i>siri</i>’ baru dapat dihayati secara komprehensif manakal diamati dari sisi keberadannya sebagai sistem nilai budaya pada empat sistem adat suku yang ada di Sulawesi Selatan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Kata <i>siri’</i> tidak dengan tegas disebutkan dalam Surek Sulleang I Lagaligo<sup> 9</sup> namun terdapat kata <i>siri</i>’ <i>atakka</i> dalam manuskrip sastra Bugis <sup>10</sup> kenamaan tersebut, yakni nama dua jenis tanaman yang dipandang merupakan perlambang (<i>sennureng</i>) terhadap kata siri’. B.F. Matthes (1874) berpendapat bahwa nama tanaman yang dilambangkan sebagai <i>bali atakka</i> sebagai bahasa Tobakke, yang digunakan mereka sebagai “<i>omtezinspelen op siri, zich schamen, zijn eerkwijt zijn, enz, dewijl desiri-heester en de atakka-boom inde oudegedichten doorganstegelijk vermeld worden,zooddat de siri-huster als’t ware de neven-man van de attaka is</i>.<sup>11</sup> Nama tanaman siri atau sirih mempunyai kesamaan fonem dengan kata <i>siri</i>’. Penulisan kedua kata dimaksud adalah sama pula , yakni :<sup> 12</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Salahuddin menggarisbawahi penyebutan nama tanaman <i>siri atakka</i> itu pada bagian episode Reulokna Batara Guru dalam Surek Selleang I Lagaligo. Dituturkan bahwa Datu Patoto To Palanroe, Dewata pencipta langit, yang bernama La Patiganna Ajik Sangkure Wira menghendaki salah seorang putranya turun ke bumi (<i>alekawa</i>) guna memimpin apa yang diistilakan sebagai “dunia tengah” itu. Setelah dimusyawarahkan pilihan jatuh kepada putra sulungnya yang bernama La Togelangi bergelar Batara Guru. Ketika melepas anaknya. Datuk Patoto berpesan kepadanya agar apabila ia turun ke bumi maka “…<i>tiwiko ritu siri’ atakka narekko mattengnga lalenno nonro rilino … muadan-keng siri’ atakka ri ataunnu … ianatu matu mancaji alek</i> ( bawalah sirih <i>atakka</i> … manakala engkau tengah dalam perjalanan menuruni bumi … susurkan <i>siri</i>’ <i>atakka</i> di bagian kananmu … itulah kelak menjadi hutan).<sup>13</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Menurut Salahuddin, kata alek (hutan) di sini bermakna pelindung bagi kehidupan.<sup>14</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Kalau kita mencari relevansi etimologi <i>siri</i>’ ke dalam Islam maka akan ditemukan sebuah istilah seperti <i>haya</i>’ dan <i>ghirah</i> (malu dan harga diri). Dua sifat yang tidak hanya sangat dijunjung tinggi dalam tradisi Islam akan tetapi juga diyakini sebagai bagian terpenting dari struktur keimanan seorang Muslim. Sehingga sering kali ditegaskan bahwa konsep <i>siri’</i> dalam tradisi adat Sulawesi Selatan adalah sumber inspirasi dan inti dari bangunan kebudayaan mereka yang bersifat Islami.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Seperti telah dijelaskan oleh penulis sebelumnya bahwa di Sulawesi Selatan telah pernah diadakan seminar masalah <i>siri’</i> yakni tepatnya pada tanggal 11 sampai 13 Juli1977, diselenggarakan oleh Komando Daerah Kepolisian (KODAK) XVIII Sulawesi Selatan dan Tenggara dengan bekerja sama Universitas Hasanuddin. Seminar diadakan di Makassar (Ujung Pandang) serta diikuti antara lain oleh para aparat pemerintahan, cendekiawan, tokoh-tokoh masyarakat dan wakil pelbagai perguruan tinggi negeri di Indonesia. <sup>15</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Pada seminar nasional ini, telah dibicarakan dan dibahas bersama konsep siri’ dari sudut pandang pelbagai buday suku bangsa di Sulawesi Selatan serta perkaitannya terhadap pembangunan nasional, dengan menampilkan sejumlah makalah berkenaan dengan <i>siri</i>’. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Seminar ini pula meletakkan batasan umum bagi pengertian <i>siri’</i> sebagai berikut :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">a. <i>Siri’</i> dalam sistem budaya, adalah pranata pertahanan harga diri kesusilaan dan hkum serta agama sebagai salah satu nilai utama yang mempengaruhi dan mewarnai alam pikiran dan perasaan dan kemauan manusia. Sebagai konsep budaya ia berkedudukan regulator dalam mendinamisasi fungsi-fungsi struktural dalam kebudayaan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">b. <i>Siri’ </i>dalam sistem sosial, adalah mendinamisasi keseimbangan eksistensi hubungan individu dan masyarakat untuk menjaga kesinambungan kekerabatan sebagai dinamika sosial, terbuka untuk beralih peran (bertransmisi), beralih bentuk (bertransformasi), dan dapat ditafsir ulang (reinterpretasi) sesuai perkembangan kebudayaan nasional sehingga <i>siri’</i> dapat ikut memperkokoh tegaknya falsafah bangsa Indonesia, Pancasila.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">c. <i>Siri’ </i>dalam sistem kepribadian, adalah sebagai perwujudan kongkrit di dalam akal budi manusia yang menjunjung tinggi kejujuran, keseimbangan untuk menjaga harkat dan martabat manusia.<sup>16</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><b><i><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">B. <span style=""> </span>Pandangan Masyarakat Terhadap Siri’</span></i></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 2cm; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Terdapat pandangan yang memandang <i>siri’</i> sebagai pancangan nilai dalam kebudayaan masyarakat Sulawesi Selatan Bagi pakar budaya misalnya A. Rahman Rahim yang mengemukakan bahwa <i>siri’</i> adalah sala satu nilai utama kebudayaan masyarakat. Beliau juga kemudian mengklarifikasi nilai itu kedalam dua golongan besar yaitu nilai primer yang dibahasakan sebagai nilai utama dan nilai sekunder yang diasumsikan sebagai nilai yang tidak utama. Rahman Rahim mengacu pada pendapat SH. Alatas yang menyatakan bahwa nilai yang tidak berubah adalah nilai yang mengandung kemutlakan, yakni sifat tertentu yang harus melekat pada nilai utama. Kata mutlak di sini yang melekat pada pengertian nilai utama ditandainya dengan hal berlakunya suatu kebenaran yang tidak di batasi oleh faktor-faktor yang umumnya mempengaruhi sesuatu sifat yang dianggap benar atau baik menurut waktu dan tempat. Nilai yang tidak utama bersifat nisbi (relatif) yang dibatasi oleh waktu dan tempat.<sup>17</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 2cm; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">A. Rahman Rahim selanjutnya mengemukakan enem nilai utama kebudayaan masyarakat sulawesi selatan yakni apa yang dalam tradisi masyarakat bugis dikenal dengan lempu’ (kejujuran), ammacang atau acca (kecendekiawanan), asitenajang (kepatutan), getteng (keteguhan), reso (keuletan) serta siri<sup>18</sup>. Dikatakan bahwa masalah siri’ selalu menerik perhatian mereka yang hendak mengenal manusia dan kebudayaan khas sulawesi Selatan karena konsep siri’ selalu dihayati oleh orang-orang yang berpegang teguh pada ade’ serta sistim Pengadereng<sup>19</sup>. Seseorang yang tidak memeliki siri’ adalah lepas dari konteks moralitas ade’ serta kesepakatan adat. Orang yang telanjang dari perasaan malu atau siri’ akan memberikan ruang gerak yang luas bagi lahirnya tindakan-tindakan anarkis dan tidak bertanggung jawab dalam hal ini di dala lontara orang ini dapat disejajarkan dengan binatang. Konsep ini tentunya seirama dengan Islam tentang kesetaraan manusia dengan binatang ketika mereka bertindak melampaui batas.<sup>20</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 2cm; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">CH. Salam Basjah dan Sdappernas Mustaring sebagaimana yang dikutip Mattulada dalam Latoa Memberikan tiga penggolongan terhadap siri’ yaitu : </span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Siri’ itu sama artinya dengan malu, isin (jawa), shame (inggris);</span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Siri’ merupakn daya pendorong untuk melenyapkan (membunuh), mengasingkan, mengusir dan sebagainya terhadap apa atau apa saja yang menyinggung perasaan mereka. Hal ini merupakan kewajiban adat yang mempunyai sanksi adat, yaitu hukum menurut norma-norma adat jika tidak dilaksanakan. </span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Siri’ itu sebagai daya pendorong yang bisa juga ditujukan ke arah pembangkit tenaga untuk membanting tulang, bekerja mati-matian, demi suatu pekerjaan atau usaha.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 2cm; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Lebih lanjut dikemukakan bahwa siri’ merupakan pembalasan yang berimplikasi kewajiban moril untuk membunuh pihak pelanggar adat. Demikian pula M.Natsir Said, menempatkan batasan bahwa siri’ itu adalah perasaan malu (kreking/beledeging) yang dapat menimbulkan sanksi dari keluarga yang dilangggar norma adatnya.<sup>22</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 2cm; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Dapat ditarik sebuah benang merah bahwa untuk mendekati batasan siri’ itu tidak mungkin orang hanya memandang satu aspeknya saja atau hanya memperhatikan perwujudannya saja. Hal ini mudah dimengerti karena siri’ adalah suatu hal yang abstrak dan hanya akibat kongkritnya saja yang dapat diamati dan diobservasi. Dalam kenyataan sosial, kita dapat mengobservasi orang-orang bugis yang cepat merasa tersinggung, lekas menggunakan kekerasan dan balas dendam dengan pembunuhan. Hal ini memang banyak terjadi terutama dalam hal perjodohan , yaitu salah satu pranata sosial atau salah satu aspek dalam pangngadereng yang masih dapat bertahan, dibanding dengan unsur-unsur lainnya walaupun sekarang dari hari ke hari telah mengalami banyak perubahan. Namun demikian siri’ masih mempunyai arti yang esensial untuk dipahami, karena terdapatnya anggapan bahwa orang Sulawesi Selatan pada umumnya ia masih merupakan sesuatu yang melekat kepada martabat kehadirannya sebagai suatu pribadi dan sebagai warga dari suatu persekutuan. Masyarakat Sulawesi Selatan menghayati siri’ itu sebagai suatu panggilan yang dalam dari diri pribadinya, untuk mempertahankan suatu nilai yang dihormatinya. Sesuatu yang dihormati, dihargai dan dimilikinya mempunyai arti esensial baik bagi diri maupun bagi persekutuannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 2cm; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Berbagai ungkapan dalam bahasa khas Bugis (Sulawesi Selatan) yang mengambil wujud dalam kesusastraan, pesan amanah-amanah dari leluhurnya yang dapat dijadikan petunjuk tentang siri’ itu pada masyarakat Sulawsi Selatan.</span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Siri’e mi ri onroang ri lino. Artinya hanya siri’ itu sajalah kita hidup di dunia. Dalam ungkapan ini, termaktub arti siri’ sebagai hal yang memberi identitas sosial dan martabat kepada seseorang. Hanya kalau ada martabat atau harga diri hidup ada artinya.</span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Mate ri siri’ na. Artinya mati dalam siri’ yakni mati demi menegakkan martabat atau harga diri. Mati yang demikian dianggap sebagai suatu hal yang terpuji dan terhormat.</span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Mate siri’. Artinya orang yang sudah hilang harga dirinya dan tidak lebih dari bagkai hidup. Orang Sulawesi Selatan yang merasa mati siri’ akan melakukan jallo’ (amuk), hingga ia mati sendiri. Jallo’ yang demikian disebut napattatongi siri’na artinya ditegakkan kembali harga dirinya. Banyak terjadi dalam masyarakat Sulawesi Selatan baik di daerah-daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan terpencil peristiwa bunuh-membunuh dengan jallo’ dengan latar belakang siri’. Secara lahiriyah sering tampak seolah-olah orang yang masuk dalam kategori tersebut yang merasakan siri’ yang sanggup membunuh atau dibunuh, memperbuat sesuatu yang fatal karena alasan-alasan sepele atau karena masalah permpuan yang sesungguhnya harus dipandang biasa-biasa saja. Akan tetapi pada hakekatnya apa yang kelihatan oleh orang luar sebagai hal yang sepele dan biasa bagi kelompk masyarakat tertentu sesungguhnya hanya merupakan salah satu alasan lahiriyah saja dari suatu kompleksitas sebab-sebab lain yang menjadikan ia merasa kehilangan harga diri yang juga menjadi identitas sosialnya.<sup>23</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 63.75pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Masalah siri’ seperti banyak dipahami masyarakat mempunyai banyak segi-segi, sehingga ada kalanya ia di beri isi dan tanggapan sebagai sesuatu yang tidak masuk akal, sesuatu yang sangat emosional seperti di tafsirkan oleh banyak orang yang menyamakannya dengan perasaan malu dan kebanyakan lagi di identikkan dengan masalah pelanggaran adat perkawinan misalnya kawin lari atau semacamnya. Hakekat siri’ hendaknya dilihat dari segi aspek nilai dari pangngedereng sebagai wujud kebudayaan yang menyangkut martabat dan harga diri manusia dalam lingkungan hidup kemasyarakatan. Nilai-nilai pangngedereng yang amat dijunjung tinggi masyarakat Sulawesi Selatan yang dapat membawa kepada peristiwa siri’ yang tersimpul pada hal-hal tersebut dibawah ini :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">a <span style=""> </span>Sangat memuliakan hal-hal yang menyangkut kepercayaan (keagamaan)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">b Sangat setia memegang amanah (paseng) atau janji (ulu-ade’) yang telah di buatnya</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">c <span style=""> </span>Sangat setia kepada Persahabatan</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">d <span style=""> </span>Sangat mudah melibatkan diri pada persoalan orang lain (memiliki kepedulian sosial terhadap sesame.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">e <span style=""> </span>Sangat memelihara akan ketertiban adat kawin-mawin (wari).24</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 63.75pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Lima elemen tersebut disaring dari lima aspek pangngedereng yaitu ade’, bicara rapang, wari” dan sara’. Itulah yang paling banyak menimbulkan ekses-ekses berupa pembunuhan, jallo’, pemberontakan, pembangkangan dan meninggalkan negerinya dengan dimotori oleh semangat siri’.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 63.75pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Jadi adalah lumrah apabila jallo’, pembunuhan, pemberontakan, atau sejenisnya yang dilakukan baik secara sendiri-sendiri ataupun berkelompok, itu hendaknya diperiksa motifnya pada konsep siri’ yang mereka anut. Apabila motif peristiwa dilatarbelakangi oleh siri’ maka pemulihannya dapat dirintis melalui nilai-nilai pangnhedereng juga.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 63.75pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Latoa berkata :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-align: justify; text-indent: -7.05pt; line-height: normal;"><i style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">“ ada empat hal yang memperbaiki kekeluargaan yaitu ; pertama, kasih saying dalam keluarga, kedua, saling memaafkan secara kekal, ketiga, tidak segan memberi pertolongan dan pengorbanan demi keluhuran, keempat, mengingatkan untuk berbuat kebajikan”.<sup>25</sup></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 49.6pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Pada kesempatan lain ahli-ahli lontara berkata :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1cm; text-align: justify; text-indent: -7.05pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">“ <i style="">bukankah yang demikian berarti bahwa ade’ ada buat kasih sayang, bicara ada buat saling memaafkan, rapang ada buat saling memberi pengorbanan demi keluhuran dan wari’ ada buat mengingatkan kepada perbuatan kebajikan”.<sup>26</sup></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 63.75pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Dengan demikian tujuan hidup menurut pangngadereng tidak lain adalah untuk melaksanakan fitrah manusia guna mencapai martabatnya yakni siri’. Bila pangngadereng dengan segala aspeknya tidak ada lagi, akan terhapuslah fitrah manusia, hilanglah siri’ dan hidup tidak lagi artinya menurut orang Bugis. Jadi jawaban yang paling kena terhadap pertanyaan mengapa orang Bugis taat kepada pangngadereng ialah karena siri’.<sup>27</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal;"><b><i style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">C. <span style=""> </span>Pengaruh Siri’ dalam Masyarakat</span></i></b><i style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";"></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 63.75pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Sejak ledakan reformasi menjadi fenomena dominan bangsa ini, tiba-tiba saja wacana-wacana klasik kembali menyeruak ke permukaan dan mengambil tempat cukup urgent untuk dijadikan objek kajian. Wacana-wacana klasik tersebut tidak lain adalah konsep siri’ itu sendiri beserta unsur-unsur yang menyertainya. Betapa tidak, hal ini jelas menjadi dominan dibicarakan mengingat sekian banyak kasus siri’ (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme) yang melibatkan tidak sedikit orang Bugis (Sulawesi Selatan)<sup>28</sup> yang secara kultural sangat peka terhadap Persoalan-persoalan yang menyinggung harga diri dan membangkitkan perasaan primordial untuk tidak menyebut arogansi siri’ kedaerahan yang telah lama subur dan berakar di Sulawesi Selatan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 63.75pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Dalam konteks makro Indonesia di luar Sulawesi Selatan sesungguhnya terdapat konsep yang sama menyangkut <i>siri</i>’ yang banyak dianut oleh suku-suku tertentu, misalnya seperti yang dikemukakan oleh Widodo Widodarmo<sup>29</sup> bahwa “… <i>siri</i>’ yang identik dengan perasaan malu terdapat juga pada suku jawa dengan istilah <i>Wirang</i>, <i>pantang</i> untuk orang, <i>jenga</i> untuk orang Bali dan sebagainya.<sup>30</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 63.75pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Konsep yang dikenal oleh mayoritas suku jawa yang meliputi kurang lebih 60 juta jiwa, menyimpan pula esensi nilai-nilai malu serta harga diri (martabat). Kata <i>wirang</i> atau <i>awirang </i>berarti malu melakukan.<sup>31</sup> konsep ini juga ditemukan dalam karya proses jawa klasik, misalnya dapat dibaca dalam kitab Adipurwa, bagian pertama Wiracarita Mahabarata, yang ditulis pada Zaman Dharmawangsa di kala abad X, atau awal abad XI.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 63.75pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Istilah <i>wirang</i> dapat pula dibaca dalam karya proses jawa klasik lainnya, misalnya dalam Serat Sritanjung, kitab Calon Arang serta Babad Tanah Jawi.<sup>32</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 63.75pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Jika ditelaah secara mendalam pengaruh yang paling dominan mewarnai masyarakat yang menganut paham <i>siri</i>’ seperti di daerah yang disebut terkhusus dalam wilayah Sulawesi Selatan (Bugis-Makassar, Mandar dan Toraja) dapat dirinci sebagaimana berikut:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">1. Meningkatkan tingkat kedisiplinan. Disiplin adalah harkat, martabat dan harga diri. Dia merupakan refleksi dari ketinggian siri’. Menegakkan disiplin baik terhadap orang lain maupun terhadap diri dan keluarga, sesuai dengan fungsi dan peranan yang harus diemban sama dengan menjaga harkat, martabat dan harga diri. Berarti kita telah menunjukkan diri sebagai seorang yang mempunyai siri’. Siri’ pada dasarnya tolok ukur tentang harkat dan martabat. Tolok ukur keseimbangan antara hak dan kewajiban, antara tanggung jawab dan kepatuhan. Seorang yang mestinya bertugas dan berwenang meluruskan yang bengkok, tapi tidak dapat dan tidak berani melakukannya berarti siri’ orang tersebut telah memudar. Demikian juga apabila seseorang membiarkan hak pribadinya dilanggar dan diinjak-injak di luar batas-batas hukum dan etika ini berarti <i>siri</i>’ yang bersangkutan telah menurun (berkurang).</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">2. Siri’ itulah yang mendorong keberanian dan ketegaran para pemimpin Appeq Banua Kaiyang sebagai wakil rakyat, untuk secara tegas menentang keputusan Daeng Mallariq. Siri’ itu pulalah yang menyebabkan Appeq. Banua Kaiyang memecat Daeng Riosok, siri’ itu pulalah yang menyebabkan semua raja Mandar mendukung Pammarica untuk menolak permintaan Gubernur Belanda. Hal ini pulalah yang mendorong Puang Cadia untuk secara tegas tanpa ragu-ragu merelakan I Kauseng, anak kandungnya menjalani hukuman mati.<sup>33 </sup>Apabila fungsionaris kerajaan itu tidak berani menjalankan peraturan yang berlaku karena takut pada raja, atau karena melindungi karena memihak pada keluarga sendiri, berarti mereka itu bukanlah orang yang bermartabat dan berharkat tinggi. Berarti harga diri telah memudar, berarti siri’nya telah mengalami erosi. Dengan demikian ia tidak patut lagi menduduki fungsi dan jabatannya itu, karena jabatan tersebut hanya diperuntukkan bagi mereka yang bermartabat dan berharkat tinggi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 49.6pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Kearifan budaya Mandar yang berkaitan dengan ihwal disiplin di atas merupakan indikasi besarnya potensi budaya yang masih terpendam di berbagai daerah. Budaya tersebut memiliki kemampuan untuk menyodorkan tawaran-tawaran peranan, baik dalam ikut memecahkan issu pembangunan dewasa ini, maupun dalam merumuskan visi kebijaksanaan di masa datang yang dapat mewujudkan disiplin nasional.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 49.6pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Mewujudkan disiplin nasional, sasarannya tentu saja bukan sekedar menimpa ketaatan dan kepatuhan berdasarkan proses <i>conditioning</i> yang bersifat paksaan. Baik paksaan karena kekuatan maupun paksaan karena hukum. Akan tetapi sasaran yang paling ideal adalah menjadikan disiplin menjadi mental <i>blue print.</i><sup>34</sup> sehingga pola tingkah laku yang berstandarisasi, sehingga disiplin telah menjelma sebagai suatu unsur budaya yang hidup dan berfungsi, baik dalam wujud fungsi <i>manifest</i> maupun fungsi <i>latent</i>.<sup>35</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 49.6pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Studi kasus tentang segi budaya kearifan di kerajaan Balanipa-Mandar seperti dipaparkan pada bab terdahulu, memberikan gambaran adanya budaya disiplin dalam kehidupan masyarakat dan dalam lingkungan penyelenggaraan pemerintah Balanipa. Budaya disiplin ini mampu mewujudkan fungsi manifestnya dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan dan pengaturan. Kemampuan mewujudkan kepercayaan rakyat terhadap hukum dan penegak hukum. Karena disiplin telah menjadi rambu-rambu dalam memandu bangsa dan negara.<sup>36</sup> Dapat menimbulkan dampak psikologis terhadap setiap anggota masyarakat yang berupa tumbuh rasa berdosa (disiplin religious), rasa malu (disiplin sosial), gelisah dan tidak tentram karena menganggap bahwa awal disiplin berkaitan dengan harga diri, harkat dan martabat (disiplin <i>affeltif</i>).</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 63.75pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Kearifan budaya Mandar memberi isyarat bahwa metode dan cara yang ideal, ialah metode sosialisasi melalui proses belajar simbolik. Hal ini sejalan dengan pendapat <i>Loving Hallowel</i> yang menjelaskan, “Transmisi Kebudayaan dilihat secara kenyataan, tidak boleh dipandang sebagai kemampuan yang diproleh melalui proses <i>conditioning</i> seperti sering kali ditemukan dalam deskripsi etnografi, melainkan sebagai dari proses belajar simbolik.<sup>37</sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 49.6pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Proses perwujudan disiplin dalam kehidupan Balanipa Mandar, nampaknya diramu dalam beberapa langkah sebagai berikut :</span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pemantapan pola peranan-peranan dalam bentuk pengaturan formasi lembaga kekuasaan yang efektif, seimbang, serasi dan saling berinteraksi perwujudannya adalah adanya Lembaga Kekuasaan eksekutif dan yudikatif yang berwibawa, dan adanya lembaga pengawasan yang mampu mengendalikan jalannya pelaksanaan kekuasaan.</span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Penciptaan iklim sosial yang segar yang mampu memberikan suasana kepercayaan dan kesadaran masyarakat tentang adanya kepastian hukum.</span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Memantapkan kepercayaan kepada hukum.</span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Timbulnya keteladanan yang sangat mutlak diperlukan di era globalisasi sekarang ini.</span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Adanya sistem nilai etika dan norma yang dapat menjadi pijakan dasar tegak tumbuhnya budaya disiplin. Siri’ ternyata telah mampu menjadi akar tunggang berdirinya disiplin, seperti terlihat dalam budaya Mandar dan budaya Sulawesi Selatan pada umumnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.3pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">3. Nilai Lokko’ sebagai Daya Saring Positif (Perisai)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 49.6pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Sebagaimana dimaklumi di dalam Kongres Kebudayaan Mandar tahun 1991 antara lain dibicarakan mengenai peranan daya cipta dalam pengembangan kebudayaan. Proses yang dimaksud akan terjadi interaktif berkesinambungan yang di dalamnya terdapat daya cipta yang memegang peranan penting.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 49.6pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Daya cipta yang penulis maksudkan telah hadir dan telah mempengaruhi kebribadian setiap anak bangsa yakni sistem budaya <i>lokko</i>’ itu sendiri yang secara psikoanalisis dapat digambarkan sebagai berikut :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 2cm; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">a. Budaya <i>siri</i>’ memberikan dorongan secara sadar lahirnya reaksi-reaksi terhadap kekuatan tertentu yang negatif. Jadi meletakkan kondisi tertentu terhadap jiwa seseorang (pola pikir), budaya siri’ merupakan perangsang untuk bertindak positif dan hati-hati.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 2cm; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">b. <span style=""> </span>Budaya <i>siri</i>’ sebagai bagian dari secara keseluruhan sistem budaya global mengenai mekanisme <i>reward</i> and <i>punishment</i>, hal ini dengan sendirinya disamping sebagai “perisai” juga akan memberikan Konsekwensi logis (hukuman) terhadap kelakuan yang bertentangan atau mengusik ketentraman suatu masyarakat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 2cm; text-align: justify; text-indent: -21.25pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";">c. <span style=""> </span>Budaya <i>siri</i>’ dapat dijadikan modal dasar memasuki proses belajar terutama dalam upaya memperkaya kepribadian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-indent: 63.75pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Arial","sans-serif";"> </span></p>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-15860680143459583952010-10-04T23:22:00.000-07:002010-10-04T23:28:02.842-07:00ENTOGRAFI BUDAYA MASYARAKAT MANDAR<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Oleh :</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Drs. Anwar Sewang, M.Ag</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">(Sumber : Sosialisasi Siri pada Masyarakat Mandar, Penerbit Yayasan Maha Putra Mandar, 2001) </span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">A.Daerah Penelitian</span></i></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Mandar adalah nama suatu suku (etnis) bangsa dan nama budaya dalam Lembaga Kebudayaan Nasional dan Lembaga Pengkajian Budaya Nasional. Diistilahkan sebagai etnis karena Mandar merupakan salah satu kelompok etnis dari empat suku utama yang mendiami kawasan propinsi Sulawesi Selatan yakni etnis Makassar (<i>Mangkasara’</i> ) etnis Bugis (<i>Ogi’</i> ), etnis Toraja (<i>Toraya</i>)<sup>1</sup>. pengelompokan ini dimasukkan dalam suatu kelompok pengkajian yang disebut “<i>Lagaligologi</i>”.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Mandar sesuai dengan makna kuantitas yang dikandungnya dalam konteks geografis meliputi wilayah dari batas Paku (Wilayah Polmas) sampai Suremana (Wilayah Kabupaten Mamuju). Akan tetapi dalam makna kualitas serta simbol dapat kita batasi diri dalam lingkup kerajaan Balanipa sebagai peletak dasar pembangunan kerajaan (landasan ideal dan landasan struktural), dan sebagai bapak (ketua) perserikatan seluruh kerajaan dalam wilayah Mandar <i>Pitu Ulunna Salu</i> dan <i>Pitu Ba’bana Binanga</i>. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Mengenai nama Mandar dalam catatan sejarah, kita ketemukan dalam sastra <i>Ilagaligo, </i>dengan istilah <i>Manre’</i>, dam dalam naskah <i>Allamungang Batu</i> di Luyo di sebut dengan istilah “Sipandar”, sedangkan nam yang masih melekat pada indikasi geografis adalah “<i>Ulu Mandar</i>” (daerah hulu sungai Mandar yang mengalir di Tinambung-Polmas). Walaupun demikian, orang-orang yang berasal dari daerah ini masih mengenal istilah <i>Lita’ Mandar</i> yang indikasinya menunjuk pada seluruh bekas wilayah Afdeling Mandar. Tentang nama Mandar itu sendiri masih diliputi tanda tanya besar yang memerlukan pengamatan dan penelitian yang mendalam dan mendasar hingga kini. Namun demikian para sarjana Barat (peneliti) yang telah menyinggung dalam tulisannya tentang Mandar antara lain : Van Vollendhoven (1933) menyebutkan sebagai “<i>de seven Bond Mandar</i>”; Nikoles Gravaise (1685-1701) menyebutkan sebagai “<i>The Kingdom of Mandar</i>”; Andaya (1981) yang sukar memisahkan antara Balanipa dan Mandar; Mallincroft (1933) menyebutnya wilayah-wilayah kerajaan pegunungan; pemerintah kolonial menyebutnya sebagai <i>Bandge nootschapp elijke landen</i> (arsip nasional 1838-1848), dan kemudian berubah menjadi wilayah dibawah kekuasaan Asisten Residen Mandar dan wilayahnya disebut <i>Afdeling Mandar</i>.<sup>2</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dalam <i>Assitalliang</i> (perjanjian) <i>Tamajarra’I </i> dan perjanjian <i>Tamajarra II</i> <sup>3</sup> dan begitu pula <i>Allanuangang Batu</i> (Ikrar Sipamandar) di Luyo <sup>4</sup> mengisyaratkan bahwa Mandar sebagai konsep wilayah dan konsep budaya lahir dari kesepakatan dan kesadaran serta tuntunan rasa persatuan dan kesatuan empat belas kerajaan dalam wilayah etnis Mandar yakni tujuh buah kerajaan di pesisir pantai dalam kelompok kerajaan pegunungan dalam kelompok kerajaan <i>Pitu Ba’bana Binanga</i> dan tujuh buah kerajaan pegunungan dalam kelompok kerajaan <i>Pitu Ulunna Salu</i>. Prakarsa dan koordinasi dilaksanakan oleh kerajaan Balanipa dan kemudian menjadi pusat konfederasi Mandar. <sup>5</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Oleh karena kesepakatan dalam perjanjian <i>Tamajarra’</i> dan Ikrar Sipamanda diatas terjadi sebelum pemerintahan kolonial masuk ke Mandar, maka dalam struktur pemerintahan mencaploknya sebagai wilayah pemerintahan dengan sebatas Afdeling Mandar yang luas wilayahnya meliputi tiga kabupaten dati II sekarang ini yaitu kabupaten Polmas, Majene dan Mamuju. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Kata Manda atau Mandar dalam Ikrar Sipamanda di Luyo terdapat pengertian yang sinonim dengan kuat, sehingga makna Sipandar di Luyo diartikan sebagai suatu ikrar bersama untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan diantara mereka yang didorong oleh tuntutan dan pengalaman sejarah yang mereka alami.<sup>6</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dalam pengertian yang mungkin lebih mendekati makna esensi dan aktualitas Mandar ialah dengan memberi tambahan akhiran “an” pada kata Sipamandar menjadi Sipamandaran. Terkait dengan Ikrar Aipamanda di Luyo, Sipamandaran dapat dilihat dari tiga sisi. Dari sisi kultural Sipamandaran berarti bahwa mereka yang terikat dalam Ikrar Sipamandar di Luyo itu berasal dari satu kesatuan budaya dan wilayah yang disebut Mandar, dari sisi historis dan kearifan sejarah dapat berarti bahwa mereka yang terikat dengan ikrar Sipamandar di Luyo sebelumnya memang telah menyatu dalam satu kesatuan wilayah geografis dan budaya, akan tetapi proses wilayah telah mencerai-beraikan mereka sehingga mereka harus memperbaharui eksistensi dan subtansi dalam Ikrar Sipamandar, sedang dari sisi geneologis masih terdapat mitos dari daerah pegunungan dan daerah pantai yang menerangkan bahwa nenek moyang mereka berasal dari satu leluhur yakni Pongkapadang (laki-laki) dan Torijenne (perempuan).<sup>7</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dengan demikian Ikrar Sipamandar di Luyo adalah rekonstruksi sejarah, rekonstruksi sosial budaya, sosial politik dan rekonstruksi wilayah secara bulat dan utuh. Dikatakan demikian karena melalui Ikrar Sipamandar di Luyo dan juga dasar perjanjian Tammajarra II adalah tekad penyatuan (<i>Allewuang</i>) kembali keluarga besar Pongkapadang/Torijenne dalam satu tatanan negara persatuan yang terpecah dan bersengketa sebelumnya, akibat pertumbuhan sosio-historis budaya, politik yang berbeda. Sehingga makna Sipamandar di Luyo lebih aktual pada makna Sipamandaran, yakni pengakuan bersama bahwa mereka terkait dengan kata Mandar sebagi kesatuan budaya dan kesatuan geonologis.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Kurun waktu kehadiran Pongkapadang/Torijenne di Tabulahang (wilayah kecamatan Mambi sekarang). Apabila diambil patokan pada masa berdirinya kerajaan Balanipa awal abad ke XVI dengan rajanya yang pertama I Manyambungi Todilaling (periode Todilaling berpatokan pada masa pemerintahan Tumapa’risi Kallonna, raja IX di Gowa tahun 1510-1546) dan jarak seperti patokan A. Tenri Aji, antara Pongkapadang dengan Todilaling sekitar tujuh generasi maka keberadaan Pongkapadang/Torijenne di Tabulahang sekitar abad XIII.<sup>8</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Apabila kita berpatokan pada indikasi zaman logam dengan munculnya nama/sebutan seperti <i>te’eng bassi</i> (tongkat dari besi) dan masa jayanya zaman logam di Nusantara sekitar abad V atas lagi dari dari abad XIII seperti patokan pada tujuh generasi sebelum Todilaling. Bahkan menurut penurutan Prof. Dr. MR. Andi Zainal Abidin Farid, S.H. bahwa istilah <i>To Menree</i> (sebutan Mandar bagi orang Bugis) sudah tertera dalam buku sastra I Lagaligo yang ditulis dalam abad IX. Dalam tulisan yang lain beliau menyimpulkan bahwa disebutnya kerajaan-kerajaan <i>Menre’</i> dalam buku sastra I Lagaligo itu bermakna bahwa kerajaan-kerajaan itu adalah kerajaan tua yang mungkin telah berdiri sejak abad IX. Buku sastra itu tentu mengandung beberapa fakta sejarah, sebagaimana halnya dengan abad dan hikayat.<sup>9</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dalam seminar kebudayaan Mandar di Tinambung tahun 1971, telah dikembangkan pemikiran bahwa mula pertama persekutuan di Mandar, perkawinan antara proto Melayu (Melayu muda) yang secara simbolis diwakili oleh Torijenne (perempuan) dengan Melayu tua yang secara simbolis diwakili oleh Pongkapadang (laki-laki) yang turunan dari hasil perkawinan itu atau percampuran tersebut yang telah tersebar dalam wilayah geografis wilayah etnis Mandar sekarang ini <sup>10</sup> yang kemudian penulis menyebutnya masyarakat Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Berdasarkan fakta-fakta dan realitas sejarah sebagaimana diuraikan diatas menunjukkan bahwa Mandar baik dipandang dari sudut wilayah geografis, sosial politik dan budaya maupun dari sudut demografi (penduduknya) ternyata kerajaan Balanipa yang sekarang dalam wilayah kabupaten Polmas merupakan inti dari Mandar itu sendiri. Fakta sejarah ini sekaligus membantah pernyataan Laica Marzuki dalam disertasinya menyebutkan bahwa suku Mandar berjumlah kurang lebih 200.000 jiwa, mendiami kabupaten-kabupaten Polmas, Majene dan Mamuju.<sup>11</sup> Padahal oleh H. Saharuddin dalam bukunya : <i>Mengenal Pitu Ba’bana Binanga Mandar dalam Lintasan Sejarah Pemerintahan Daerah di Sulawesi Selatan</i> yang ditulis sepuluh tahun lebih dahulu dari disertai M. Laica Marzuki, suku Mandar yang mendiami kabupaten-kabupaten Polmas, Majene dan Mamuju <u><sup>+</sup> </u> lebih 600.000 jiwa.<sup>12</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Masyarakat Mandar sebagai salah satu kelompok etnis dari empat suku bangsa utama yang mendiami kawasan Sulawesi Selatan yaitu : Mangkasara’ (orang Makassar), Ugi’ (orang Bugis) mendiami <i>Tana Ugi’</i> (negeri Bugis), Toraya (orang Toraja) mendiami Tanah Toraja, dan Mandar (Orang Mandar) mendiami Lita’ Mandar, tanah Mandar (negeri Mandar).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Eksisitensi masing-masing suku bangsa diatas masih berlangsung hingga kini, bahkan mereka tetap mengidentifkasikan dirinya dalam berbagai pranata sosial dan budaya. Pranata-pranata itu menumbuhkan berbagai sikap dan prilaku yang memberi rasa bangga pada diri masing-masing suku bangsa tersebut. Realitas seperti itu dapat dilihat pada berbagai pola budaya yang tampak pada prilaku mereka sehari-hari. Hal tersebut menumbuhkan rasa memiliki berbagai sistem budaya yang berbeda dalam pola dan gaya tersebut dinamakan ada’ (adat).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Perbedaan sistem budaya keempat suku bangsa diatas diwarnai oleh letak geografi. Hal ini berpengaruh pada perjalanan dan pertumbuhan sejarah masing-masing secara khusus (<i>historical particularism</i>). Kekhusuan itu menandai adanya perbedaan penampilan dari berbagai elemen budaya yang dapat dilihat pada pola tingkah laku mereka. Namun, satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan dapat dibuktikan melalui bahasa dan budaya. Pola tingkah laku tersebut merupakan cerminan dari <i>Pangngadereng </i>orang Bugis, <i>Pangngadakkang</i> orang Makassar, <i>Aluk sola pemali</i> (<i>adat dan pau tangan</i>) orang Toraja dan <i>O diada’ O dibiasa</i> (adat dan kebiasaan) orang mandar.<sup>13</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Elemen-elemen budaya yang mewarnai pola prilaku keempat suku bangsa utama di Sulawesi Selatan itu telah berbenturan dengan elemen-elemen budaya baru, seperti budaya Barat dan budaya modern lainnya yang terkadang lebih dominan dijadikan acuan dalam berprilaku bagi sebagian kecil masyarakat Mandar. Benturan serupa terjadi terhadap kaidah-kaidah ajaran agam yang dianut dalam masyarakat Mandar, bahkan konsep budaya keempat suku utama di Sulawesi Selatan ini banyak diwarnai oleh ajaran agama-agama yang dianut oleh masyarakat (Islam dan Kristen). Haltersebut diatas akan jelas pada uraian adat-istiadat masyarakat Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">B.Adat-Istiadat Masyarakat Mandar</span></i></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Suku Mandar adalah salah suku bangsa yang mendiami daerah Sulawesi Selatan baguan barat di sekitar 0.5<sup>o</sup>-3.5<sup>o</sup> LS dan 118<sup>o</sup>-119.5<sup>o</sup> BT.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Pada jaman penjajahan Belanda daerah ini disebut Afdeling Mandar, dengan ibukota Majene, tetapi setelah Indonesia merdeka berdasarkan Undang-Undang No. 29/1959 daerah atau Afdeling Mandar tersebut dibagi menjadi Kabupaten Polewali Mamasa (Polmas), Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Salah satu kerajaaan yang paling terkenal di daerah Mandar yang berpusat dalam wilayah Kabupaten Polewali Mamasa sekarang ini adalah kerajaan Balanipa yang berkedudukan di daerah Kecamatan Tinambung.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dahulu kerajaan Balanipa merupakan salah satu kerajaan Mandar yang terbesar dan terkenal. Dalam perjanjian Luyo bahkan disebutkan antara lain “<i>Amai Balanipa, Indoi Sendana…”</i> yang artinya “Balanipa adalah bapak, Sendana adalah ibu…” sampai saat pecahnya perang Pasifik (1942) kerajaan atau swapraja Balanipa masih merupakan kerajaan Mandar yang terpenting dan raja Balanipa masih merupakan raja atau tokoh yang sangat dihormati oleh orang-orang Makassar. Tidaklah pula salah jikalau dikatakan bahwa Balanipa dapat merupakan model daripada kehidupan kebudayaan dan adat-istiadat suku Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Di dalam Lontara Mandara disebutkan bahwa <i>To Manurung</i> tidak turun di daerah Mandar tetapi turun di hulu Sungai Saddang yang kemudian beranak tujuh orang yang menyebar keseluruh daerah Sulawesi Selatan, salah satu anaknya yaitu Pongkapadang datang ke daerah Mandar menurunkan 11 orang anak. Kemudian salah satu dari sebelas orang anak itu bernama To Bittoeng yang kawin dengan salah seorang anak To Makaka’ Napo, dari perkawinan tersebut lahirlah I Manyambungi yang kemudian diangkat menjadi Arajang Balanipa yang pertama didaerah Mandar. Setelah wafat beliau di sebut To Dilaling, makamnya terdapat di Desa Napo, daerah bekas Distrik Limboro Kecamatan Tinambung Kabupaten Polmas. Mungkin raja I Manyambungi inilah ayah I Rerasi, ibu raja Gowa yang IX, Tuma’risi’ Kallonna (bertahta tahun 1511-1547) merupakan salah satu raja Gowa yang besar dalam sejarah. Kapan kerajaan Balanipa pertama didirikan belum diperoleh kepastian, menurut M. Darwis Hamzah dalam bukunya “Polmas Dalam Pergelaran Kesenian Sulselra” behwa pada abad ke 15 I Manyambungi diangkat oleh rakyat balanipa menjadi Arajang (Maradia) Balanipa.<sup>14</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Orang berpendapat bahwa dialah raja pertama pertama kerajaan Balanipa. Karena sepanjang riwayat/cerita yang diceritakan dari mulut ke mulut dari generasi ke generasi tak pernah tersebut ada raja Balanipa sebelumnya. Turunan To Dilaling inilah yang menjadi cikal-bakal bangsawan-bangsawan Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dari kondisi inilah yang kemudian berkolaborasi dengan kearifan sejarah untuk kemudian melahirkan teradisi seperti yang masih dapat kita jumpai sekarang, dan merupakan ciri khas daerah Mandar yang penulis rinci sebagai berikut :</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">1. Sistem Kekerabatan</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Suku Mandar, pada umumnya mengikuti kedua garis keturunan ayah dan ibu yaitu sistem bilateral.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">2. Keluarga inti dan keluarga luas</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Suku Mandar biasanya ayah, ibu dan anak mereka yang sekolah di tempat lain. Adapun keluarga luas di Mandar terkenal istilah <i>mesangana, </i>di Bugi <i>asseajing</i>, keluarga luas yaitu famili-famili yang dekat dan sudah jauh tetapi ada hubungan keluarga . mereka tidak mendiami hanya satu daerah, tetapi tersebar di beberapa tempat (daerah).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">3. Status dalam rumah tangga </span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Disini kita melihat ada sedikit perbedaan dengan dengan suku Bugis, kerana didaerah Bugis pada umumnya wanita yang memegang peranan dalam peraturan rumah tangga. Suami sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung jawab atas keluarganya mempunyai tugas tertentu, yaitu mencari nafkah, untuk menghidupi keluarganya. Sebaliknya di Mandar, wanita tidak hanya mengurus rumah tangga, tetapi mereka aktif dalam pengurusan pencaharian nafkah, mereka mempunyai prinsip hidup, yaitu <i>Sibaliparri,</i> yang artinya sama-sama menderita (sependeritaan) seperti : Kalau laki-lakinya (sang suami) menangkap ikan, setelah sampai di darat tugas suami dianggap selesai, maka untuk penyelesaian selanjutnya adalah tugas istri terserah apakah ikan itu akan dijual atau akan dimakan, dikeringkan, semua itu adalah tugas si istri. Di daerah Bugis wanita juga turut mencari nafkah tetapi terbatas pada industri rumah, kerajinan tangan,menenun anyaman, dan lain-lain.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Di daerah Mandar terkenaldengan istilah hidup, <i>sirondo-rondoi, siamasei, </i>dan<i> sianauang pa’mai.</i><sup>15</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> <i>Sirondo-rondoi </i>dimaksudkan bekerjasama bantu membantu dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan baik yang ringan maupun yang berat. Jadi dalam rumah tangga kedua suami istri bergotong royong dalam membina keluarga. <i>Siamamasei, sianuang pa’mai,</i> (sayang menyayangi, kasih mengasihi, gembira sama gembira dan susah sama susah.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya kerjasama bantu membantu baik yang bersifat materil maupun sprituil.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">4. Akhlak (sopan santun)</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Pada umumnya suku Mandar ramah-tamah yang muda menghormati yang tua. Kalau orang tua berbicara dengan tamu, anak-anak tidak boleh ikut campur (ikut bersuara).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -39pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">a.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Mengalah yaitu kalau menghadap raja, kaki tangan dilipat.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -39pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">b.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Meminta permisi kalau lewat didepan orang dengan menyebut <i>Tawe.</i></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -39pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">c.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Kalau bertamu sudah lama, mereka minta permisi yang disebut <i>massimang</i>.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">5. Stratifikasi Sosial</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Pelapisan masyarakat di daerah Mandar nampaknya masih ada walaupun tidak menjadi hal yang mutlak dikedepankan lagi dalam pergaulan keseharian. Hal ini dapat diperhatikan jika kita membaca sejarah Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Kerajaan-kerajaan yang masih mempunyai kedaulatan pada masa berkuasanya raja-raja dahulu hakekatnya terbagi dalam dua stratifikasi, yaitu lapisan penguasa dan lapisan yang dikuasai. Sistem mobilisasi sosial orang Mandar memiliki sifat yang amat sederhana dan elastis dimana lapisan penguasa bukan hanya dari golongan <i>tomaradeka </i>(orang biasa), apabila mereka m<span style="color: black;">ampu memperlihatkan prestasi sosialnya, misalnya : <i>to panrita, </i><sup>16</sup><i> to sugi, </i><sup>17</sup><i> to barani,</i></span><i> </i><sup>18<i> </i></sup><i>to sulasana, </i><sup>19</sup><i> dan to ajariang. </i><sup>20</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Kelima macam tersebut ditempatkan dalam lapisan elit (golongan atas orang terpandang). Dengan demikian terjadilah mobilisasi sosial horisontal bagi anak puang. Lambat laun nampak pelapisan masyarakat ini makin tipis akibat pembauran dalam bentuk perkawinan. Kelima golongan tadi juga memiliki andil untuk dipilih sebagai pemimpin dalam masyarakat karena kelebihannya itu.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Struktur masyarakat di daerah Mandar pada dasarnya sama dengan susunan masyarakat di seluruh daerah di Sulawesi Selatan, dimana susunan ini berdasarkan penilaian daerah menurut ukuran makro yaitu : 1. Golongan bangsawan raja, 2. Golongan bangsawan hadat atau <i>tau pia</i>, 3. Golongan <i>tau maradeka</i> yakni orang biasa, 4. Golongan budak atau <i>batua</i>.<sup>21</sup> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Golongan bangsawan hadat ini merupakan golongan yang paling banyak jumlahnya. Mereka tidak boleh kawin dengan turunan bangsawan raja supaya ada pemisahan. Raja hanya sebagai lambang sedangkan hadat memegang kekuasaan. Friedricy <sup>22</sup> (ahli sosiologi) pernah menulis tentang lapisan masyarakat pelapisan masyarakat Mandar :</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">a.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">To diang layana</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> (<i>Zij die vors tenbloed hebben</i>)</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">1.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">De Arajang</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> (<i>de regeerende vorstengersladht</i>).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">2.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">De Ana Mattola Payung</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> (<i>de opvolgers van vorige vorsten</i>).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">3.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">De Araddia Tallupparappa</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> (<i>de drie kwart maradia’s</i>).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">4.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">De Puwang Sassigi </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">(<i>de halve heeren</i>).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">5.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">De Puwang Siparapa</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> (<i>de kwart heeven</i>).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">b. <i>Tau Maradeka</i> (<i>Bevrijejen</i>).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">1.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">De Tau Pia</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> (<i>regenten adel</i>).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">2.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tau Pia Nae</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> (<i>hoorgere hoofdengeslachten</i>).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">3.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tau Pia</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> (<i>lagere hoofdengeslachten</i>).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">c. <i>Batuwa</i></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">1.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Batua Sassorang</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> (<i>erpslapen</i>) (Budak turun temurun)</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">2.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Batuwa Dialli</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> (<i>nieuwe salavan</i>) (Budak yang dibeli)</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">d. <i>Batua Inrangang</i> (menjadi sahaya karena kalah perang atau karena berutang).<sup>23</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Menurut Ahmad Sahur dalam teorinya manifestasi gotong royong dalam masyarakat Mandar, bukan <i>puang sassigi</i> melainkan <i>puang sassigi</i>, bukan <i>tau pia</i> melainkan <i>tau mapia</i> karena <i>tau pia</i> tidak ada artinya dalam bahasa Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Menurut Dr. Darmawan Mas’ud mungkin Friedericy benar kalau dia mentranskripsikan dari huruf lontara. <i>Puwa </i>bisa dibaca <i>Puang</i>, bisa juga <i>Pua</i>, karena huruf lontara tidak menggunakan huruf mati. Sesudah agama islam masuk ke daerah ini perbudakan dihapuskan, akan tatpi sahaya-sahaya tersebut tetap setia pada tuannya sampai sekarang. Kalau ada diantara mereka yang menikah dia berusaha menghadirkan tuannya. Hal ini sudah merupakan tradisi turun-temurun dan yang menarik di daerah Mandar, ialah golongan bangsawan hadat di daerah lain tidak ditemukan golongan tersebut. Golongan ini yang paling banyak jumlahnya dan ini yang paling ketat memegang adat. Golongan bangsawan raja tidak boleh kawin dengan golongan bangsawan hadat. Kalau terjadi perkawinan demikian, maka keturunannya tidak boleh menjadi raja di kerajaan <i>Pitu Ba’bana Binanga</i>. Maka timbulnya hadat yang pertama menurut lontara Mandar sebenarnya merupakan hasil musyawarah antara bersaudara anak Tomakaka Napo. <span style="letter-spacing: -0.25pt;">Puang </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">di Gandang kemudian beranak Todilaling dengan </span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">Puang di Tamajarra' yang kemudian beranak puang di Pojosang. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.4pt;">dan puang'di Pojosang inilah yang menjadi hadat yang pertama </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">Mam </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.35pt;">Majelis Hadat berfungsi sebagai menteri urusan dalam</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.1pt;">negeri. Dan sebagai hadat yang paling tinggi. Turunan beliau inilah </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.15pt;">ang, </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.2pt;">.menjadi cikal-bakal bangsawan hadat, sedangkan Todilaling</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.4pt;"> menjadi Arajang yang pertama dan seterusnya turunan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">turunannya dengan perjanjian sebagai berikut: <span style="letter-spacing: 0.1pt;">"...</span><i><span style="letter-spacing: 0.3pt;">Upakayyango</span></i><span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span><i><span style="letter-spacing: 0.15pt;">mupakaraya, madondong duambungi anna mapparattas o wakeq, </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">marropo-ropo batu wali membali akayyangang </span>... </i><span style="letter-spacing: 0.65pt;">"artinya hadat </span><span style="letter-spacing: 0.3pt;">berkata pada raja, "...engkau terangkat menjadi orang terhormat,</span><span style="letter-spacing: -0.35pt;"> tetapi </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">engkau wajib memuliakan saya, besok lusa jika engkau </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">berlaku tidak senonoh dan berbuat </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">sesuatu yang menjadikan kerusakan dan kehancuran negeri, maka akan saya ambil kembali</span><span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">kebesaranmu’’.</span><sup><span style="letter-spacing: -0.1pt;">24</span></sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Demikian perjanjian ini berlaku sampai sekarang dimana bangsawan raja dalam waktu mana saja wajib menghormati bangsawan hadat, ditandai dengan panggilan puang, dan ; bangsawan hadat menghormati dengan ditandai dengan panggilan daeng, utamanya di dalam acara-acara resmi kerajaan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dari perjanjian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa raja tidak dapat bertindak sendiri tanpa persetujuan hadat. Gelar Andi di Mandar baru ada sesudah pengaruh Bugis masuk di daerah Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">6. Sistem Pangetahuan</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Seorang laki-laki atau wanita suku Mandar sebelum ia menikah pada umumnya sering diberi bekal berupa pengetahuan tentang hidup berkeluarga, ciri-ciri wanita atau laki-laki yang membawa sial atau keuntungan-keuntungan, orang yang disinggung; membawa sial yang disebut patula-tula yakni selalu meninggal suami atau istrinya.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Suku mandar mempunyai pengetahun tentang tahi lalat, tanda yang disebut baba, yakni tanda yang berwarna merah atau hitam yang di bawah sejak lahir, bentuk tubuh dan sebagainya yang <span style="letter-spacing: -0.15pt;">dianggap balk atau tidak baik. Mereka juga mengenal waktu, hari, </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">bulan yang baik atau tidak baik.</span><sup>25</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0.3in 0.0001pt 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">1. Satu hal yang dapat dijadikan contoh adalah </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">tahi lalat yang </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">dalam bahasa Mandar </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.2pt;">tai lali </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">yang terpola dalam pembagian </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.2pt;">sebagai berikut </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">:</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0.3in 0.0001pt 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">a) </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Jika </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.4pt;">terdapat di leher atau bahu </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">(di </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">tengah) menandakan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">bahwa wanita atau laki-laki terutama wanita selalu mujur dan tidak pernah kekurangan makan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">b) Wanita yang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> mempunyai tahi lalat di antara kedua alisnya, baik sekali dijadikan istri karena ia seorang yang <span style="letter-spacing: 0.05pt;">membawa </span><span style="letter-spacing: -0.35pt;">kemujuran. </span>. . </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.3in; text-align: justify; text-indent: -12.6pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.45pt;">c) Wanita,-yang </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.1pt;">mempunyai tahi lalat di bawah lubang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.1pt;"> ludungnya tidak baik dijadikan istri.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0.25in 0.0001pt 0.45in; text-align: justify; text-indent: -23.4pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">d) Wanita yang mempunyai tahi lalat di bawah mata sering suka </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">menangis.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">e) Laki-laki yang mempunyai tahi lalat pada alat kelaminnya</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;"> sering </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">patula-tula </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">(istrinya </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">selalu meninggal).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.3in; text-align: justify; text-indent: -12.6pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">f) Wanita yang ;mempunyai tahi lalat pada </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">alat </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.1pt;">kelaminnya</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;"> sering meninggal anaknya.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">2. Mitos orang yang mempunyai baba :</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.3in; text-align: justify; text-indent: -12.6pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.45pt;">a. Dan pusat ke atas pertanda baik </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.45pt;"> b. Dan pusat ke bawah pertanda tidak baik</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.3in; text-align: justify; text-indent: -12.6pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">1) Sifat dan kelakuan manusia suka marah ada garis di tengah ' dahi</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.3in; text-align: justify; text-indent: -12.6pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">2) Bulu mata yang panjang cepat terharu</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.3in; text-align: justify; text-indent: -12.6pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">3) Bulu yang dianggap balk, bulan Haji, bulan-Safar; bulan Maulid, Sa'ban, dan Zulhijjah.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">4) Bulan yang dianggap tidak baik: bulan Tassifi, yaitu bulan antara Idul Fitri dan Idul Adha yakni Zulkaiddah. Suku Mandar sama halnya suku Bugis; mempunyai kepercayaan tentang waktu, maka di dalam melaksanakan upacara </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">perkawinan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">dan dipilih bulan dan hari yang baik. Seperti pada bulan Tassipi (Zulkaiddah) tidak ada orang yang melaksanaankan perkawinan, tetapi sebalilnya pada bulan Sya'ban, Zulhijjah, Safar, banyak yang melaksanakan perkawinan.<sup>26</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">iii. Mitos burung hantu (karra) kalau berbunyi membawa </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">alamat berbunyi satu kali panjang melewati hubungan, tanda</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.1pt;">akan melewati berita tidak baik..</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">iv. Kupu-kupu warna biasa masuk rumah tanda akan ada rezki</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">v. Cecak (sassak) berbunyi sedang mengobrol tanda setuju.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">vi. Kucing (posa) yang ekornya bercabang, membawa banyak rezki dan baik dipelihara.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">vii Kucing (posa) mengusap mukanya tanda akan ada rezki </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">viii.Ular masuk rumah membawa kecelakaan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">ix. Ayam(manu') betina dengan betina berlaga tanda ada tamu </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">x. Anjing. (asu) melong-long tengah malam tanda melihat </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">setan </span><sup><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">27 </span></sup><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> <sup> </sup>Untuk upacara adat; sirih (pamera'), pinang (taduh), kelapa (anjoro), pisang (loka), tebu (pambe), daun pacar (lattigi) semua mengandung arti simbolis yang baik.<sup>28</sup> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">Untuk ramuan obat </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">: yaitu sirih dan dikeke.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.25pt;">7. Sistem Religi </span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Pada umumnya suku Mandar adalah penganut agama Islam yang setia tetapi dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat melepaskan diri dari kepercayaan-kepercayaan seperti pemali, larangan-larangan dan perbuatan magis seperti pemakaian jimat dan guru-guru yang baik bersifat baik dan buruk (black magic)<sup>29</sup> Daerah Mandar terkenal dengan guna-gunanya. Di samping itu orang-orang Mandar masih mengadakan upacara-upacara untuk pemujaan arwah nenek moyang. <sup>30</sup> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">8. Ragam Kesenian </span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Kalau di daerah-daerah lain dikenal dengan tarian-tarian khusus, maka di Mandar dikenal juga tarian seperti pattu'du. Tarian tersebut berasal dari kerajaan Balanipa Mandar dahulu. Sekarang terkenal pula di daerah Tinambung. Kondo sapata; Mambi, Sumarorong, Pana, Mamasa, Seni rakyat yang juga terkenal ialah kuda Battu'du, yakni menari-nari mengikuti irama musik. Pencak silat, semuannya ini sering dipertunjukkan kalau ada pertunjukan juga kalau ada pesta perkawinan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Alat musik rakyat :</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">- </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">Pakkeke,. </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.3pt;">yaitu suling yang dibuat dari bambu dililit daun lontar, alat musik ini dapat, dijumpai di Tinambung atau Campalagian. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0.15in 0.0001pt 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">- </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Gambus</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">- </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Rabana</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1.6in 0.0001pt 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">- </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Kecapi </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">- Gamelan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">- </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Suling.</span><sup><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">31</span></sup><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;"> .</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Sistim teknologi meliputi <span style="letter-spacing: -0.1pt;">: </span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">1. Alat produksi</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">2. Bambu </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.1pt;">= semacam </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">bakul</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1in 0.0001pt 9pt; text-align: justify; text-indent: 0.05in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- <span style="letter-spacing: -0.1pt;">Keranjang </span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">= anyaman yang terbuat dari bambu </span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 1in 0.0001pt 0.2in; text-align: justify; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">2. Alat-alat rumah tangga</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">a. Alat dapur</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">- </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sipi-sipi </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">(bahasa Mandar) = penyepit api </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">- </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">Balenga </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">= belanga</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Gusi = tempat beras / tempat air</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Pamuttu = Wajan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Tappiang = Penampi beras</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Kawali = Wajan dari tanah</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Okkang = Alas periuk dari rotan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Pegaru bassi = Untuk menggoreng</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">b. Alat makan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- rotta = Sendok nasi dari kayu</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Gallas = Gelas</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Pindang = Piring</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Seru = Sendok</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Pattombong ande = tempat nasi</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Okkang = Alas periuk</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">c. Alat tidur.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Tappere = Tikar</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Kasur = Kasur</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Pa’disang = Bantal</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">d. Alat pertanian.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Sodo = Sabit</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Parrassang = Linggis</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 41.4pt; text-align: justify; text-indent: -23.55pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Dakkala = Bajak</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">3. Alat-alat perburuan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Pattado = Jerat</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Bassi / Peratu = Tombak</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">4. Alat Perikanan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Jala = jala</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Jala-jala rambang = jala kecil lubangnya</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Parappang = untuk menangkap cakalang dibuat dari bambu</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Bose = dayung</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Lopi = perahu</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Lepa-lepa = sampan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">5. Alat peternakan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">- </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Salokko = kurungan ayam</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Kola = kandang </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">6. Alat kerajinan (pertenunan)</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Panette = alat untuk merapatkan benang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Panasi = kanji dari pepaya mentah direbus lalu dibusukkan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Roeng = alat untuk menggulung benang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Unusan = alat untuk membuat benang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Teknik membuat sarung Mandar</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">Benang sutera dimasak dengan pewarna dari daun-daunan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">sesudahnya dimasak, dicuci lagi bersih-bersih, setelah itu barulah digulung dan selanjutnya ditenun. Pada umumnya sarong Mandar </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.2pt;">warnanya suram, seperti hitam, merah tua, coklat tua.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">Hal ini dimungkinkan karena pewarna dimasak bersama-</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.3pt;">sama dengan benang. Di daerah Bugis tidak demikian halnya, tetapi </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">sarung sutera Bugis mudah luntur asal kena air, sedang sarung </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Mandar tidak luntur.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.45pt;"> 7. Alat peperangan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Gajang <span style=""> </span>= keris</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Doe <span style=""> </span><span style=""> </span>= tombak</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Kawi = Pisau</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Jambia </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">= badik</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.3pt;">8. Alat-alat untuk upacara</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- La’lang = Payung</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Lamming <span style=""> </span> = pelaminan hanya digunakan untuk bangsawan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Cerek <span style=""> </span> = tempat air</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Pambulukang = semacam pipa untuk rokok</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Ti 'uduang = tempat ludah</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Alat upacara </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Doe pakka = tombak yang bercabang dua</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Ganrang = gendang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Gong = gong</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 2in; text-align: justify; text-indent: -1.75in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Sia-sia = semacam alat bunyi-bunyian yang dibunyikan kalau <span style=""> </span>upacara mau dimulai.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Tempat upacara</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 2.5in; text-align: justify; text-indent: -165.8pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;"><span style=""> </span>- Baruga = sejenis rumah, dindingnya dari bambu bersilang tempat <span style=""> </span>upacara adat yang lebih besar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Battayang <span style=""> </span>= bangunannya lebih kecil</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">9. Alat-alat distribusi dan transport</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 2in; text-align: justify; text-indent: -1.75in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Bendi = dokar (transport darat)</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 2in; text-align: justify; text-indent: -1.75in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">- Lopi = perahu (transport air)</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 0.15in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">Di Mandar terkenal pembuatan perahu </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Sande </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">dan </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Baggo.<sup>32</sup> </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Demikianlah sekilas lintas mengenai adat dan upacara</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">upacara di Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">C. Seputar Sejarah Masuknya Islam di Mandar</span></i></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 17.4pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Masuknya Islam di Mandar tidak dapat dipisahkan dengan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> <span style="letter-spacing: -0.05pt;">masuknya Islam pertama di Sulawesi Selatan. Berdasarkan berita </span><span style="letter-spacing: 0.2pt;">dari Anthony Djohan Effendi Paiva, seorang pedagang Portugis </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">yang berkunjung </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">ke Sulawesi Selatan pada tahun 1543, dapat </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">diketahui bahwa pedagang-pedagang Muslim sudah menginjakkan </span><span style="letter-spacing: 0.25pt;">kakinya di jazirah ini pada akhir abad ke-15. Dalam suratnya </span><span style="letter-spacing: 0.2pt;">kepada Gubernur Portugis di Maluku, Paiva mengatakan antara </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">lain </span>:</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">“... Saya tiba di siang ketika matahari terbenam, dan raja</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">menyuruh sambut <span style="letter-spacing: -0.2pt;">kami di rumah wakilnya tadi, dan </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">mengatakan bahwa besoknya dia akan menjadi Kristen. </span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">Lawan saya adalah pendatang Melayu Islam ...dari Semtana </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">(Ujung Tanah), Pao </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">(Pahang) dan Patane (Patani), yang </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">berusaha supaya raja merubah maksudnya, karena'sudahlima </span><span style="letter-spacing: -0.3pt;">puluh tahun lebih mereka datang berdagang di situ... “</span><sup><span style="letter-spacing: -0.2pt;">33</span></sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Berdasarkan <span style="letter-spacing: 0.05pt;">surat</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>tersebut, maka terasalah bagi Kristen adanya persaingan dengan Islam dalam menanamkan pengaruhnya. <span style="letter-spacing: -0.05pt;">Bagi orang Portugis, kenyataan itu dianggap sebagai akibat </span><span style="letter-spacing: 0.25pt;">kelemahan mereka yang tidak mampu mendatangkan pendeta</span><span style="letter-spacing: 0.3pt;">pendeta untuk mengajarkan agama Kristen kepada penduduk </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">setempat. Hal ini dinyatakan dalam kepustakaan Portugis seperti </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">yang dikutip oleh Arnold dan C.H. Perlas.</span><sup>34</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Akan tetapi, perbedaan masuknya Islam ke suatu daerah <span style="letter-spacing: -0.05pt;">bukan hanya karena kurangnya sumber otentik yang didapat tetapi </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">juga kaburnya dasar konseptual yang dipakai, berupa percampuran </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">antara datang, berkembang dan tampilnya Islam sebagai kekuatan politik. Hingga saat ini sejarawan di Sulawesi Selatan mengakui </span>bahwa masuknya Islam pertama di Sulawesi Selatan ialah pada tahun 1603 M., yang pertama memeluk Islam ialah Raja Luwu di <span style="letter-spacing: -0.5pt;">kampung </span>. <span style="letter-spacing: 0.1pt;">Patimang. </span>Setelah <span style="letter-spacing: 0.05pt;">memeluk Islam (mengucapkan </span><span style="letter-spacing: -0.35pt;">syahadat) </span><span style="letter-spacing: 0.2pt;">namanya </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">menjadi Sulthan Waliyumidrakhudie. </span>Kemudian atas usul Sultan agar Islam lebih jaya, menganjurkan <span style="letter-spacing: -0.6pt;">kepada </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">ketiga' </span>datuk pembawa Islam masing-masing Datuk <span style="letter-spacing: -0.2pt;">Sulaiman, Datuk Tunggal dan Datuk Bungsu, agar mendatangi Raja </span>Gowa mengajak masuk Islam. Tangga122 September 1605 M. Raja <span style="letter-spacing: -0.1pt;">Tallo', </span>I Malaingkaan Daeng Manyonri dengan gelar Sultan <span style="letter-spacing: -0.25pt;">Awwalul Islam, telah memeluk Islam kemudian I Manggarai Daeng. Manra’bia dengan gelar Sultan Aluddin, Raja Gowa juga telah menjadi Muslim.<sup>35</sup> </span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Setelah kedua raja tersebut memeluk Islam, maka berduyun-duyunglah rakyatnya memeluk Islam tanpa paksaan dan intimidasi. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Berbeda dengan raja Bone pada mulanya hanya rajanya yang <span style="letter-spacing: -0.05pt;">bersedia, tapi rakyatnya tidak. Nanti pada tahun 1611 Raja Bone </span><span style="letter-spacing: 0.25pt;">dan rakyatnya telah masuk Islam setelah melihat perkembangan </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">Islam yang pesat.</span><sup>36</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 16.8pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">Masuknya Islam</span><sup><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">37</span></sup><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> <span style="letter-spacing: -0.05pt;">pertama di Mandar sampai saat ini masih</span> <span style="letter-spacing: -0.05pt;">terdapat beberapa pendapat, antara lain </span>:</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0in 0.1in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">1. Menurut Lontar Balanipa, masuknya Islam pertama dipelopori <span style="letter-spacing: 0.05pt;">oleh </span>Abdurrahim <span style="letter-spacing: -0.05pt;">Kamaluddin. </span><span style="letter-spacing: 1.15pt;">la </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">mendarat </span><span style="letter-spacing: 0.3pt;">di </span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">pantai </span>Tammangalle <span style="letter-spacing: -0.05pt;">Balanipa. Yang pertama memeluk Islam ialah </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">Kanne </span>Cunang Maradia Pallis, kemudian Raja Balanipa IV: Daetta Tommuane alias Kakanna I Pattang.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">2. Menurut Lontara Gowa, bahwa masuknya Islam di Mandar dibawa oleh Tuanta Syekh Yusuf (Tuanta Salama). Bahkan seluruh daerah Mandar telah memeluk Islam pada tahun 1608. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">3. Menurut salah sebuah surat dari Mekah bahwa masuknya Islam </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">di Sulawesi (Mandar) dibawa oleh Assayyid Adiy dan bergelar <span style="letter-spacing: 0.4pt;">Guru Ga'de berasal dari Arab keturunan Malik Ibrahim dari </span><span style="letter-spacing: -0.6pt;">Jawa.</span><sup><span style="letter-spacing: -0.1pt;">38</span></sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: -0.35pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Berdasarkan ketiga sumber di atas, maka penulis belum <span style="letter-spacing: -0.4pt;">dapat mengambil </span>kesimpulan siapakah sebenarnya yang paling <span style="letter-spacing: -0.15pt;">mendekati kebenaran. Akan tetapi jika </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">kita hendak menganalisa, </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">maka pendapat pertama dan inilah yang banyak dikenal selama ini, </span><span style="letter-spacing: -0.2pt;">mempunyai banyak kekurangan </span>dari segi penulisan sejarah. Yaitu <span style="letter-spacing: -0.2pt;">pertama nama Kamaluddin </span>penyempurna agama, tidak seperti <span style="letter-spacing: -0.1pt;">gelaran Raja Tallo disebut Awwalul Islam, karena dialah yang </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">pertama memeluk Islam, sedang Alauddin dianggap </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">dialah yang </span><span style="letter-spacing: -0.2pt;">pertama meninggikan Islam.</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Kelemahan yang lain, mengapa keturunan dari Abdurrahim </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Kamaluddin selama beratus tahun tidak dikenal dan vakum sampai </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.55pt;">sekarang? </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">Adapun versi kedua tentang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;"> Syekh Yusuf, </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">mungkin yang dimaksud di sini ialah Syekh Abdul Manna yang membawa agama Islam pertama ke kerajaan Banggae (Majene) dan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.35pt;">diterima oleh </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Tomatindo di Masigi sekitar tahun 1608. Nama </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Mara'dia Banggae pertama memeluk Islam ada </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">kuburnya masih </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">terdapat di Mesjid Raya Majene </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">(sekarang), ialah Sukkilan. <span style="letter-spacing: 0.05pt;">Sesudah kerajaan Banggae memeluk Islam ia berkunjung ke Kutai </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">dan dihidangkan babi itu tidak dimakan karena telah </span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">memeluk <span style="color: black;">lslamKutai</span> baru resmi menerima Islam pada </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">tahun 1610.<sup>39</sup></span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Adapun versi ketiga yang diperkuat pendapat dari Mekah, </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">yaitu Guru Ga'de (Al-Adiy), kuburnya masih didapati di Lambanan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">(Kecamatan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tinambung) <span style="letter-spacing: -0.05pt;">diziarahi oleh orang sebagai yang dianggap </span>keramat. Keistimewaannya mempuyai silsilah yang <span style="letter-spacing: 0.05pt;">lengkap sampai tujuh lapis dan mempunyai </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">keturunan yang </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">berkembang, mempunyai perawakan mirip Arab, cucunya yang </span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">kedua bernama H. Muhammad Nuh pada abad ke- 18 yang pertama </span>membuka sistim pesantren di <span style="letter-spacing: -0.05pt;">Pambusuang dan Campalagian. </span>Penyebaran agama Islam ke daerah Mamuju, Sendana, Pamboang dan Tappalang ia seorang yang bernama Kapuang Jawa dan <span style="letter-spacing: 0.1pt;">Sayyid Zakaria. Konon Kapuang Jawa itu adalah anak buah Sunan </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">Bonang yang datang ke Kalimantan kemudian melanjutkan usaha </span><span style="letter-spacing: 0.45pt;">ke Sulawesi (mendarat di Mamuju). Dan Kapuang Jawa itu </span><span style="letter-spacing: 0.3pt;">menurut pendapat beberapa pengamat sejarah, bernama Raden Mas </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">Surya </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Adilogo. </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">Pengaruh </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">Islam </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">terhadap </span><span style="letter-spacing: -0.2pt;">perkembangan </span> kebudayaan Mandar sudah tentu ada. Namun hal itu dianggap <span style="letter-spacing: -1.45pt;">Pengaruh yang</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">hampir </span>sama <span style="letter-spacing: -0.15pt;">di </span>setiap daerah yang dimasuki Islam.<sup>40</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.3pt;">Adapun </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">pengaruh </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">ajaran Islam </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.1pt;">yang masih terlihat </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.3pt;">sebahagian sampai sekarang pada kebudayaan Mandar, antara lain </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">: </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.3pt;">l. Bidang Pendidikan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Setelah </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Daetta </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">Tommuane memeluk Islam terjadilah perubahan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -1.1pt;"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.55pt;">di </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.45pt;">bidang </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">kehidupan masyarakat seperti </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">bidang pendidikan. Dikumpulkan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">sejumlah 44 <span style="letter-spacing: 0.05pt;">orang mukim pemuda </span><span style="letter-spacing: -0.2pt;">remaja dididik menjadi kader-kader Islam. Oleh Raja Balanipa </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">ditetapkan satu keputusan kerajaan yang berbunyi sebagai berikut </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">:</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">Naiya mukim tannaindo allo, tannaimbui iri’ tandipandengngei, tandi pambulle-bullei, tandipa’ jagai, tandipannangi, Madondong duambongi anna lopai lita, maloli dai do timor tarruppu, maloli naun di wara tarruppu;</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 16.8pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -1.05pt;">Artinya </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">Adapun mukim itu tak tertimpa panas teriknya matahari, tak terhembus tiupan angin, tak akan dibebani tugas-tugas dan pikulan yang berat, tak akan dijadikan hamba sahaya. Dan apabila negara dalam keadaan panas, ke timur atau ke barat, mereka tak akan pecah (tak boleh diganggu).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">2. Pemerintahan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">Struktur </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">pemerintahan telah mengalami pula perubahan, <span style="letter-spacing: -0.1pt;">yaitu dengan menetapkan sorang kali (Kadhi) sebagai </span><i><span style="letter-spacing: 0.05pt;">Mara'dianna </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Sara'. </span></i><span style="letter-spacing: 0.15pt;">Diadakanlah pertandingan membaca al-Qur'an, yaitu siapa </span>yang dapat menguasai al-Qur'an dalam tempo satu <span style="letter-spacing: -0.15pt;">bulan itulah </span><span style="letter-spacing: -0.2pt;">juara pertama </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">dan itulah yang menjadi Kali Balanipa I. Yang </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">berhasil adalah seorang keturunan bangsawan yang bernama I </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">Tamerus </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">alias Isinyalala. </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">(ini menurut pendapat M. </span><span style="letter-spacing: 0.2pt;">Darwis' </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">Hamzah), </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">dan beberapa pendapat </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">lain lagi dari para tokoh ' </span>budayawan Mandar lainnya.<sup><span style="letter-spacing: -0.1pt;">42</span></sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 0.1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Di dalam struktur politik <span style="letter-spacing: -0.2pt;">ditetapkan empat komponen </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">sebagai kemantapan pertahanan nasional pada waktu itu, yaitu </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">: </span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 0.1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">a. Golongan bangsawan yang disebut <i>Tomawuweng </i></span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">; </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 0.1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">b. Golongan Alim Ulama dan cerdik pandai; </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 0.1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">c. Golongan Angkatan Perang </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">;</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">d. Golongan pengusaha.<sup>43</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">3. Bidang Keseman</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">Jika sebelum datangnya Islam, maka upacara tari-tarian </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">yang dikenal dalam kerajaan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">berfungsi sebagai penyembahan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">kepada dewa, dengan datangnya <span style="letter-spacing: -0.2pt;">Islam, maka seni tari hanya </span>berfungsi sebagai bagian dari adat saja.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Tapi bagi orang yang telah menamatkan al-Qur'an dikenal </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.2pt;">adanya upacara diarak keliling kampung dengan menaiki </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">saiyang </span></i><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.15pt;">pattudu' </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.35pt;">(kuda yang pintar menari) sambil </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.2pt;">diikuti irama rebana, </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.15pt;">lalu<b> </b></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">di </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">kanan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.1pt;">kirinya </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.15pt;">kaum muda </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">remaja memperlihatkan <span style="letter-spacing: -0.65pt;">kebolehannya </span><i><span style="letter-spacing: 0.15pt;">berkalinda'da' </span></i><span style="letter-spacing: 0.05pt;">(bersyair),</span><sup><span style="letter-spacing: -0.1pt;">44</span></sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.4pt;">3:1. Masalah perkawinan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sampai pada saat ini di dalam perkawinan masih terdapat <span style="letter-spacing: -0.05pt;">pengaruh ajaran Islam yang sukar ditumbangkan, sekalipun di sana </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">sini masih terdapat sebahagian cara-cara </span>yang tidak rasional dari <span style="letter-spacing: -0.25pt;">pengaruh animisme dan Hindu. </span>Yang menonjol adanya pengaruh <span style="letter-spacing: -0.1pt;">Islam ialah adanya khutbah (pinangan) sebelum </span>nikah, <i>mangino </i><span style="letter-spacing: -0.15pt;">(bermain-main dan berkejar-kejaran) </span>sesudah akad <span style="letter-spacing: -0.05pt;">nikah. Ini </span><span style="letter-spacing: -0.4pt;">pernah dilakukan </span>Nabi dengan Zainab. Penggunaan real (uang <span style="letter-spacing: -1.1pt;">Saudi </span><span style="letter-spacing: 0.35pt;">sekarang) di dalam mahar, dan yang bertanggung jawab </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">sesudah nikah adalah kaum lelaki. Ini </span>sesuai firman Allah, yang <span style="letter-spacing: -0.05pt;">artinya laki-laki adalah bertanggung jawab terhadap kaum wanita. </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">Syarat-syarat calon suami adalah </span><i><span style="letter-spacing: 0.05pt;">tamma' topa mangaji </span></i>(harus tamat<span style="letter-spacing: -0.1pt;">: </span><span style="letter-spacing: -0.6pt;">mengaji).</span><sup><span style="letter-spacing: -0.1pt;">45</span></sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.2pt;">3.2. Masalah selamatan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 7.1pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.3pt;">Hingga saat ini selamatan masih dilakukan dengan baik oleh </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">masyarakat Mandar. Pesta atau selamatan yang dibenarkan Islam </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -1.4pt;">ada </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">tujuh </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">perkawinan, penyunatan, akikah, pindah rumah, </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.35pt;">bepergian jauh, </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">setelah kembali </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">dari bepergian dan tasyakkur <span style="letter-spacing: -0.05pt;">nikmat. Upacara kenduri dalam kematian, adalah pengarah Hindu </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">yang diislamisasikan oleh para muballigh. Pesta-pesta lain seperti </span>Maulid. Mi'raj. Halal bi Hala'la adalah termasud yang tidak <span style="letter-spacing: -0.15pt;">merusak: </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">Islam. </span><span style="letter-spacing: 0.3pt;">Adapun selamatan pendirian rumah dengan </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">menggantungkan </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">air di dalam botol, kelapa, pisang pada tiang </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">rumah bukanlah dari ajaran Islam; perlu diberantas. </span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 7.1pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">3.3. Masalah pakaian</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 0.05in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Pakaian wanita yang terdiri dari </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">bayu pokko </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">atau </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.3pt;">pasangan </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">(Semacam baju bodo), masih terasa adanya pengaruh Islam. Yaitu </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">bila melihat baju bodo yang sangat tipis dipakai oleh gadis-gadis </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.25pt;">remaja dari daerah Bugis/Makassar, ternyata di daerah Mandar, </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.2pt;">gadis-gadisnya belum berani merubah dari ukuran tebal menjadi </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">tipis. Ini perlu dipertahankan, sebab di samping budaya turun </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">temurun yang telah mendara daging, semangat inipun dijiwai oleh <span style="letter-spacing: -0.05pt;">agama yang banyak dianut oleh masyarakat yaitu Islam. Demikian </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">seorang pria dianggap kurang berakhlak jika berhadapan orang tua </span><span style="letter-spacing: 0.35pt;">lalu tidak pakai kopiah atau songkok atau sapu tangan. Bahkan </span><span style="letter-spacing: 0.3pt;">orang yang sudah haji tidak mau meninggalkan songkok Arab yang </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">putih.</span><sup>46</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">3.4. Dalam ucapan dan nyanyian</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sampai saat ini masyarakat Mandar masih tetap terbiasa dengan ucapan: <i><span style="letter-spacing: 0.05pt;">Bismillah, Alhamdulillah, Insya Allah, </span><span style="letter-spacing: -0.65pt;">Masya </span><span style="letter-spacing: 0.35pt;">Allah, Astagfirullah, Inna Lillah, Assalamu </span><span style="letter-spacing: -0.3pt;">Alaikum, Wassalam, Amin, Mohamma’. </span></i><span style="letter-spacing: -0.3pt;">Demikian dalam nyanyian dan syair (<i>kalinda’da</i>) betapa banyak yang dapat ditonjolkan adanya pengaruh agama. Salah satu diantaranya :</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.3pt;">“Passambayang mo’o dai, Pallima wattu mo’o, iyamo tu’u pebonga di ahera”</span></i><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Artinya :</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">“Hendaklah engkau tegakkan shalat, lima waktu selalu sempurna, sebab itulah bekal utama menuju kampung akhirat”.<sup>47</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">3.5. Malu berbuat dosa di muka umum</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Siri’</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> yang telah dikenal oleh semua bangsa di Sulawesi Selatan, mendapat pancaran dari jiwa tauhid, khususnya di daerah Mandar, malu berbuat dosa utamanya di muka umum sangat menonjol. Bagaimanapun jahatnya seseorang pasti memelihara lidahnya agar tidak keseleo, malu melihat orang yang berbuat dosa, malu jika kehormatannya terganggu, malu jika tidak berhasil dalam cita-citanya dan sebagainya.<sup>48</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sebelum uraian ini tiba kepada penutup, maka sekali lagi, kami ulangi, bahwa untuk lebih membuktikan betapa agama Islam mempunyai pengaruh yang sangat besar di dalam kebudayaan Mandar, coba diperhatikan dan ditelusuri semua syair-syair Mandar, semua <i>kalinda’da</i> bertemakan nasihat/agama, diperhatikan sebagai berikut :</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">1. <i>Bismilla urunna elong</i></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Bungasna pau</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Salama’ nasang</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Inggannana mairangngi</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Dengan nama Allah awal nyanyian </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Pangkal setiap ucapan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Semoga segenap hadirin </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Selamat sentosa bagi yang mendengarkan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">2<i>. Manu-manu di Suruga </i></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Saicco’pole boi</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Mappettuleang </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> To sukku’ sambayanna</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Burung indah penghuni Syurga</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Senantiasa datang mengintai </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Mengintai dan memperhatikan</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Mereka yang sempurna menegakkan shalat</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">3. <i>Ahera’ oroang tongan</i></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Lino dindandi tia</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Borong to landur</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Leppang dipettullungngi</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Kampung akhirat tujuan akhir</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dunia hanya pinjaman</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Ibarat musafir</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sekedar singgah untuk berteduh</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">4. <i>Meillong domai ku’bur</i></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Sola sulo’o mai</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Oroang ku’bur</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Ta’lalo mapattanna</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dunia kubur memberi isyarat</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Hendaklah anda siapkan obor </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sebab disana di liang kubur </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Gelap gulita tiada taranya</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">5. <i>Sambayang ditia tu’u</i></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Namaka di pesulo</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Kedo macoa</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Namaka di pekasor</span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sembahyang itulah yang paling baik </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dijadikan obor dalam kegelapan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Karya yang mulia </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 45pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Bakal yang cocok dijadikan kasur.<sup>49</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">D. Sistem Keberadaan Suku Mandar</span></i></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Mengawali pembahasan tentang kekerabatan suku Mandar ini, terlebih dahulu penulis ingin melihat nara sumber yang terdiri dari sember Lontar Mandar dan serita dari mulut yang secara estafet berkembang dalam masyarakat dari zaman ke zaman, generasi ke generasi. Kedua nara sumber tersebut secara umum tidaklah jauh berbeda. Perbedaan yang sering kita temukan tidak terlalu prinsipil karena paling-paling nama yang bertukar atau lainnya yang tidak merubah total suatu hakekat peristiwa sejarah di Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Namun, hemat penulis, tentu ada baiknya kita tampilkan keduanya, untuk jadi bahan kajian generasi Mandar yang berminat meneliti sejarah dan nenek moyangnya. Kedua nara sumber itu masing-masing punya kelemahan dan juga punya unsur yang layak dipercaya, juga masih terlalu mungkin terjadinya kekhilafan di dalam menuliskan menceritakannya. Lebih dari itu, faktor kondisi manusiawi di dalam berbagai kebutuhan dan kepentingannya, baik person maupun kelompok, hingga terjadi hal-hal yang kurang obyektif didalam mengungkapkannya.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Faktor cerita misaknya, mungkin kurang lebih faktor kebenarannya dengan tulisan, karena yang menceritakan dari zaman ke zaman adalah orang-orang yang kebanyakan buta huruf, lugu, dan teramat polos, yang kecil kemungkinan akan memanipulasi peristiwa sejarah yang diterimanya dari pendahulunya. Satu-satunya kelemahan dari sumber cerita ini, kemungkinan banyaknya yang aus dari zaman ke zaman, karena kecil kemungkinan, sekian banyak yang didengar dari pendahulinya, sekian banyak itu pula yang akan diterima oleh pendengarnya. Belum lagi yang salah dengar, salah hipotesis dan sebagainya. Kita ambil contoh misalnya quis keluarga di televisi; hanya beberapa orang saja pelakunya dalam waktu sejenak dan jarak membawa berita sangat pendek, tapi toh hampir tidak pernah ada berita yang pas-pasan tepat sampai pada penerima berita yang paling akhir. Apatah lagi cerita sejarah yang jarak waktu penyampaiannya sangat panjang, manusianya pun sangat banyak, tentu sangat mustahil akan sampai apa adanya secara pas-pasan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Mengingat hal diatas, maka sumber Lontar (tertulis) tentu lebih terjamin sedikit, asal yang menulis/menyalinnya bersikap obyektif dan jujur. Jadi, mana yang lebih meyakinkan diantara dua nara sumber itu, penulis serahkan pada para pembaca/peneliti kelak. Itulah alasan penulis mengungkap keadaan nara sumber mengawali pembahasan ini.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">1. Nenek Moyang Orang Mandar</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Menurut sumber cerita rakyat, konon sesudah terjadinya air bah yang memusnahkan seluruh manusia, sisa tujuh manusia yang berhasil hidup pada suatu puncak gunung di sekitar hulu sungai Saddang tersebut anak-beranak, bersaudara, atau masing-masing lain (tidak berfamili), tapi secara kebetulan ketemu dihulu sungai Saddang tersebut, setelah masing-masing berhasil menyelamatkan siri dari amukan air bah. Ketujuh orang tersebut adalah sebagai berikut :</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">a.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Pongkapadang menuju ke Utara menyusur gunung dan tiba/bermukim di Tabulahan (Daerah Pitu Ulunna Salu).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">b.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tolombeng Susu menuju ke Timur dan tiba/bermukim di Luwu (Palopo).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">c.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tolando Beluwaq menuju ke Selatan dan tiba/bermukim di Bone (Daerah Bugis).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">d.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Paqdorang juga menuju ke Selatan dan tiba/bermukim di Belau (Belawa).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">e.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tolambeq guntuq juga menuju ke Utara dan tiba/bermukim di Lariang (Daerah Mamuju).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">f.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sawerigading dan Tanriabeng, pergi berlayar entah ke mana arah perginya.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Menurut data Lontar Mandar (Lontar Pattappingan), juga mengakui adanya tujuh orang laki-laki semua di temukan di hulu sungai Saddang dan ketujuhnya bersaudara kandung, yakni anak dari Tomanurung, Tobisseditalang (laki) kawin dengan Tokombong Dibura (wanita), lahirlah anak :</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">a.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tobanua Pong (Tobanua Poang = Kampung tua).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">b.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Ilaso Kepang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">c.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Ilando Guntuq</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">d.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Usuq Sababang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">e.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Topaqdorang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">f.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Pongkapadang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">g.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tapalluq.<sup>50</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dalam Lontar Balanipa Mandar, juga sepakat bahwa manusian pertama yang berkembang di Mandar, ditemukan di hulu sungai Saddang dan mereka adalah para Tomanurung yang bernama Tobisse Ditallang dan Tokombong Dibura. Perbedaannya dengan Lontar Pattappingan adalah; Tobisse Ditallang perempuan dan Tokombong Dibura laki-laki, juga tidak menentukan bahwa mereka beranak tujuh orang. Jelasnya adalah sebagai berikut :</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tokombong Dibura kawin dengan Tobisse Ditallang, lahirlah Tobanua Pong. Tobanua Pong melahirkan Tapaqdorang, Tapaqdorang melahirkan Pongkapadang kawin dengan Sanrabone, lahirlah seorang anak perempuan yang kemudian diperisterikan Topole di Makka. Maka dari perkawinan ini , lahirlah Tometeq-eng Bassi dan Tometeq-eng Bassi kawin dengan sepupunya, lahirlah Daeng Lumalleq. Saeng Lumalleq kawin sepupu lagi, lahirlah sebelas orang anak, sebagai berikut :</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">a.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Daeng Tumana</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">b.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Lamber Susu</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">c.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Daeng Manganaq</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">d.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sahalima </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">e.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Palao</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">f.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">To Andiri</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">g.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Daeng Palulung </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">h.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Todipikung </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">i.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tolambana</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">j.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Topaniq Bulu</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">k.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Topaliq.<sup>51</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dari sumber yang sedikit berbeda ini, sepakat menunjuk Pongkapadang sebagai nenek moyang oranmg Mandar, karena dari padanyalah lahir manusia sebelas bersaudara dan itulah nenek moyang manusia yang berkembang di <i>Pitu Ulunna Salu</i> dan <i>Pitu Ba’bana Binang</i>.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dari sumber cerita rakyat, ada juga manusia sebelas versi Tabulahan, yang menurut sumber ini, juga anak cucu dari Pongkapadang. Lima orang diantarany ; Daeng Tumana, Daeng Matana, Tammiq, Taajoang dan Sahalima berkembang di <i>Pitu Ulunna Salu</i> dan enam orang diantaranya berkembang di <i>Pitu Ba’bana Binanga</i>, yakni : </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">a.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Daeng Mallulung di Taraqmanu</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">b.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tolaqbinna di Kalumpang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">c.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Makkedaeng di Mamuju</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">d.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tokarabatu di Simaboroq</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">e.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tambulubassi di Tapalang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">f.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tokaiyyang Pudung di Mekkattaq.<sup>52</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Seminar Sejarah Mandar juga di Tinambung Balanipa Polmas menetapkan bahwa nenek moyang orang Mandar berasal dari <i>Pitu Ulunna Salu</i>, yaitu Pongkapadang.<sup>53</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">2. Kekerabatan orang Mandar dengan kerajaan lain di luar Mandar</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dengan melihat manusia tujuh di Ulu Saddang, jika data Lontar yang mengatakan bahwa manusia tujuh yang ditemukan di hulu sungai Saddang itu bersaudara kandung, maka tidak dapat diragukan lagi, adanya hubungan kekerabatan antara orang Mandar dengan keturunan Tolombeng Susu di Luwu, Tolando beluheq di Bone, Paqdorang di Belau (Belawa), serta keturunan Sawerigading dan Tanriabeng, entah dimana saja berada. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Begitu juga hubungan kekerabatan Mandar debgan Gowa, selain yang terjadi pada dimensi awal munculnya manusia dan perkembangannya di hulu sungai Saddangtersebut, lebih jelas lagi pada saat kawinnya Batara Gowa pada Rerasi putri raja Balanipa-Mandar, yang melahirkan Tomapa’risi Kallonna bersaudara, yang sempat menjadi raja gowa.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Hubungan kekerabatan lain, adalah kawinnya Bannaiq putra raja Sendana-Mandar dengan Karaeng Baine (putri raja gowa) Somba sebagai ibu kota kecamatan Sendana Kabupaten Manjene sekarang, adalah bukti sejarah dari peristiwa perkawinan Bannaiq ini dengan Karaeng Baine dari Gowa ini. Dulu daerah itu bernama Lamboriq, tapi setelah perkawinan itu terjadi, namanya berubah jadi Somba, karena pesan dari mertua Bannaiq waktu Karaeng Baine di bawa pulang ke Senadana, supaya dimana saja daerah itu disamakan dengan nama daerah Karaeng Baine, agar mudah dicari, jika orang tuanya rindu padanya. Karena mereka kawin di Somba sampai sekarang.<sup>54</sup> hubungan kekerabatan Mandar dengan Bone pun demikian halnya. Selain dari Talando Beluheq, juga diikuti oleh perkawinan yang lain sesudahnya, baik antara Balanipa dengan Bone, maupun antara Banggae, Pamboang dan Sendana. Satu contoh misalnya; Tomesaraung Bulawang isteri Daeng Palulung raja Sendana yang pertama adalah putri dari Raja Bone. Adik kandung Daeng Marituq Arayang di Sendana (cucu langsung dari Daeng Palulung) yang bernama Daeng Malonaq, juga kawin pada sepupunya di Bone.<sup>55</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Begitu juga antara Mandar dengan Luwu. Daeng Sirua yang bergelar Puang di Luwu, adik sepupu dari Daeng Palulung yang kawin dengan putri Puatta di Saragiang (Alu), adalah berasal dari Luwu, yang konon keturunanan Tolombeng Susu. Keturunan Daeng Sirua kelak mewarisi kerajaan Alu dan Taramanuq.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dengan demikian, maka jelas sekali adanya pertalian kekerabatan antara Mandar dengan Gowa, Bone dan Luwu, serta beberapa kerajaan lain di Sulawesi Selatan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">3. Kekerabatan <i>Pitu Ulunna Salu</i> dan <i>Pitu Ba’bana Binanga</i></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Secara umum, kekerabatan <i>Pitu Ulunna Salu</i> dan <i>Pitu Ba’bana Binanga</i> sudah tidak dapat diragukan, berdasarkan fakta sejarah, bahwa manusia yang berkembang di dua kelompok tersebut adalah Pongkapadang dan keturunannya.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Namun penulis masih merasa perlu melukiskan perkembangan kekerabatan itu pada beberapa kerajaan di <i>Pitu Ba’bana Binanga</i>, hingga lebih jelaslah proses perkembangan kekerabatan tersebut sebagai berikut :</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">a. Manusia yang berkembang di Balanipa </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Seperti yang penulis telah uraikan terdahulu, bahwa Daeng Lumalleq (cucu Pongkapadang) melahirkan sebelas orang anak yang dalam sejarah Mandar dikenal dengan istilah manusia sebelas. Anak ke sebelas diantara manusia sebelas ini adalah Topali. Topali inilah yang kawin dengan Tosimbaqdatu, lahirlah Tobittoeng, Tobittoang yang malahirkan Tomakakaq Napo yang kawin dengan putra Tolemo, lahirlah Weapas yang diperisterikan Puang Digandang, yang melahirkan pula I Manyambungi, raja Balanipa yang pertama.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">demikianlah proses keturunan itu berkembang sampai sekarang ini, dimana sesudah I Manyambungi Todilaling ini, lebih meluas dan berkembang pula peraturan kekerabatan antara Balanipa dengan seluruh Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">b. Manusia yang berkembang di Sendana</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">selain itu Daeng Palulung saudara kandung Topali (anak ke tujuh dari manusia sebelas), juga anak ke enam dari manusia sebelas yaitu Taandiri berkembang pula di Tallangbalao senadana. Tidak lama kemudian, datang pula Inuji Tokearaq alias Tosibaba Adaq di Limboro Ramburambu Sendana dan berkembang pula keturunannya sampai sekarang.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tosibaba Adaq ini juga adalah keturunan manusia sebelas yang berkembang di Pitu Ulunna Salu. Begitulah proses perbauran tali-menali kekerabatan diantara tiga sumber keturunan itu di Sendana sampai sekarang, di mana perkembangan lanjutan sesudah ketiga sumber itu jauh lebih meluas, baik diantara <i>Pitu Ba’bana Binanga</i> dan <i>Pitu Ulunna Salu</i>, maupun dengan orang di luar Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">c. Manusia yang berkembang di Banggae</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">semula, Banggae dikenal dengan keturunan Tomakakaq di Salogang (Baruga). Tomamakaq di Salogang ini adalah keturunan manusia sebelas juga, yang turun kepantai bersama-sama dengan Topali dan Tosimbaqdatu. Setelah Tosimbaqdatu dengan putrinya Tobittoeng tinggal di Balanipa, tinggal pula Tomamakaq diSalogang di sebuah bukit di Baruga sekarang dan berkembang di sana.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Lama kelamaan, beralihlah pusat pemerintahan kepantai yang berkedudukan di Salabose. Dari perkembangan ini, lebih mekarlah pertalian kekerabatannya dengan keturunan Tobittoeng di Balanipa dan bahkan dunia luar. Terbukti dengan kawinnya Imerruparupa Bulawang dengan Topolepole (pendatang).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Demikian perkembangan keturunan yang ada di Banggae dengan dunia luar dan antar <i>Pitu Ba’bana Binanga</i> dan <i>Pitu Ulunna Salu</i> lebih berkembang luas sampai sekarang. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">d. Manusia Yang berkembang di Pamboang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Menurut Binu Aman sejarawan/budayawan Pamboang, Tomellu melluangang yang datang di Pamboang pertama kali itu, adalah orang passokkorang. Namun data Lontar Mandar itu juga menggambarkan bahwa Tomellumelluangang adalah keturunan manusia sebelas yang berkembang di <i>Pitu Ulunna Salu.</i><sup>56</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Yang jelas sumber kedatangannya di Pamboang, adalah Tonisora, raja Pamboang pertama yang datang menyusul Tomellumelluang. Tonisora ini adalah anak dari Tomakakaq di Peurangan, juga keturunan dari manusia sebelas yang berkembang di Pitu Ulunna Salu. Mula-mula Tonisora datang ke Puttaqdaq Sendana dan kawin dengan putri Maraqdia Puttanoeq di Sendana, kemudian orang Pamboang datang memintanya umtuk jadi raja di Pamboang. Berkembanglah Tonisora di Pamboang, di samping keturunan Tomellumelluangang sebagai manusia yang pertama datang di Pamboang.<sup>57</sup> Perkembangan keturunan berikutnya, jauh lebih meluas di seluruh daerah Mandar dan juga di luar Mandar sampai sekarang ini.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">e. Manusia yang berkembang di Tappalang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Selain Tambulubassi dan pembauran antara keturunan Tandiri dan Tokaiyyang Pudung di Makkatta, juga telah berkembang lebih luas sampai sekarang, terutama dengan <i>Pitu Ba’bana Binanga</i> dan <i>Pitu Ulunna Salu</i>.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">f. Manusia yang berkembang di Mamuju</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Menurut data Lontar, sebelum kehadiran Makkedaeng, Tokarabatu dan Tolaqbinna, keturunan Talambeq Guntuq yang berasal dari manusia tujuh yang ditemukan di hulu Sungai Saddang, telah berkembang di Mamuju.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dari sumber cerita rakyat, orang-orang Cina jauh lebih awal telah berkembang di sekitar daerah Mamuju bahagian Utara. Buktinya, nama daerah ini di sebelah Utara Mamuju, memang banyak yang mirip nama/bahasa Cina misalnya; Bakengkeng, Toangsang dan sebagainya. Dengan orang dari luar di Indonesia inipun Mamuju jauh-jauh sudah ada hubungan dan mungkin juga sudah berbaur dalam pertautan kekeluargaan. Hal yang lebih jelas disini, adalah perkawinan putra keraton Mamuju dengan putri Bali.<sup>58</sup> Demikian Mamuju berkembang dalam hubungan kekerabatan sampai sekarang ini. Hal yang lebih penting mendapat perhatian untuk jadi bahan kajian bagi generasi kini dan esok tentang Mamuju ini yang erat hubungannya dengan perkembangan manusia, ialah petunjuk Patung Sikendeng yang ditemukan di Mamuju, hingga kalangan arkeolog pusat berkesimpulan sementara bahwa Mamuju adalah daerah tertua di Kawasan Indonesia Timur itu layak dipercaya karena punya satu sejarah.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">g. Manusia yang berkembang di Binuang</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Data Lontar memberi petunjuk bahwa manusia yang berkembang di Binuang adalah juga dari cucu Tokombong Dibura. Dengan demikian, maka mereka adalah juga salah satu dari manusia sebelas, baik dari versi Tabulahan maupun dari varsi Rantebulahan (<i>Pitu Ulunna Salu</i>).<sup>59</sup></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Labih lanjut, perkembangan hubungan kekerabatan menyeluruh di <i>Pitu Ulunna Salu </i>dan <i>Pitu Ba’bana Binanga</i> serta diluar Mandar, telah diurai rinci dan luas oleh H. Saharuddin dalam Bingkisan Budaya Sulawesi Selatan Tahun I-4, Januari, Pebruari, Maret 1978.<sup>60</sup> Dalam konferensi Tammajarra II, dalam dialognya dengan raja-raja di <i>Pitu Ba’bana Bianga, </i>Tomeppayung raja Balanipa lebih menjelaskan hubungan kekerabatan itu sebagai berikut :</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Malluluareq nasangdi tau mieq inggannana puang, mesadi nene niperruqdussi nisiolai, apaq apponadi Tokombong. Malluluareq nasangditau, apaq sambulo-bulo ditiruqdussi.</span></i><sup><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">61</span></sup><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dengan demikian, maka hubungan kekerabatan di Mandar adalah sangat jelas, bahwa orang Mandar bersumber dari satu keturunan yang sejak awal sudah bersatu karena senasib. Olehnya itu, meskipun sering berbeda pendapat sesamanya, tapi kerukunan hidup tetap terpelihara dan terjamin, karena memang suku Mandar berasal dari satu sumber keturunan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Adalah beban dan kewajiban kita semua terutama generasi muda Mandar, untuk mewarisi persatuan dan keturunan hidup tersebut, guna kelestarian Mandar tercinta, serta untuk disumbangkan kepada pembangunan bangsa tercinta. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-5097892853138026662010-10-04T18:21:00.000-07:002010-10-04T19:30:28.146-07:00MENELISIK SEJARAH MANDAR<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Oleh :</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; font-weight: bold;">M.Syariat Tadjuddin. Dkk</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">(Sumber Membaca Mandar hari ini ; dalam jejak alegori budaya 2004;2-52)</span></i></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">A. Dari Sini Latar Budaya Itu Dimulai</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> Kebudayaan dan sejarah adalah dua hal yang tidak mungkin dipisahkan secara absolut. Artinya, ketika pengkajian kebudayaan mencoba menarik garis demarkasi dengan sejarahnya hampir bisa dipastikan yang bakal ditemui adalah kegamangan kebudayaan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Kebudayaan apa saja dibelahan bumi ini selalunya dicatat oleh sejarah. Disitu sejarah dengan setia akan menungguinyadan mencatatkan setiap jengkal perubahan, pergeseran, bahkan pergesekan yang ditimbulkan oleh kebudayaan berukut manusia sebagai pelaku kebudayaannya. Kebudayaan sebagai gejala, kebudayaan setua sejarah manusia sendiri, yakni manusia sebagai makhluk individual dan sekaligus sosial. Disini kebudayaan dapat dimaknai sebagai pengejawantahan akan proses pengukuhan pergeseran dan perkembangan kemanusiaan. Dan kenyataan kehidupanlah yang lalu kemudian menjadi konsep kebudayaan. Fuad Hasan (1989).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dalam pemahannya seringkali kebudayaan dimaknai sebagai hasil cipta, karsa dan krya manusia. Yang lalu oleh sejarah dicatatkan apa yang dihasilkan oleh manusia itu sebagai kebudayaan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Ketika kacamata analisis akan diarahkan pada pengamatan atas realitas kebudayaan suatu ranah budaya, sudah hampir pasti ia tak mungkin meninggalkan akar sejarah peradabannya. Berangkat dari asumsi ini, maka kiranya tidaklah salah jika diterjemahkan, bahwa memahami sejarah dan kebudayaan tidak mungkin abai kepada realitas empiris sejarah peradaban sebuah ranah budaya. Tempat berdiamnya sebuah komunitas kemasyarakatan. Tak pelak upaya yang sama juga tampaknya harus dimulai, ketika, akan coba dikaji perihal Mandar dan kebudayaannya. Salah satu syarat utamanya adalah, mesti beranjak dari asal muasal, agenda pertumbuhan dan perkembangan kebudayaannya. Hingga kepada letak geografis kewilayahannya dan lain sebagainya yang berkaitan langsung dengan nilai-nilai yang dipahami sebagai konsep kebudayaan. Mandar sebagai sebuah entitas yang memiliki keluhuran budayanya, adalah salah satu contoh kongkret yang amatlah menarik untuk di kaji secara mendalam. Utamanya dalam kaitannya dengan realitas nilai yang terus berkembang dan dinamis bersamaan dengan pergeseran waktu dan perubahan ruang. Jika menilik periodisasi Kebudayaan Mandar, maka ada baiknya ditoleh apa yang pernah ditulis oleh Leonard Y Andaya (2004),</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Di Sulawesi Selatan ada empat suku besar yakni, Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar. Dimana bugis mendiami seluruh bagian timur dan separuh bagian barat dari semenanjung Sulawesi Selatan, Makassar mendiami bagian barat dan selatan sedangkan Toraja Sa’dan kebanyakan mendiami wilayah pegunungan utara berbatas dengan Bugis. Sementara Mandar menempati wilayah pesisiran dan pegunungan atau pedalaman di bagian barat daya. Khusus untuk Mandar terdiri atas dua pembahagian, yakni, Pitu Ulunna Salu (tujuh kerajaan digunung atau di pedalaman- pen), mereka ini secara etnis adlah orang Toraja. Dan mereka yang tinggal dipesisiran yang berqada dibawah sebuah konferedasi, Pitu Ba’bana Binanga (tujuh kerajaan di pesisiran- pen).</span></i></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Mandar, jika dikaji peradabannya, utamany dalam konteks nilai dan alegori budayanya. Sudah hampir pasti, mesti diawali dan dimulai dari pemahaman dasar atas ranah pijakan sejarah yang melatarinya, seperti yang telah dijelaskan diatas tadi.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dari segi kebahasaan penamaan akan Mandar sendiri masih terjadi kesimpang siuran. Hal ini mudah di pahami, mengingat minimnya simbol budaya Mansar yang dapat dengan gamblang menjelaskan penggunaan label kata Mandar pada manusia yang berdiam di pesisiran dan pedalaman bagian barat sebelah utara Sulawesi Selatan ini. Atau yang kini disebut sebagai Wilayah Sulawesi Barat pasca pemekaran provinsi.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Namun untuk mempermudah pemahaman akan label penanaman Mandar itu sendiri dapat ditelisik perkosakata seperti, <i>dharaman, manda’ dan meandar</i>. Sebahagian pendapat mengatakan bahwa kosakata Mandar sendiri berasal dari bahasa Hindu yang terdiri dari dua kata <i>man</i> dan <i>dhar </i>yang jika digabungkan akan berbunyi <i>dharaman</i> yang berarti mempunyai penduduk. Yang lalu kemudian mengalami perubahan, hingga menjadi Mandar. Ibrahim Abbas (1999).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sementara itu Mandar sendiri dapat menunjukkan aliran sungai yang dikenal dengan Sungai Mandar. Berhulu Ulu Manda’ di bahagian pegunungan Kecamatan Malunda Kabupaten Majene, dan bermuara membelah kota kecil Tinambung di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polmas. Sehingga kini tidak jarang, ketika seseorang mau melakukan perjalanan ke Tinambung sebutan yang keluar dari bibirnya adalah ia hendak ke Mandar, yang artinya ke Tinambung yang untuk penggunaan istilah penamaan ini, tidak jelas benar, entah sejak kapan dimulai penyebutannya.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Hal yang mirp, juga pernah diungkap oleh DR. Edwar L. Poelinggomang, MA. (2004)yang menyebutkan, bahwa interfretasi tentang pengadopsian kata Mandar yang berarti sungai tersebut adalah cukuplah beralasan. Karena penamaan persekutuan <i>Pitu Ba’bana Binanga</i> dan <i>Pitu Ulunna Salu</i> sendiri telah menggunakan keterangan sungai, yakni Salu dan Binanga yang keduanya jika diterjemahkan dalam bahasa Mandar bermakna sungai. Hal ini lalu diperkuat lagi oleh adanya penggunaan suku kata di daerah Balanipa yang jika menyebutkan sungai, selalu menggunakan kata Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Menurut Drs. Darwis Hamzah, seperti yang kutip Ibrahim Abbas (1999), Mandar berasal dari bahasa Ulu Salu daerah pegunungan, yang berarti <i>manda’</i> yang sama dengan <i>makassa’</i> atau <i>masse’</i> yang berarti kuat. Disamping penamaan tersebut diatas, hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan adanya kata-kata dalam bahasa Mandar yang hampir mirip dan relatif memiliki kesamaan bunyi dengan kata Mandar. Seperti <i>meandar</i> yang berarti mengantar dan <i>mandarra</i> yang dapat berarti memukul dan mendera atau <i>sipamandar</i> yang berarti saling menguatkan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sipamandar sendiri, yang berarti saling menguatkan dapat dikaitkan dengan adanya penyatuan tujuh kerajaan pantai dan tujuh kerajaan dipegnungan atau Pitu Ulunna Salu dan Pitu Ba’bana Binanga pada abad ke-16. Muh. Ridwan Alimuddin (2003).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Namun lain halnya klaim yang dikemukakan A. Syaiful Sinrang (1980), yang menyebutkan bahwa Mandar juga dapat diterjemahkan sebagai bercahaya <i>mandara’na</i> dan <i>pandara’na</i> di Ulu Manda’ di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene. Atau <i>ngmandara </i>dan <i>mandarang</i> yang dapat diterjemahkan sebagai memanaskan dengan api. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tetapi pada akhirnya dari mana dan apapun asal kata Mandar, hingga kini belum ada yang dapat dengan gamblang menyimpulkannya. Sebab yang pasti, Mandar adalah sebuah suku bangsa yang ada di Indonesia yang berada di Sulawesi Barat (pasca pemekaran propinsi Sulsel-pen) dan berdiam di dua wilayah yakni pesisiran dan pegunungan atau pedalaman dan berada di bagian barat Pulau Sulawesi atau pesisir utara Propinsi Sulawesi Selatan. Terdiri atas beberapa kabupaten yakni, Polmas, Majene dan Mamuju (Plus Mamasa dan Mamuju Utara Pasca Pemekaran-pen). Dan hingga kini Mandar yang diterjemahkan sebagai Sungai Mandar yang hinggakini mengalir dan bermuara membelah Kota Tinambung di Kecamatan Tinambung.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Lalu pertanyaan berikutnya adalah, dari mana pula asal muasal sejarah dan beradaban manusia Mandar. Untuk menjawabnyamungkin ada baiknya jika dimulai dengan mencoba melakukan pengklasifikasian atas zaman dan era peradaban manusia. Khusus untuk Mandar dan sejarah peradabannya dapat dibagi atas dua kategori dasar pembahagiaan. Atau yang lebih lazim dikenal sebagai periodisasi sejarah. Yang pertama adalah, zaman prasejarah dan zaman sejarah. Zaman prasejarah sendiri didasarkan pada uraian yang mencoba menguntai sejarah peradaban suatu masyarakat yang mendiami suatu wilayah, dimana komonitas masyarakat tersebut belum meluk huruf atau tulisan. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Hal yang juga menjadi pertimbangan dari prasejarah sebagai pilihan periodisasi ini adalah, pada era prasejarah-lah, peradaban dianggap sebagai masa pembentukan kebudayaan asli Indonesia. Ayatroehadi (1986).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Yang tentu dasar pengkajiannya adalah didasarkan pada simbol dan ikon-ikon kebudayaan atau benda-benda bersejarah yang dihasilkan, berikut redeksi masa pembuatan dari benda-benda bersejarah tersebut. Dasra pembagian berikutnya adalah zaman pasca prasejarah atau yang acap dikenal dengan zaman sejarah. Dimana pada zaman ini huruf atau tulisan sudah mulai dikenal.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sehingga model dan dasar pengkajiannya didasarkan pada bukti-bukti tertulis yang ada setelah sejarah itu mulai mencatatkannya. Untuk zaman sejarah atau setelah prasejarah di Mandar ini dapat didasarkan pada dua kategorisasi pembagian yakni; Zaman Kerajaan dan yang terakhir adalah Zaman Masuknya Islam di Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">B. Zaman Prasejarah</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Seperti yang ditulis Muh. Ridwan Alimuddin (2003), menjelaskan bahwa, pembahagian yang pertama adalah, zaman prasejarah atau zaman yang meliputi zaman batu tua, zaman batu pertengahan dan zaman batu baru. Yang jika diurai penelusurannya, dapat dimulai sejak, adanya penggalian daerah Sampaga pada bulan Mei 1933 di Lembah Sungai Karama Kabupaten Mamuju yang menemukan beberapa peralatan prasejarah seperti batu dan gerabah. Yang lalu kemudian dilanjutkan dengan dua kali penelitian di tempat yang sama di Bukit Kamassi’ yang menemukan alat-alat seperti pisau, kapak batu, kapak batu segi empat mata panah yang halus, beserta pecah-pecahan tendiker yang berukir.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Penggalian pertamanya sendiri dilakukan oleh PV. Van Callenvels pada tahun 1933 di bagian tikur sedangkan penelitian yang kedua dilakukan oleh Dr. HR. Van Hee Karem 1949 menemukan alat-alat batu, seperti kapak batu, yang ada kemiripannya dengan Neolithic di Luzon (Philipina), Manchuria (Mongolia), Hongkong dan sebagainya. Penelitian yang dilakukan di bagian selatan puncak Magassi’ ini juga ditemukan gerabah berhiasyang dinilai oleh para arkeolog telah menunjukkan keteraturan kebudayaan di daerah Kalumpang Kabupaten Mamuju ini terlingkup dalam satu wilayah Sa-huynh Kalanay, Philipina, Vietnam dan beberapa daerah di kawasan Pasifik.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Hal berikutnya juga pernah dilakukan oleh Dr. FDK Bosch yang mencoba membandingkan hasil temuan Amiruddin Maula salah seorang tokoh pendidik di Kabupaten Majene yang menemukan Patung dan dibandingkannya dengan patung Budha dari Solok Sumatera Barat, Kotabangun Jambi, Kalimantan Barat, Gunung Lawu, Jawa Tengah, kesimpulannya, tidak ada satupun kemiripan atasnya. Dan setelah dibandingkan dengan patung budha yang ada di India, Muka dan Gandhara, kesimpulannya kemudian bahwa patung tersebut dipengaruhi oleh gay dan kemiripan dengan Budha Greeco yang ada di India Selatan yang beraliran kesenian Amarawati yang juga sangat besar pengaruhnya di kawasan Asia Tenggara pada abad ke-2 dan 7 Masehi. (<i>ibid</i>). </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dari sini kemudian dapat diterjemahkan bahwa keberadaan Manusia pertama di Mandar sesungguhnya telah lama ada. Hal itu dikuatkan oleh hitungan abad yang menjadi dasar dan pertimbangan atas temuan-temuan tersebut diatas. Yang kemudian diperkuat lagi oleh hasil penelitan yang konon pernah dilakukan HR Van Heekern bahwa kapak-kapak pembias yang ditemukan di Indonesia ada kemiripan dengan yang ditemukan di Yunan dan Tongkin (Tiongkok Selatan). Hal ini menguatkan pemahaman dan lalu melahirkan kesimpulan bahwa, orang-orang Austronesia sesungguhnya berasal dari Yunan dan Tongkin dan masuk ke Indonesia sejak 1000 tahun yang lalu. (<i>ibid</i>).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Beranjak dari pengertian diatas ini, hal yang juga mungkin ada baiknya jika di ungkap adalah, tentang pandangan lain yang menjelaskan bahwa orang Sulawesi Selatan-termasuk Mandar-pada umumnya berasal dari ras Mongoloid yang masuk melalui jalur Philipina, lalu menyeberang ke Sulawesi dengan jalan menyusuri Selat Makassar dan merapat di pesisiran Barat Pulau Sulawesi. Konon seperti dikisahkan pula bahwa, kedatangan mereka pertama kali secara berkelompok dan bertahap. Awalnya tinggal dan berdiam didaratan dekat pesisiran, lalu dengan perlahan mereka lalu masuk gunung dan tinggal di gua-gua, hidup berburu dan mengembara di hutan-hutan. Ibrahim Abbas (1999).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Mandar seperti halnya komunitas tradisoinal dan klasik lainnya yang juga mengalami kekaburan mata rantai sejarahnya, kalau tidak kasar disebut sebagai keterputusan pintalan sejarah. Hal mana lebih di akibatkan oleh adanya kepercayaan bahwa kelahiran manusia pertama di Mandar lahir dan turun secara sporadis dari khayangan atau turun dari langit (manusia langit-pen), seperti di beberapa daerah lainnya di Indonesia. Hal itu ditandai dengan adanya To Manurung yang konon adalah manusia pertama di Mandar. Lahir dari belahan bambu atau yang lebih dikenal dengan To Wisse di Tallang. Atau yang lahir dan miniti dari atas buih air laut yang dikenal dengan To Kombong di Bura atau yang terbuang dari perut ikan hiu yang dikenal dengan Tonisesse di Tingalor. Hal ini tentu sulit untuk dapat dipertanggung jawabkan secara ilmia. Namun itulah realitas kesejarahan yang lalu melegenda dan di yakini adanya oleh sebagian besar masyarakat Mandar, dan Konon termaktub dalam lontar (naskah lokal-pen). Lebih jauh dari itu, To Manurung inilah kemudian yang juga di yakini menjadi cikal keturunan manusia pertama dan penguasa pertama di Tanah Mandar. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sampai di sini juga ada pemahaman, masih mengutip lontar Mandar, bahwa sekitar tahun 1190 M atau abad 12 muncul sepasang manusia yang kemudian bergelar To Manurung di hulu Sungai Sa’ dang. Namun karena terjadi peperangan antara komunitas masyarakat pendatang dan komunitas masyarakat asli yang membuat salah satu komunitas masyarakat itu kemudian terdesat itu.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Namun versi lain juga ada yang menyebutkan bahwa awal muasal manusia Mandar adalah Pongkapadang yang merupakan turunan dari Tobisse di Tallang dan Tokombong di Bura yang lalu melahirkan 7 anak di hulu Sungai Sa’ dang yang kemudian menyebar di berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Salah satu diantara adalah Pongkapadang yang kemudian menurut penuturan sejarah memilih berdiam di Tabulahan dan menikahi seorang gadis yang kemudian dikenal bernama Torije’ne. Kedua pasangan ini kemudian beranak pinak yang kemudian di percaya menjadi pemimpin di beberapa kerajaan di Mandar. Sekitar abad ke-11 M. Sarman Sahudding (2004).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Belum lagi apa yang disebutkan oleh DR. Edward L. Poelinggomang, M.A. (2004), yang menuliskan bahwa manusia pertama Mandar, seperti yang ada dalam Lontar seperti yang dikutip Salahhuddin Mahmud (1984) adalah, mendarat dan menetap di daerah hulu Sungai Sadang. Keterangan ini menurutnya DR. Edwar L. Poelinggomang, M.A. dapat diterjemahkan bahwa, pemungkiman di daerah ini telah terjadi jauh sebelum terjadinya penurunan permukaan laut (masa glasial). Lalu kemudian karena bencana alam, wabah penyakit, persoalan adat dan sistem kekuasaan yang membuat mereka berpindah dan membuat pemukiman baru. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Disamping itu, mengenai manusia pertama Mandar seakan telah pula ada kesepakatan bahwa manusia pertama itu adalah Tomanurung, dimana diterjemahkan sebagai tokoh pemula pemukiman yang kemudian tersebar kebeberapa daerah. (ibid).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dari uraian diatas, jelas menunjukkan kesipangsiuran sejarah yang sungguh akan membingungkan. Namun tetap mesti dicatat, sebab penyaksian atas kejadian-kejadian yang terjadi dan diyakini adalah realitas kesejarahan yang juga bertumpuk pada alasan-alasan historis yang memang susah di tampik. Kendati memang, setiap orang yang akan melakukan pendalaman atas zaman prasejarah di Mandar akan mengalami kesulitan-kesulitan, bahkan kebuntuan. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Utamanya diakibatkan belum adanya kesepakatan antara peneliti dan para pelaku sejarah dan kebudayaan yang koncern terhadap Mandar atas zaman dan periodisasi prasejah di Mandar. Sementara satu sisi realitas-realitas pemahaman historis tersebut tetap hidup berkembang hingga kini di masyarakatnya. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Maka menarik apa yang diungkap oleh Mundarjito (1982) bahwa tidak semua pikiran manusia dapat diwujudkan kedalam tingka laku lahiriah. Sama seperti bahwa, tidak semua bahwa hasil budaya (sebagai fossilized behavior) mencerminkan mental template (deetz) dari seluruh pikiran dan tingkah laku manusia yang sanggup terekam dalam wujud benda budaya. Yang ada hanyalah sebagian kecil saja, dari sekian banyak benda budaya yang dapat selamat hingga kini. Sebagian besar rusak, sebagian besar hilang. Sedangkan sebagian besar lainnya masih berada di tanah dan dalam air.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Bahkan lebih jauh Rathje dan Schiffer, (1980) menyebutkan kendati benda bertulisan, yang itupun kalau diketemukan, telah memuat pikiran manusia dan masyarakat. Tetapi tidak lantas dapat dikatakan telah menjangkau semua asfek kehidupan semua golongan masyarakat masa lalu. Sebab bisa saja ada belum tentu mengandung kebenaran sepenuhnya. Hal ini dikarenakan kemungkinan adanya bias dari penulis masa lalu atau peneliti masa kini. Dari pandangan ini dapat disimpulkan bahwa kian abstrak sasaran studi, maka akan kian menajam pula metodologi yang mesti digunakan. Atau makin jauh masa-masa yang ingin dipelajari, maka makin sukar pula mengurangi kesenjangan-kesenjangan di dalamnya.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">C. Zaman dan Sejarah Kerajaan di Mandar</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Memulai penelusuran sejarah kerajaan pertama di Mandar mungkin bisa mengambil dan membandingkan dengan tatanan kerajaan lainnya. Yang selalu beranjak dari adanya manusia pertama, yang lalu kemudian berlanjut kepada mobilitas dinamis penduduk yang melahirkan arus perpindahan. Perpindahan masyarakat inilah kemudian yang melahirkan arus pendatang ke suatu komunitas mesyarakat tertentu. Kemudian berlanjut pada masa lalu lintas kepentingan dalam masyarakat tertentu. Kemudian berlanjut pada lalu lintas kepentingan dalam masyarakat heterogen. Sehingga terkadang akut memicu komplik dan peperangan diantara mereka. Sebagai konsekwensi logis dari kian memadatnya lalu lintas kepentingan dalam masyarakat pendatang dengan masyarakat yang didatangi. Dari peperangan ini pula kemudian melahirkan para pemimpin atau penguasa kerajaan-kerajaan lokal tersebut. Tetapi tentu pemahaman ini tidak lantas serta merta akan digunakan secara serampangan. Sebab apapun alasannya, penelusurannya tentu didasarkan pada fakta-fakta sejarah yang ada di masyarakat tersebut. Paling tidak melihat apa yang dipahami dan diyakini ada dan terjadi pada komunitas masyarakat yang berdiam diwilayah tersebut.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Di Mandar seperti cerita yang berkembang dan dipahami, termasuk yang ada didalam lontar seperti yang ditulis Ibrahim Abbas (1999) bahwa kerajaan pertama di Mandar muncul secara spontan dari langit (manusia langit-pen). Hal itu menilik pada dikenalnya seorang sosok yang bernama To Manurung di hulu Sungai Sa’dang pada abad ke-12 atau sekitar tahun 1190 M.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Kemudian terjadi peperangan karena adanya komunitas pendatang yang melakukan perlawanan atas mereka. Sampai disini dipahami bahwa cikal bakal kerajaan muncul pada saat itu, dimana To Manurung kemudian menjadi Raja pertama di hulu Sungai Sa’dang.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">To Manurung inilah kemudian yang melahirkan seorang putra yang bernama To banua Pong. To Banua Pong kemudian melahirkan lima orang anak yang kemudian tersebar ke beberapa tempat di Sulawesi Selatan. Yang salah satu diantaranya bernama I Pa’darang. I Padarang inilah kemudian melahirkan raja-raja di Bone dan raja-raja di Mandar. Namun seperti yang lalu disahuti oleh A Syaiful Sinrang setelah melihat beberapa lontar menyebutkan bahwa dari Banua Pong lahir seorang anak yang menjadi cikal bakal para pendiri kerajaan di Pitu Ba’bana Binanga dan Pitu Ulunna Salu. Ibrahim Abbas (1999).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sedang versi lainnya malah menyebutkan bahwa cikal bakal kerajaan muncul lebih duluan yakni pada abad ke 11 M. Dari seseorang yang bernama Pongkapadang yang tak lain adalah anak To Kombong Dibura dan To Bisse Ditallang di hulu Sungai Sa’dang yang menikah dengan Tori Je’ne. dan menjadi pemimpin pertama kerajaan di Tabulahan. Sarman Sahudding (2004).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sementara itu, Salahuddin Mahmud, seperti yang ditulis Muh. Ridwan Alimuddin (2003), bahwa kerajaan di Mandar telah ada sejak abad ke empat yang lalu dikaitkan dengan momentum berdirinya kerajaan Kuta Kertanegara di Kalimantan Timur. Hal ini dikuatkan oleh adanya pelabuhan yang terdapat di daerah Sikendeng Kalumpang Kabupaten Mamuju. Belum lagi Muara Sungai di Karama di Mamuju yang berseberangan keluar dengan Muara Sungai Mahakam di Kalimantan Timur yang menjadi titik sentral pelayaran sungai menuju Hulu Sungai Mahakam. Namun karena infasi militer dan wabah penyakit kerajaan di Mamuju ini kemudian dipisahkan pindah ke Toraja atau Luwu. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Satu hal yang menarik, utamanya yang ditulis oleh Sarman Sahuddin dan Ibrahim Abbas sama-sama menyakini bahwa kerajaan pertama di Mandar berasal dari Hulu Sungai Sa’dang, sementara yang satunya lagi Muh. Ridwan Alimuddin, justru meyakini bahwa kerajaan pertama dan telah ada jauh sebelumnya, seperti apa yang dikemukakan oleh beberapa penulis lainnya. Dimana menurutnya sejarah kerajaan di Mandar dapat ditelusuri sejak berdirinya kerajaan di Kutai Kertanegara. Hala yang terakhir ini juga didasarkan pada temuan sejarah yang menunjukkan adanya cikal bakal kerajaan Mandar di Mamuju kala itu. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Lebih lanjut Muh. Ridwan Alimuddin menjelaskan, bahwa zaman kerajaan juga dapat ditelusuri sejak zaman Tomakaka, istilah lain bagi raja atau Mara’dia ketika itu. Pada era inilah Mandar kala itu dipimpin oleh seorang Tomakaka. Lalu entah mangkat atau apa, era tomakaka kemudian berakhir, ditandai dengan munculnya ; Tomakaka Tombara; Tomakaka Tombara ‘sendiri adalah pimpinan persekutuan hukum yang timbul dan berdiri sendiri-sendiri dalam komunitas lokal mereka. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Untuk Zaman Tomakaka ini sendiri tidak jelas benar kapan munculnya. Yang ada hanya dugaan bahwa ia ada sebelum zaman Lagaligo. Sedang I Lagaligo sendiri, seperti yang ditulis Leonard Y Andaya (2004), diciptakan di Luwu pada masa Puncak kekuasaannya yakni pada abad-9. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dalam perkembangan berikutnya, Tomakaka lalu menjadi pemimpin di daerah pesisiran yang melenyap setelah tampilnya Mara’dia atau raja pertama Todilaling. Sementara di wilayah pegunungan Tomakaka tetap ada walau di wilayah pesisiran zaman Tomakaka sendiri telah berakhir. Dalam tatanan administratif, Tomakaka sesungguhnya adalah orang yang dituangkan dalam komunitas lokal, tetapi ia memiliki kedaulatan penuh kedalam dan keluar komunitas lokalnya. Hal yang dapat dijadikan acuan dalam menelusuri zaman tomakaka ini juga adalah apa yang pernah ditulis dalam Bestuurmemorie seorang asisiten Residen Mandar, W. J. Leyds yang menyebutkan, bahwa sebelum jaman Tidilaling telah terdapat banyak kerajaan-kerajaan kecil di Mandar yang untuk itu dikepalai oleh seorang Tomakaka. Seperti Tomakaka yang memimpin di Pasokkorang yang berada di Luyo atau dekat Mambu.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Namun karena mendapatkan penyerbuang dari gunung, maupun dari pesisiran Tomakaka di Pasokkorang ini lalu lenyap, bersamaan dengan hangusnya rumah-rumah penduduk Sarman Sahuddin (2004). </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sementara itu peta dan agenda sejarah perjalanan kerajaan Mandar juga tak boleh luput dari sejarah kerajaan balanipa yang kala itu ditandai dengan hadirnya Todilaling atau dikenal sebagai Tomayambungi sebagai mara’dia pertama. Yang setelah ia kembali dari Goa berupaya mempersatukan negri-negri besar atau lebih dikenal sebagai Appe Banua Kaiyyang (empat kerajaan besar-pen) yang meliputi, Napo, Mosso, Samasundu dan Todang. Masing-masing daerah itu juga dipimpin oleh Mara’dia atau raja yang diketahui oleh Tomayambungi. Dan setelah ia mangkat, lalu digantikan oleh anaknya yang bernama Tomepayung. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Pada perjalanan kepemimpinan Tomepayung ini lalu dikenal sebuah nama Puang Dipoyosang atau Puang Limboro sebagai sosok yang banyak membantu Tomepayung dalam kepemimpinan. Bantuan yang konkret atas kepemimpinan Tomepayung ini ditunjukkan oleh Puang Limboro dengan kemampuannya merampung dan mempersatukan beberapa kerajaan diwilayah Pitu Ba’bana Binanga, seperti kerajaan Sendana, Tappalang, Banggae, Pamboang dan Mamuju. Lalu membuat persekutuan kekerabatan (konfederasi) yang kemudian dikenal dengan Annang Ba’bana Binanga (enam kerajaan pesisir-pen),minus kerajaan Binuang yangdiketahui oleh Tomeyung sebagai Mara’dia Kedua Balanipa (ibit). </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Bertitik tolak dari sinila lalu kemudian dikenal adanya perjanjian atau Muktamar Tammajara. Yang dalam banyak catatan menyebutkan, Muktamar atau perjanjian Tamajarra pertama yang dijelaskan pada abad-15 M. Konon perjanjian ini dilatar belakangi oleh keinginan untuk menyerang dan menghancurkan Tomakaka Pasokkorang yang dinilai telah lama mengganggu ketentraman daerah Mandar yang kala itu belum berbentuk Pitu Ba’bana Binanga.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sahdan pasca Mukatamar atau perjanjian Tammajarra pertama itulah, lalu keempat kerajaan ini menyerang dan memberanggus kerajaan Pasokkorang. Namun Pasokkorang sendiri sempat malarikan diri ke Sawitto (daerah di Kabupaten Pinrang-pen). Lalu digelarlah kembali Muktamar Tamajarra ke dua yang juga digelar di Balanipa dan masih diketua oleh Tomepayung dan sudah dihadiri oleh tujuh kerajaan pesisiran, termasuk Binuang yang absen pada Muktamar Pertama.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Motivasi dari Ikrar Tammajarra kedua ini adalah untuk menguatkan barisan kembali melawan dan menyerang Pasokkorang yang dikhawatirkan akan kembali berjaya setelah kembali dari Sawitto. Pada Muktamar atau perjanjian Tammajarra kedua ini juga lahir rumusan untuk menjadikan Kerajaan Balanipa sebagai bapak dan Kerajaan Sendana sebagai ibu dalam konsep dan tatanan adat. Kendati Balanipa sebagai Bapak dan Sendana sebagai Ibu dalam tatanan adat, namun kerajaan-kerajaan lainnya tetap memiliki otoritas kewilayahan masing-masing, kecuali dalam hal pertahanan dan keamanan. Dari Ikrar Tammajarra kedua ini pulalah terealisir keinginan untuk menyatu dalam sebuah persekutuan Pitu Ba’bana Binanga ini, walau sebelumnya idea dasarnya telah muncul pada saat Ikrar Tammajarra pertama.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Versi lain diseputar sejarah Muktamar Tammajarra ini juga sempat ditulis oleh Ibrahim Abbas (1999) yang menyebutkan bahwa, Ikrar Tammajarra pertama justru terjadi pada zaman Mara’dia Todilalang I Mayambungi atau raja Balanipa pertama dan bertempat di Tamajarra yang juga dihadiri oleh enam kerajaan Mandar di pesisiran pantai, minus Kerajaan Binuang. Hasil dari Ikrar Tammajarra pertama ini kemudian memuat materi kesepakatan untuk mengangkat Balanipa sebagai bapak pada tatnan adat, dan Sendana sebagai Ibu. Yang pengandaiannya adalah, Balanipa berfungsi sebagai penerang atau pelita bagi enam kerajaan tersebut. Sedangkan Sendana sebagai payung atas enam kerajaan tersebut.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sedang pada Ikrar Tammajarra kedua yang disponsori oleh Todiwesoang (Raja Balanipa ke-4), dihadiri oleh raja-raja dari tujuh kerajaan pesisiran. Termasuk kerajaan Sipajolangi (Raja Binanga I). Adapun ketetapan yang lahir dari Ikrar Tammajarra kedua yang juga telah dihadiri oleh kerajaan Binuang ini adalah, mengenai ketetapan-ketetapan masalah hukum, dimana persoalan di tingkat otoritas kerajaan masing-masing yang tak lagi dapat diretas. Maka yang berhak menyelesaikannya sebagai hakim tingkat pertama adalahibu yakni Sendana. Jika selama tujuh hari tidak juga ditemukan kepastian hukum maka Balanipa-lah sebagai hakim akhir dari persengtaan hukum atau persoalan kemasyarakatan lainnya.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sementara itu konfederasi tujuh kerajaan di gunung sendiri juga membentuk sebuah persekutuan, atau yang kemudian dikenal sebagai Pitu Ulunna Salu yang menurut sejarah Pitu Ulunna Salu digelar pada akhir abad ke-15 M yang ditetapkan di Talipukki sebagai Lisuan Ada’. Sarman sahudding (2004).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sementara itu menurut Muh. Ridwan Alimuddin (2003) deklarasi Pitu Ulunna Salu sendiri digagas dan diprakarsai oleh Londong Dehata alias Tomapu’. Muktamar Pitu Ulunna Salu sendiri dihadiri oleh Rantebulahan sebagai Indo Lembang, Aralle sebagai Indo Kadanene’, Indo Lita’ Petaha Mana Pabisa Parandangan, Mambi sebagai Lantang Kadanene’, Tabang sebagai Bubunganna Kadanene’, dan Bambang sebagai Bubunganna Kadanene’.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sedang menurut, Ibrahim Abbas (1999), musyawarah pembentukan persekutuan Pitu Ulunna Salu digelar di daerah Mambi dihadiri oleh tujuh kerajaan dan menelorkan beberapa kesepakatan seperti, Rantebulahan sebagai ketua persekutuan yang bergelar Indo Lembang, Aralle sebagai Wakil Ketua Persekutuan, Mambi sebagai tempat Permusyawaratan Persekutuan, Sementara Tabang sebagai Bumbunna Sangkadanne,’ Dan Bambang sebagai Dandirinma Sangkadann,’ Matangnga sebagai Tundu’ Masande’na, serta Tu’bi sebagai Tomatuanna Sangkadanene.’</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Yang menarik dari sejarah persekutuan kerajaan di Pitu Ulunna Salu tersebut adalah adanya ketidak sepahaman apakah Tu’bi juga adalah bahagian yang masuk kedalam persekutuan tersebut atau tidak. Sebab yang jelas Sarman Sahudding (2004) menulis bahwa, persekutuan Pitu Ulunna Salu terdiri atas, Tabulahan, Rantebulahan, Mambi, Aralle, Matangga, Tabang dan Bambang.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dalam tulisannya itu ia juga mengakui bahwa memang ada semacam kontroversi sejarah. Tu’bi atau Bambang-kah yang masuk dalam persekutuan tersebut. Versi pertama menyebutkan, Bambang-lah yang masuk dengan alasan penyebaran agama Kristiani di Bambang yang cukup massif. Sedang paham lainnya juga memahami, bahwa justru Tu’bi-lah yang masuk, juga karena alasan agama Islam yang mayoritas di Tu’bi, sedangkan Bambang muncul kemudian disebabkan karena Bambang kemudian dikukuhkan sebagai Su’buan Ada’di Pitu Ulunna Salu.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Dan jika disandingkan dengan konteks ketatanegaraan di kekinian, persekutuan di Pitu Ulunna Salu dapat diterjemahkan sebagai berikut : Tabulahan sebagai eksekutif yang bertugas menangani masalah kesejahteraan, kesehatan, keagamaan dan pendidikan di Pitu Ulunna Salu, Sedangkan Rantebulahan, bertugas sebagai eksekutiv yang berfungsi menangani masalah politik, keagamaan terutama menyangkut perang fisik dan perekonomian. Sementara Mambi, lebih fokus menangani bidang pertanian dalam bidang eksekutiv sedang Mambi dalam bidang legislative bertugas sebagai tempat penyelenggaraan musyawarah adat Pitu Ulunna Salu.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Aralle bertugas sebagai juru penerangan, sebagai diplomator atau pemerintahan adat. Baik ke dalam maupun ke luar. Lebih khusus, menjadi pusat informasi, utamanya kepada Pitu Ba’bana Binanga mengenai hubungan kedua wilayah besar serumpung tersebut. Sedang dalam bidang legeslative Aralle adalah kedua sedang permusyawaratan adat. Matangnga sendiri, berfungsi dalam bidang eksekutiv sebagai benteng pertahanan, khususnya jika persekutuan dalam keadaan genting dan mendesak akan adanya serangan dari luar wilayah persekutuan. Di bidang legislative Matanganga bertanggungj awab atas keamanan dan ketertiban jalannya sidang musyawarah adat jika digelar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sedang Tabang bertugas menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan dalam bidang eksekutiv menjaga dan mengamankan hasil-hasil musyawarah dalam bidang legislative. Sementara Bambang bertugas sebagai penghubung dengan semua anggota persekutuan jika akan digelar musyarah adat dan menyimpan serta menjaga kerahasiaan hasil musyawarah adat. Dan yang terakhir Tu’bi memiliki tugas menjaga batas wilayah, sekaligus menjadi penghubung terkhusus kaitannya dengan kepentingan rakyat dua wilayah persekutuan, utamanya dengan <i>Pitu Ba’bana Binanga</i>. (<i>idem)</i>.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Hal lain yang juga tak kalah menariknya dari sejarah kerajaan di Mandar adalah, dikenalnya beberapa perjanjian, sebagai salah satu asfek dari sekian banyak asfek sejarah yang menyokong etnis atau suku bangsa yang bernama Mandar ini. Yang untuk itu dapat di baca jejak-jejaknya hingga kini. Artinya adalah ketika terbangun kesepakatan bahwa Mandar adalah sebuah negeri yang besar dan memiliki peradaban yang agung berikiut sejarahnya. Maka andil sejarah beberapa perjanjian dalam menoreh jejak pada tapak-tapak sejarah kerajaan Mandar adalah sebuah keniscayaan yang mutlak dibahasakan. Dari lintas alur logika inilah akan dicoba diurai beberapa perjanjian dan deklarasi yang lalu kemudian menyerah di Tanah Mandar selain sejarah Muktamar Tamamajarra Pertama dan Muktamar Tammajarra Kedua serta deklarasi <i>Pitu Ulunna Salu.</i></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Jika dipilah-pila, maka beberapa perjanjian tersebut seperti dikemukakan oleh Drs. Muis Mandra (2004) adalah; Perjanjian Rantebulahan yang konon terjadi pada abad ke-17 M. Antara kerajaan Rantebulahan dan mewakili <i>Pitu Ulunna Salu</i> dan Balanipa dan mewakili <i>Pitu Ba’bana Binanga.</i> Motif dari perjanjian ini adalah untuk memperkecil perbedaan pendapat guna persatuan dan kesatuan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sedang perjanjian berikutnya adalah, Perjanjian Malunda yang juga diklaim terjadi pada abad yang sama dengan Perjanjian Rantebulahan. Perjanjian ini dilangsungkan antara <i>Pitu Ulunna Salu dan Pitu Ba’bana Binanga</i> untuk menetralisi masalah Laikang Tallu dan Lante Samballa di Taang.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Berikutnya adalah, perjanjian <i>Passulurang Bassi</i> di Lakahang yang juga diduga terjadi pada abad ke-17 M yang bertujuan untuk membicarakan tentang masalah orang Pasokkorang sebagai rampasan perang di Mandar dan masalah tiga perempat dari daerah Palili’ Massedan yang menghadap ke Pitu Ulunna Salu dan seperempatnya menghadap ke Pitu Ba’bana Binanga.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Perjanjian lainnya adalah, Perjanjian Sungki’ yang diduga terjadi sekitar abad ke-18 M yang materinya adalah membicarakan tentang status Palili’ Massedan. Sedang perjanjian Damadama’ adalah perjanjian yang berikutnya, dan diduga juga terjadi pada abad yang sama dengan Perjanjian Sungki’ yang materinya juga membicarakan tentang status daerah Paili’ Massedan, utamanya menyangkut hukum yang berlaku di daerah tersebut. Dimana ditetapkan melalui perjanjian ini, bahwa hukum yang digunakan di Palili’ Massedan adalah hukum yang hidup di daerah tersebut.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Perjanjian berikutnya adalah <i>Allamunga Batu di Luyo,</i> sebagai titik sumbu penyeimbang peta geografis kewilayahan Mandar antara persekutuan <i>Pitu Ulunna Salu</i> dan <i>Pitu Ba’bana Binanga</i> yang menurut sejarahnya di motori oleh Raja Balanipa ke dua yang digelar di Luyo. Lalu dikatakan sebagai <i>Allamungan Batu di Luyo</i>, sebab pada perjanjian atau deklarasi ini, kemudian di simbolkan dalam bentuk batu yang ditanam ke dalam tanah di Luyo. Yang kini lalu menjadi simbol sejarah persatuan antara kedua persekutuan di Mandar. </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Konon pada perjanjian tersebut juga dihadiri London Dehata alias Tomapu’ dari <i>Pitu Ulunna Salu</i> sedangkan dari <i>Pitu Ba’bana Binanga</i> diwakili oleh Tomepayung sendiri. Perjanjian atau Ikrar Luyo sendiri digelar pada abad ke-18 / 19 M sekaligus menjadi tonggkat diresmikannya nama Mandar untuk perserikatan dua persekutuan tersebut. <i>(ibid).</i></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sedang Sarman Sahudding (2004), juga menulis bahwa materi kesepakatan atas ikrar atau perjanjian Loyu tersebut adalah pertama, jika anasir musuh datang dari wilayah pegunungan atau pedalaman, maka itu dibawah tanggung jawab <i>Pitu Ulunna Salu</i> sedang jika anasirnya musuh datang dari wilayah pesisiran, maka yang menjadi penanggung jawabanya adalah, <i>Pitu Ba’bana Binanga</i>. Lalu yang kedua adalah, ikrar persatuan dan soliditas antara dua persekutuan tersebut. Dan yang ketiga adalah, pernyataan senasib sepenanggungan diantara kedua persekutuan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Perjanjian ini pulalah kemudian yang diklaim banyak orang sebagai perjanjian persatuan dua buah persekutuan dan menjadi tonggak sejarah keluhuran dan kebesaran peradaban Mandar. Cukup beralasan memang, mengingat bahwa formalnya penyebutan Nama Mandar konon dimulai sejak adanya perjanjian ini, yang sekaligus menandai menyatunya kedua persekutuan besar antara <i>Pitu Ba’bana Binanga</i> dan <i>Pitu Ulunna Salu</i> ke dalam satu serikat konfederasi.<i> </i></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Bahkan menurut Darwis Hamzah seperti dikutif DR. Edwar L. Poelinggomang, M.A. (2004), menyebutkan bahwa sebutan lain yang tepat atas Perjanjian Luyo ini adalah Sipamandar, yang kurang lebih berarti, saling menguatkan. Belum lagi keyakinan yang menyebutkan bahwa perjanjian Luyo adalah <i>Sipamandar</i> yang kurang lebih berarti, saling menguatkan. Belum lagi keyakinan yang menyebutkan bahwa perjanjian Luyo ini adalah perjanjian yang dianologikan sebagai bola mata yang mustahil dipisahkan antara warna hitam dan warna putih.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">D. Sejarah dan Zaman</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Masuknya Islam di Mandar</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Jauh abad sebelum Islam dikenal di Nusantara, utamanya pada zaman kerajaan, dimana Islam belum sempat menyentuh mereka. Mandar hampir sama persis dengan kerajaan-kerajaan atau komonitas adat lainnya di nusantara juga ketika mereka belum mengenal adanya agama (baca : agama resmi). Sehingga yang dapat di cermati dari era atau zaman tersebut adalah adanya kepercayaan yang bisah diamati pada bentuk verbal simbol-simbol budaya.Yang kemudian dikenal sebagai religi budaya.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Yusuf Akib (2003) menjelaskan bahwa, simbol-simbol tersebut digunakan sebagai media untuk mengekspresikan emosi keagamaan, dengan syarat bahwa simbol tersebut harus bisa membangkitkan perasaan dan keterikatan. Lebih dari sekedar formulasi verbal dari benda yang dipercaya sebagai lambang.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Artinya, diyakini bahwa masyarakat adat Mandar ketika itu hanya tunduk dan patuh kepada kepercayaan animisme yakni, kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda, seperti pohon, batu, sungai dan sebagainya, selebihnya adalah juga tunduk dan patuh atas kepercayaan dinamisme atau; kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai kekuatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup. Artinya yang berkembang pada saat itu adalah, kepercayaan yang lalu kemudian di bahasankan sebagai religi. Yang untuk itu dapat dilihat dalam lokalitas adat yang hingga kini masih menyisahkan simbol-simbol budaya dan upacara-upacara ritual kepercayaan, yang tentu diyakini dapat membangkitkan perasaan dan keterikatan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Di Mandar khususnya di wilayah pedalaman atau pegunungan Pitu Ulunna Salu telah mengenal sebuah kepercayaan sebelum Islam banyak dianut, religi budaya yang dikenal ketika itu adalah, <i>Adat Mappurondo</i> yang diterjemahkan sebagai berpegang pada palsafah <i>Pemali appa randanna</i>. Sarman Sahudding (2004).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sedang untuk wilayah persekutuan <i>Pitu Ba’bana Binanga</i> sendiri, religi budaya hanya dapat ditemui pada peninggalannya yang berupa ritual dan upacara-upacara adat yang tampaknya bisa dijadikan patokan bahwa ia bersumber dari religi budaya dan kepercayaan masa lalunya. Seperti, tradisi ritual <i>mappasoro</i>’ (atau melarungkan sesaji di sungai-pen). Atau <i>mattula bala’</i> (menyiapkan sesaji untuk menolak musibah-pen) dan lain sebagainya yang diyakini akan membawa manfaat kepada masyarakat yang melakukannya. Dari sini jelas tampak betapa simbol-simbol budaya itu berangkat dari religi budaya, yang untuk itu tidak dikenal dalam Islam.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sementara khusus untuk agama resmi seperti Islam misalnya, sebahagian pandangan menyebutkan, pertama dikenal oleh masyarakat Mandar pada abad ke-16 M. saat itu berawal dari adanya para pedagang dari wilayah seberang yang masuk ke Mandar. Utamanya daerah yang berada dipesisiran. Konon ketika itu Daetta Tommuane, <i>mara’dia</i> yang memerintah di Balanipa didatangi oleh Abdurrahim Kamaluddin seorang pembawa siar Islam dari Gowa yang kemudian dikenal dengan sebutan Tuanta Yusuf alias Tuanta di Binuang sebab terakhir ia berdiam dan lalu meninggal dan dimakamkan di Binuang Ibrahim Abbas (1999).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Menurut sejarah Tuanta di Binuang inilah kemudian yang mula pertama menganjurkan dan mengerjakan Islam dengan pendekatan populis, yakni di tingkat masyarakat paling bawah (grass root). Adapun metode yang ia gunakan adalah mendirikan pusat-pusat pengkajian dan pengajian ke-Islam-an yang seperti pesentren. Pesantren yang paling pertama ia bangun adalah di daerah Tanggatangga. Salah satu daerah yang berada dibawah kendali wilayah mara’dia Balanipa. Dan di Tanggatangg itu pula oleh Tuanta di Binuang kemudian mendirikan Mesjid yang pertama di Tanah Mandar. Hal ini kemudian ditandai dengan simbol yang dikenal sebagai mokking patappulo diwilayah tersebut, yang kalo diterjemahkan kurang lebih berarti empat puluh orang santri. Sebagai santri yang mula pertama diasuh di pesantren tersebut.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sepeninggalan Tuanta di Binuang inilah kemudian secara pelan namun pasti penganut agama Islam di Balanipa Kian bertambah massif, hingga ke wilayah Allu, Palili, Binuang dan sebahagian Banggae. Lalu masi pada abad yang sama, di Pamboang juga didatangi oleh dua penganjur Islam dari jawa dan bernama Raden Suryo Dilogo dan Syekh. Zakariah yang berasal dari Maghreb di daratan Afrika Utara. Berawal dari situlah kemudian Islam mula pertama dikenal di Pamboang yang kemudian diiukuti oleh mar’dia Pamboang yang lalu bergelar Tomatindo Diagamana, yang kalau diterjemahkan kurang lebih berarti orang yang meninggal ketika ia telah menganut agamanya, yakni Islam.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Laiknya sebuah seruan kerajaan, saat mara’dia Pamboang tersebut memeluk Islam, maka berbondong-bondong pulalah kemudian masyarakat memeluk agama yang dianut oleh sang mara’dia. Lalu pada abad ke-17 di Salabose Banggae juga Mara’dia Tondo’ juga didatangi oleh Syekh Abdul Mannan yang digelar sebagai <i>Tosalama’ di</i> <i> </i> salah seorang penganjur Islam yang kemudian diamini oleh para petinggi kerajaan di Banggae kala itu. (<i>ibid</i>).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Namun versi lain juga menyebutkan, bahwa sejarah masuknya Islam di Mandar, tidaklah dapat dipisahkan dari sejarah masuknya Islam di Sulawesi. Hal itu diperkuat oleh berita yang dilansir oleh Anthony de Paiva seorang pedagang Portugis yang pernah berkunjung ke Sulawesi pada tahun 1543 dan menandakan bahwa saudagar-saudagar muslim sudah menginjakkan kaki sebelumnya ditanah Mandar, dan itu terjadi sekitar akhir abad ke-15 M. Muh. Ridwan Alimuddin (<i>2003</i>).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Bahkan lebih jauh Muh. Ridwan Alimuddin menulis, sejarah masuknya Islam di Mandar juga menuai banyak pendapat, yang antara lain, melirik lontar Mandar yang menyebutkan, bahwa Abdurrahim Kamaluddin-lah yang mula pertama membawa syiar Islam ke Mandar, saat ia mula pertama merapat di bibir pantai Tammangalle. Dan Kanne Cunang atau <i>mara’dia</i> Pallis-lah yang mula pertama memeluk Islam lalu diikuti oleh Raja Balanipa ke-4; Daetta Tommuane alias Kakanna I Pattang. Pendapat ini kemudian dinilai banyak kekurangannya. Utamanya tidak ditemukannya keturunan Abdurrahmim Kamaluddin di Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sedang menurut Lontar Gowa, Islam pertama kali masuk di Mandar di bawah oleh Tuanta Syekh Yusuf ( <i>Tuanta Salamaka</i>). Menurut pendapat ini pada tahun 1608 seluruh daerah Mandar telah memeluk Agama Islam. Namun tidak jelas benar apakah yang di maksud Tuanta Syekh Yusuf ini juga adalah Syekh Abdul Mannan yang membawa siar Islam di Banggae yang pertama kali diamini oleh <i>Tomatindo di Masigi</i> sekitar tahun 1608 atau bukan. Sampai disini disebutkan pula, bahwa yang pertama memeluk agama Islam di Banggae adalah Sukkilan yang kuburannya dapat ditemukan di Mesjid Raya Majene kini.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sedang versi lainnya juga menyebutkan, bahwa untuk menapak jejak langkah pertama siar Islam di Mandar juga dapat menilik surat yang dari Mekkah Pada I Muharram 1402 H. yang kalo ditukil, didalamnya menyebutkan tentang, kehadiran seorang Assayyid Al Adiy dan bergelar <i>Guru Ga’de</i> yang berasal dari keturunan Malik Ibrahim. Surat ini diperkuat dengan kuburannya yang hingga kini juga masih dapat dikunjungi di Desa Lambanan. Dan hingga kini masyarakat masih juga ramai mengunjungi kuburan yang dianggap keramat tersebut. Belum lagi, sampai saat ini silsilah keturunan <i>Guru Ga’de</i> yang juga masih berlanjut, seperti dikenalnya nama H. Muhammad Nuh yang tidak lain adalah cucu dari <i>Guru Ga’de</i> yang pada abad ke-18 merupakan orang yang pertama yang memperkenalkan pola pendidikan pesantren di Desa Pambusuang dan Campalagian.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sementara itu, penyebaran Islam di Mamuju, Sendana, Pamboang dan Tappalang mula pertama diperkenalkan oleh Sayyid Zakaria dan Kapuang Jawa alias Raden Mas Suryo Adilogo yang tidak lain adalah murid dari Sunan Bonang yang datang dari Kalimantan menyebarkan siar Islam, lalu lanjut ke pulau Sulawesi dan menetap pertama kali di Mamuju. (<i>ibid</i>).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Belum lagi banyaknya pemakaman <i>Tosalama</i>’ lainnya di tanah Mandar, yang juga sekaligus dapat membuktikan betapa membuminya Islam di tanah Mandar. Salah satu yang masih ramai dikunjungi oleh banyak orang adalah, di Pulau <i>Tosalama</i>’ di Kecamatan Binuang Kabupaten polewali Mandar. Dimana ditempat tersebut dan berada di atas puncak ketinggian dikebumikan Syekh Bil Ma’ruf yang juga diyakini adalah salah seorang menganjur Islam di tanah Mandar. Ditempat itu pula, tepat dipintu masuk makam jelas terbaca <i>monument ordinantie</i> nomor 238 tahun 1931 yang diperkirakan menyebarkan <span style="letter-spacing: -0.2pt;">Islam di </span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">Mandar sekitar Abad ke-16 M..</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.2pt;">Lantas bagaimana dengan Islam di wilayah </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.25pt;">Pitu </span></i><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.15pt;">Ulunna Salu. </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.2pt;">Baik dicoba pula dibongkar sedikit </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">memori sejarah peradaban perkembangan Islam di </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.2pt;">daerah tersebut. Seperti yang ditulis oleh Ibrahim </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.55pt;">Abbas </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.15pt;">(1999), </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.2pt;">yang menyebutkan, bahwa memahami </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.25pt;">sejarah awal mula Islam dikenal di <i>Pitu </i></span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Ulunna Salu </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.2pt;">terjadi sekitar abad ke-17 dan ke-18 yang ditandai </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.1pt;">dengan kehadiran Tuanta di Bulobulo di daerah </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">tersebut dan membuat Indo Kadanene' atau yang <span style="letter-spacing: -0.05pt;">bergelar Todilamung Sallang (dimakamkan dalam </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">keadaan beragama Islam-pen). Yang lalu susul </span><span style="letter-spacing: 0.9pt;">menyusul diikuti oleh raja-raja di persekutuan </span><i><span style="letter-spacing: 0.8pt;">Pitu </span><span style="letter-spacing: 0.5pt;">Ulunna Salu </span></i><span style="letter-spacing: 0.65pt;">tersebut, seperti Indo Lembang, </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">Tomakaka' Mambi, Tomakaka' Matangga. Kecuali </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">Tabang, Tabulahan dan Bambang hampir semua </span>kerajaan-kerajaan di persekutuan <i><span style="letter-spacing: -0.15pt;">Pitu </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">Ulunna Salu </span></i><span style="letter-spacing: -0.3pt;">mengikuti dan memeluk agama Islam.</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.35pt;">Sedang Sarman Sahudding (2004) menulis, Islam </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">pertama kali datang dibawa oleh para pedagang dari </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.2pt;">wilayah pesisiran pantai, seperti Haji Cendrana, Haji </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.25pt;">Tapalang, Haji Pure dan Daeng Pasore dan itu terjadi </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.35pt;">sekitar akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18. Daerah </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.2pt;">yang pertama didatangi oleh pedagang tadi untuk </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.7pt;">menyebarkan Islam tersebut adalah Lembang </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Matangga atau daerah Posi' melalui daerah Mapi dan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">Tu'bi. Hal lain yang juga dapat dijadikan titik tumpu </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">penelusuran sejarah peradaban Islam di </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.2pt;">Pitu Ulunna </span></i><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.15pt;">Salu </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">adalah melalui ditemukannya kuburan tua di </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.35pt;">daerah Matangga yang oleh masyarakat setempat </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.2pt;">diyakini sebagai kuburan tempat dikebumikannya To </span><i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Salama' </span></i><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.05pt;">atau sang pembawa Islam pertama kali ke </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">daerah mi. Konon sebelumnya pernah datang dua or</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.3pt;">ang yang tak dikenal sebagai pembawa Islam pertama.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.5pt;">Namun yang satunya kembali, sedang yang </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.3pt;">satunya lagi tinggal dan lalu meninggal di daerah </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.15pt;">Lembang Matangga, hingga akhirnya dikebumikan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.65pt;">di tempat tersebut. Dari kuburan tempat </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.25pt;">dikebumikannya itulah kemudian, lalu dianggap </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.45pt;">keramat oleh peduduk sekitar yang hingga kini </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.25pt;">diyakini adalah kuburan Wall sang pembawa dan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">penyebar Islam di wilayah <i><span style="letter-spacing: 0.15pt;">Pitu Ulunna Salu. </span></i><span style="letter-spacing: 0.05pt;">Sedang </span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">daerah kedua tempat penyebaran Islam di wilayah </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">persekutuan ini adalah di daerah Talipukki. Sebagai </span><span style="letter-spacing: 0.25pt;">Bahagian dari Lembang Mambi, di daerah ini juga </span><span style="letter-spacing: -0.2pt;">ditemukan kuburan yang sama, juga diyakini sebagai </span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">pekuburan </span><i><span style="letter-spacing: 0.05pt;">To Salama' </span></i><span style="letter-spacing: -0.05pt;">yang dipercaya pertama kali </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">membawa Islam ke Daerah Talipukki. Demikian pula </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">halnya dengan daerah Lembang Aralle, dimana dari </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">daerah ini didapatkan pembuktian adanya Daeng. </span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">Mappali yang tak lain adalah cucu dari Kada Nene'. </span><span style="letter-spacing: 0.4pt;">Yang lalu dipercaya sebagai orang yang pertama </span><span style="letter-spacing: 0.25pt;">memeluk Islam. Hal itu terbukti dengan gelar yang </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">disandangkan atasnya yakni, </span><i><span style="letter-spacing: 0.25pt;">TodilamungSallang(yang </span></i><span style="letter-spacing: 0.3pt;">dikebumikan dalam keadaan muslim-pen). Sedang </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">di Lembang Rentebulahan, juga dikenal seorang nama </span><i><span style="letter-spacing: 0.05pt;">Tomesokko' Sallang </span></i><span style="letter-spacing: 0.5pt;">(yang berkopiah muslim-pen) </span><span style="letter-spacing: 0.45pt;">yang tak lain adalah cucu dari salah seorang cucu </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Indo Lembang di Rantebulan.</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.5pt;">E. Dialek dan Gaya Bahasa Orang Mandar</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Seperti suku-suku atau etnis lainnya yang ada pada suatu bangsa termasuk yang ada di Indonesia, dipahami bahwa bahasa merupakan identitas yang menunjukkan suatu bangsa, etnis atau suku tersebut. Tak pelak Mandar sebagai sebuah etnis atau bahkan yang lebih besar dari itu, sebuah suku bangsa juga berlaku hal yang serupa. Artinya Mandar juga dapat dipahami dan dimengerti bahkan dikenal melalui bahasanya.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Konon masih sama dengan etnis lainnya di Indonesia, bahasa Mandar juga berasal dari rumpun bahasa Malayu Polinesia atau bahasa Nusantara atau yang lebih acap disebut sebagai bahasa ibunya orang Indonesia. Oleh Esser (1938) disebutkan, seperti yag dikutip Abdul Muttalib dkk (1992), bahwa mandfarsche dialecten yang awal penggunaannya berangkat dari daerah Binuang bagian utara Polewali hingga wilayah </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">Mamuju Utara daerah Karossa.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.1pt;">Walau hingga kini tidak jelas benar sejak kapan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">penggunaan bahasa Mandar dalam keseharian orang Mandar. Namun dapat diduga, bahwa penggunaan </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.3pt;">bahasa Mandar </span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">sendiri bersamaan lahirnya orang atau manusia pertama yang ada di tanah Mandar. Hal yang lalu dapat dijadikan rujukan adalah adanya bahasa Mandar yang telah digunakan dalam lontar Mandar sekitar abad ke-15 M. Ibrahim Abas (1999).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Sehingga kuat dugaan bahwa bahasa yang digunakan sistem pemerintahan dan kemasyarakatan masa lalu di daerah Mandar telah menggunakan bahasa Mandar, yang untuk itu dapat dicermati dalam beberapa lontar yang terbit pada masa-masa pemerintahan kerajaan Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Sedang menilik area penyebaran bahasa Mandar sendiri, hingga kini masih dengan mudah bisa di temui penggunaannya di beberapa daerah di Mandar seperti, Polmas, Mamasa, Majene, Mamuju dan Mamuju Utara. Kendati demikian di beberapa tempat atau daerah di Mandar juga telah menggunakan bahasa lain, seperti untuk Polmas di daerah Polewali juga dapat ditemui penggunaan bahasa Bugis, sebagai bahasa Ibu dari etnis Bugis yang berdiam dan telah menjadi to Mandar (orang Mandar-pen) di wilayah Mandar. Begitu pula di Mamasa, menggunakan bahasa Mamasa, sebagai bahasa mereka yang memang di dalamnya banyak ditemui perbedaannya dengan bahasa Mandar. Sementara di daerah Wonomulyo, juga dapat difemui banyak masyarakat yang menggunakan bahasa Jawa, utamanya etnis Jawa yang tinggal dan juga telah menjadi to Mandar di daerah tersebut. Kecuali di beberapa tempat di Mandar, seperti Mamasa. Selain daerah Mandar-atau kini wilayah Provinsi Sulawesi Barat-tersebut, bahasa Mandar juga dapat ditemukan penggunaannya di komunitas masyarakat di daerah Ujung Lero Kabupaten Pinrang dan daerah Tuppa Biring Kabupaten Pangkep.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Selain itu, juga ada kecenderungan yang sama dengan bahasa lain di luar bahasa Mandar yang mengikuti para pendukung bahasa Mandar dimanapun ia berada. Sehingga bahasa Mandar jika dilihat dari persebarannya juga banyak kita temuui di beberapa daerah dimana orang dari suku bangsa Mandar berada. Katakanlah seperti, di Kalimantan, Nusa Tenggara, beberapa dearah Palu Sulawesi Tengah, Bali, Madura dan beberapa tempat lainnya dimana disitu berdiam komunitas dari suku bangsa Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Kendati demikian, tidak lantas menjadi hambatan dalam proses komunikasi masyarakat Mandar, sebab proses penyatuan dan peleburan dalam komunikasi telah terjadi pembauran bahasa yang relatif sudah cukup cair utamanya di daerah Mandar sendiri. Jika menilik dialek bahasa Mandar, maka dapat diklasifikasikan kedalam pembahagian beberapa dialek seperti, dialek Balanipa di Kabupaten Polmas yang berpusat di Tinambung dengan varian-varian seperti Lapeo, Pambusuang, Karama, Napo, Tandung, Todangtodang.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Sedang dialek lainnya adalah dialek Pamboang yang terdapat di Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene yang variannya adalah, Luwaor, Bababulo, Adolang dan Tinambung Galunggalung. Sementara dialek Sendana juga di kabupaten Majene, digunakan di kecamatan Sendana dan daerah pesisir Kecamatan Malunda dengan variannya Mosso, Somba, Palipi, Pelattoang, Tammero'do. Dan daerah lainnya di Malunda juga dikenal dialek Ulu Manda' yang juga berbatasan dengan daerah pedalaman Pitu Ulunna Salu di daerah gunung. Selain itu j uga dikenal adanya dialek Awo' Sumakuyu yang dapat ditemui penggunaannya di Desa Onang dan perbatasan Malunda dengan varian, Desa Tubo yang diduga juga adalah termasuk dialek Ulumanda' atau dialek Mambi Mehalaan. Kendati terdapat beberapa dialek clan penggunaan bahasa lain di daerah Mandar, tetapi pada umumnya dapat memahami dialel: Balanipa. Hal ini disebabkan peran dialek Balanipa pada zaman kerajaanlah yang banyak mendominasi dalam berkomunikasi. Utamanya pada saat gelar pertemuan antar beberapa kerajaan, dimana kerajaan Balanipa diposisikan sebagai ayah dalam peta kerajaan-kerajaan di Mandar. Praktis membuat penggunaan dialeknya menjadi dominan pula. Abdul Muttalib, dkk (1992).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Selanjutnya jika dilihat dari tingkat kesamaan dialek, maka dalam bahasa Mandar dapat disebutkan, bahwa kesamaan dialek Balanipa dan Sendana sebanyak 184 buah kata, Balanipa dan Pamboang 190 buah, Balanipa dengan Majene 196 buah. Dan dialek Majene dan Sendana 182 buah, Majene dengan Pamboang 189, sedangkan Pamboang dan Sendana sebanyak 185 kesamaan. Artinya tingkat kesamaan rata-rata sekitar 90 % sedangkan perbedaannya berada dibawah 10 %. ( ibid).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Sedang menurut Ibrahim Abbas (1999),- bahwa setiap kelompok masyarakat di Mandar memiliki dialek tersendiri, namun yang paling menonjol perbedaan dialek, bahkan sampai pada bentuk pengucapan verbalnya dapat dilihat pada, dialek Mamasa, Campalagian, Balanipa, Pamboang, Malunda dan Kalumpang.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Masih menurutnya, dari segi penggunaan dan penggolongannya, maka bahasa Mandar membedakan tiga jenis bahasa yaitu, bahasa Hadat(bahasa golongan bangsawan) adalah bahasa yang dipakai dalam berkomunikasi antara sesama golongan bangsa wan, bahasa Samar (bahasa golongan menengah) adalah bahasa yang dipakai dikalangan umum masyarakat. Namun masih terasa adanya penghormatan -dari orang muda terhadap orang yang lebih tua. Dan yang terakhir bahasa Adae (bahasa buruk atau pasaran yang digunakan golongan bawah) adalah bahasa yang kurang bahkan tidak mengikuti aturan dan etika ketata bahasaan Mandar, yang penting mudah dipahami dan dapat digunakan dalam berkomunikasi.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Hal berikutnya yang juga dikenal dalam bahasa Mandar adalah, teknik berbicara dan makna pembicaraan, yang untuk itu dengan mudah dapat dicermati dalam keseharian yang berbentuk, bahasa resmi, bahasa akrab dan bahasa kiasan. Selain gaya bahasa seperti tersebut diatas orang Mandar mengenal pula adanya bahasa tomawuweng (bahasa orang tua-tua), bahasa topanrita (bahasa ulama), bahasa dukun atau yang dikenal dengan bahasa sando di Mandar. (ibid).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Sampai disini, jelas tergambar, bahwa selain bahasa Mandar menjadi alat pemersatu dan komunikasi antar orang Mandar, juga dapat dengan mudah menjadi penanda yang digunakan dalam mengamati orang Mandar, utamanya dari dialeknya yang dapat menunjukkan dari komunitas lokal mana orang Mandar tersebut berada. Selain itu, lebih jauh bahasa Mandar juga dapat menjadi simbol penanda dari kelas sosial mana orang tersebut berada. Hingga sampai kepada penanda untuk mengamati profesi orang yang menggunakan, dilihat dari gaya pengucapannya.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Walau kini dalam realitas kesehariannya sudah agak susah untuk membedakannya. Namun yang pasti realitas kebahasaan tersebut, paling tidak, pernah dikenal di Mandar. Sekaligus menunjukkan betapa kayanya bahasa Mandar, utamanya menilik makna dan hakikat intrinsik yang lebih dalam dari sekedar yang tampak atau terdengar verbal dalam bahasa Mandar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.2pt;">F. Bentuk Rumah</span></b><b><sup><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> </span></sup></b><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: 0.05pt;">dan Maknanya</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Jamak dipahami bahwa salah satu fungsi rumah adalah tempat berteduh dan berlindung. Tetapi tentu tidak sampai disitu, sebab rumah selain fungsi tersebut, rumah juga dapat memberi ciri kepada penghuninya. Sekaligus dapat membedakan tingkat dan strata sosial pemiliknya dalam masyarakat. Di Mandar hal yang serupa juga demikian adanya, Dimana disamping ia memperhatikan estetika (keindahan-pen), fungsi dan kegunaan serta posisi-posisi, pembagian ruangan atau yang lebih dikenal semacam feng shui, di dalam rumah dan lain sebagainya. Yang kesemuanya itu adalah merupakan suatu kebiasaan yang telah turun temurung dilakukan oleh masyarakat. Namun hal yang paling mencolok dapat di amati dari rumah Mandar selain berbentuk rumah panggung, seperti kebanyakan khas rumahrumah etnis Sulawesi, ia juga memperhatikan beberapa syarat dalam proses pendiriannya.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Dalam membuat rumah ini mereka memperhatikan syarat-syarat seperti yang ditulis Ibrahim Abbas (1999), yang menyebutkan bahwa syarat-syarat tersebut adalah seperti, syarat ekonomi yaitu, memakai biaya yang serendah-rendahnya dan memanfaatkan alam sekitar. Sehingga rata-rata rumah yang ada di Mandar terbuat dari kayu yang tentu jenisnya bergantung kepada kemampuan pemilik rumah. Syarat yang kedua adalah, syarat teknis, yaitu menggunakan ukuran dan perbandingan yang sesuai. Misalnya ruang rumah lebih tinggi daripada kolong rumah, ruas tengah rumah lebih panjang dari pada ruas muka dan ruas muka lebih panjang daripada ruas belakang, tinggi tiang bubungan ada yang pakai ukuran puang atau bangsawan atau sukaq tang-nya (tinggi tiang bubungan seperdua daripada panjang balok kuda-kuda), yaitu ukuran bagi orang todiang laiyana (bangsawan), untuk orang tau pia biasa (orang terhormat biasa) ukuran tersebut dikurangi sedikit, dan bagi tau samar atau orang kebanyakan, menggunakan suka' ukuran tallu. Tinggi tiang bubungan itu sepertiga dari panjang bae' atau kudakuda. Tiang-tiang dilubang dan dihubung-hubungkan dengan balok secara melintang dan membujur dan di perkuat pula dengan passasil (pasak) dan panjoli (paku dari kayu) Syarat berikutnya adalah syarat kesehatan yaitu, menggunakan jendela yang berbentuk persegi empat agar cahaya dapat masuk kedalam rumah dan petukaran udara lancar. Ukuran luas rumah bervariasi antara 5 x 7 cm dan 7 x 9 m.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Diamati dari bentuk ruang dan fungsinya rumah Mandar dapat dibagi atas beberapa ruang dan fungsi sebagai berikut; naung boyang (kolom rumah), ruang yang berada dibawah ini lazimnya digunakan sebagai arena untuk menenun lipa sa’be Mandar (sarung sutra Mandar-pen), menyimpang kayu bakar, alat-alat kerja dan lain-lain ruang berikutnya adalah ruangan diatas rumah yang untuk mencapainnya menggunakan ende atau tangga yang terbuat dengan kayu, ruang boyang atau ruangan rumah bagian atas terdiri dari tallullottang (tiga petak) yang dibagi-bagi menurut kebutuhan. Petak pertama samboyang sebagai ruang tamu, petak kedua tangnga boyang sebagai ruang keluarga, peta tiga adalah ruang belakang yang kerap dijadikan, sebagai songsi atau kamar tidur baik untuk orang tua maupun anak-anak serta keluarga lainnya. Sedang dapur biasanya menjadi bahagian tersendiri dari ruang dan mutlak selalu berada di belakang.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Sedang ruang berikutnya adalah, tapang (loteng), ruangan ini terletak diatas ruang tengah yang berfungsi sebagai tempat tidur anak gadis dan tempat menyimpan barang-barang berharga yang tidak digunakan sehari-hari pada waktu ada selamatan, kenduri atau acara perkawinan, dijadikan tempat mengatur lauk-pauk yang akan dihidangkan kepada para tamu untuk mencapainya mesti melalui ende atau tangga ke atas (ibid).</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 15pt;"><b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">G. Mandar Dalam Peta</span></b><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Jika Mandar ditilik ke dalam peta, maka ia terletak pada posisi antara 118 ° dan 119° BT serta antara 10 dan 30 LS. Artinya, Mandar terletak dari arah selatan ke utara di pesisir barat Pulau Sulawesi, yaitu antara Binanga Karaeng di bagian Selatan dan Suremana di sebelah Utara, dengan batas-batas sebagai berikut ; di sebelah berbatasan dengan Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Tator, di timur berbatasan dengan Kabupaten Tator dan Kabopaten Luwu, di Utara berbatasan dengan Propensi Sulawesi Tengah, dan di barat berbatasan dengan Selat Makassar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Sementara Drs. Muis Mandra (2004) menulis jika bertumpu pada deklarasi Assitaliang Luyo yang ditandai dengan Allanarcngan Batu maka dapat dijelaskan, bahwa wilayah Mandar dimulai dari arah utara Mandar yang berbatasan dengan Lalombi yang kini masuk ke wilayah Sulawesi Tengah. Sedangkan Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Poso, Kabupaten Luwu dan Kabupaten Tanah Toraja,</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">utamanya di daerah dan wilayah pegunungan. Dan sebelah selatan Mandar berbatasan dengan Binanga Karaeng yang terletak disekitar wilayah Kabupaten Pinrang. Sedang sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Selanjutnya sebagai sebuah daerah, yang di dalamnya terdiri dari banyak komunitas etnis, seperti, Bugis, Makassar, Bali, Jawa, China dan lain sebagainya. Ditambah beragamnya profesi dan kegiatan keseharian masyarakatnya, kontan membuat tingginya dinamika kehidupan penduduk, baik yang masuk maupun keluar dan berdiam di daerah Mandar tersebut. Menurut UU NO. 23 Tahun 1959, daerah Mandar di bagi menjadi tiga kabupaten, yaitu Polewali Mamasa, Majene dan Mamuju yang jika di petakan adalah sebagai berikut ; Pertama, Kabupaten Polewali Mamasa (Polmas) secara geografis terletak antara 12° 5'- 12° 50 BT dan 2° 40 - 33° 32' LS dengan luas wilayah 4781,53 km'. panjang pantai yang menelusuri wilayah kabupaten Polmas mulai dari Paku sampai Tandung diperkirakan sekitar 70 km. Yang kedua, Kabupaten majene terletak di sebelah utara bagian barat Jazirah Sulawesi Selatan atau pesisir utara Teluk Mandar, dengan letak geografis antara 2° 38'45" - 3" 04'15" LS dan antara 118° 45 00 - 119° - 0445" BT dengan luas wilayah 947,85 km-' dan panjang pantai sekitar 85 km. Dan yang ketiga, Kabupaten Mamuju</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">secara geografis terletak di bagian utara dari propensi Sulawesi Selatan tepatnya pada posisi geografis O° 52' 00" - 2° 54 52 LS dan 118° 43 15" - 119° 56'o3" BT. Luas Kabupaten Mamuju ialah 1.105.781 ha dan panjang pantai sekitar 435 km.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Lalu pada perjalanannya kemudian, setelah terjadi kebijakan pemerintah yang berupa otonomi daerah, yang salah satu biasnya adalah mendorong beberapa pemekaran wilayah. Terlebih wilayah Mandar lalu kemudian berubah pula dan menjadi Provinsi Sulbar dengan luas wilayah sebagai berikut ; Polmas, terletak di sebelah utara Kota Makassar. Memiliki luas wilayah 2.022,30 km<sup>2</sup> berbatasan dengan sebelah utara Kabupaten Mamasa, sebelah selatan Selat Makassar, sebelah Timur Kabupaten Pinrang, dan sebelah barat Kabupaten Majene. Secara administrative, pemerintahan di akbupaten polmas terdiri atas 15 kecamatan, 26 kelurahan dan 108 Desa.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Sedangkan Kabupaten Majene yang beribukota di Majene berada sekitar <u>+</u> 302 km dari kota Makassar, terletak di pesisir pantai barat Sulawesi selatan dengan batasan wilayah; sebelah utara dengan kabupaten Mamuj u, sebelah timur dengan Kabupaten Polmas, sebelah selatan dengan Teluk Mandar dan sebelah barat dengan Teluk Makassar. Memiliki luas wilayah sebesar 947,84 km. Secara administratf pemerintahan di kabupaten Majene terdiri atas 4</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">(empat) Kecamatan, 14 Kelurahan dan 21 Desa. Berikutnya Mamuju dengan ibukota Mamuju terletak ± 44s km dari kota Makassar, berbatasan dengan Kabupaten Majene, Kabupaten Polmas, Kabupaten Tanah Toraja, Kabupaten Luwu dan Luwu Utara, Kabupaten Mamuju Utara dan sebelah barat dengan Selat Makassar dan Kalimantan Timur. Luas Wiayah mencapai 11. 033,18 ha, dan secara administratif terdiri atas 15 Kecamatan, 119 Desa dan 8 Kelurahan.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 15pt;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif"; letter-spacing: -0.15pt;">Untuk Kabupaten Mamasa dengan ibu kota Mamasa, memiliki luas wilayah 2.759,23 km' atau 275.932 Ha, dengan batas-batas; Sebelah utara Kabupaten Mamuju, sebelah Timur Kabupaten Tanah Toraja dan Pinrang, sebelah selatan Kabupaten Polmas, sebelah barat Kabupaten Polmas dan Majene. Secara administratif, pemerintahan Kabupaten Mamasa terdiri dari 10 Kecamatan, 120 Desa dan 12 Kelurahan. Terakhir wilayah Mamuju Utara merupakan segi tiga emas yang menghubungkan antara Provinsi Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah. Memiliki luas wilayah 3.043,75 km, dengan batas-batas; Sebelah utara Sulawesi Tengah, sebelah Timur Sulawesi Tengah, sebelah selatan Kabupaten Mamuju, sebelah barat Selat Makassar. Sacara administratif, pemerintahan Kabupaten Mamuju Utara terdiri atas 4 Kecamatan dan 33 Desa.</span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"></span></p>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-73804228368928845192010-10-01T19:34:00.001-07:002010-10-01T19:34:53.955-07:00SEKILAS TENTANG TODILALING<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="No List"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: navy;">Cikal bakal berdirinya Kerajaan Balanipa Mandar bermula dari persekutuan<span style=""> </span>” Appe Banua Kaiyang “ (Empat Negeri Besar) yaitu : Napo, Samasundu, Mosso dan Todang Todang</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: navy;">Keempat Banua Kaiyang tersebut sepakat mendirikan Kerajaan Balanipa di Mandar dengan mengangkat Imanyambungi, putra Tomakaka napo sebagai raja pertama. Di bawah pemerintahan Imanyambungi, kerajaan Balanipa<span style=""> </span>Mandar berkembang menjadi besar <span style=""> </span><span style=""> </span>dan mempelopori persekutuan Kerajaan Pitu Ulunna Salu dan Pitu Ba’bana Binanga yang wilayahnya meliputi daerah Paku sampai Suremana (Wilayah Sulawesi Barat).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: navy;">Pada masa mudahnya<span style=""> </span>Imanyambungi pernah menjabat sebagai salah seorang panglima Perang (Tobarani) Kerajaan Gowa di zaman pemerintahan Tumaparissi Kalonna (1510-1546). Pada waktu terjadi pertentangan di wilayah negerinya, lalu ia dipanggil untuk membantu menyelesaikan persoalan internal tersebut.<span style=""> </span>Keberhasilannya menyelesaikan<span style=""> </span>perselisihan yang terjadi itu, menyebabkan ia dipilih dan diangkat menjadi pemegang kendali kekuasaan pertama di kerajaan Balanipa <span style=""> </span>yang dibentuk dari pesekutuan Empat Negeri Besar (Appe Banua Kaiyyang) yaitu, Napo, Samasundu, Todang Todang dan Mosso, sekitar abad XV tepatnya tahun 1520 M, waktu itu agama Islam belum masuk di Sulawesi Selatan. <span style=""> </span>Pusat pemerintahan Kerajaan ditetapkan di Napo sebagai Ibukota Kerajaan Balanipa suatu wilayah yang sejak lama dikenal sebagai bandar niaga.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: navy;">Ketika Imanyambungi mangkat, beliau digantikan oleh putranya Tomepayung. Imanyambungi dimakamkan dengan ritual kerajaan. 40 orang yang setia pada Imanyambungiyang terdiri dari Pattu’du (penari), dayang dayang<span style=""> </span>serta para pengawalnya ikut serta kedalam liang lahat sampai wafat bersamanya. Seluruh persiapan makanan dan peralatan ritual dibawah serta kedalam liang lahat tersebut.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: navy;">Ritual inilah yang menjadikan Imanyambungi memperoleh gelar dengan sebutan TODILALING (orang yang diangkut bersama dengan perlengkapannya). </span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: navy;" lang="SV">Gelar ini <span style=""> </span>lebih populer dikalangan orang Mandar <span style=""> </span><span style=""> </span>dibandingkan nama Imanyambungi sendiri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: navy;" lang="SV">Makam Todilaling sampai sekarang dapat disaksikan <span style=""> </span>diatas bukit<span style=""> </span>Napo dibawah kerindahan pohon beringin yang menaunginya. (Mustari Mula : Diramu dari<span style=""> </span>Berbagai sumber)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; color: navy;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: red;" lang="SV"> </span></p>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-13772088.post-49219877089121758172010-10-01T19:26:00.000-07:002010-10-01T19:28:02.227-07:00KALINDAQDAQ DI BALANIPA MANDAR<div style="text-align: center;"><b style="">Oleh : A.M.Syarbin Syam</b></div> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"> </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b style="">I. <span style=""> </span>PENDAHULUAN</b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style=""> </span>Jika kita menengok ke belakang, menelusuri lintas sejarah di Litaq Polewali Mandar, tak dapat dimungkiri bahwa nama Bumi Balanipa ini, adalah nama yang paling paten dan monumentum sejarah yang bisa bertutur banyak tentang masa lampau yang teramat jauh kebelakang dengan segudang kearifan leluhur dari berlapis-lapis generasi, yang bisa jadi<span style=""> </span>panduan untuk memotivasi diri menapak penyesuaian masa kekinian dan selanjutnya menyongsong hari esok buat generasi pelanjut kita.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style=""> </span>Yang kedua tak dapat dibantah bahwa Bumi Balanipa ini, sentralnya ungkapan-ungkapan leluhur yang penuh sopan, dan gerak langkah yang penuh santun, suatu bukti dengan melalui salah satu ugkapan, yang mana ungkapan ini sudah membudaya di masyarakat Mandar, utamanya di Balanipa ini dan ungkpan tersebut sampai detik ini, tak pernah lapuk karena hujan, tak pernah lekang karena panas, yang mengatakan :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">“<i style="">NA TAMA DI BALANIPA, MAINDANG KEDO PUANG, NAUPOKEDOI NAUNG MOLIMBO-LIMBO</i>”. (Saya akan ke Balanipa, meminjam/memeperhatikan tegur sapa yang sopan, gerak langkah yang santun, demi kucontohi, kuikuti untuk menghadiri acara-acara resmi).</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">Justru itulah para tokoh budayawan Mandar, sebahagian besar mengtakan, bahwa sastra Mandar ini, utamanya di Bumi Balanipa, dapat dibagi tiga point, yakni :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kalindaqdaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pappasang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pemanna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b style="">II. <span style=""> </span>KALINDAQDAQ</b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">Ciri kalindaqdaq, seperti umumnya puisi, adalah keterbatasannya, ketakbebasannya, yang membedakannya dengan <b style=""><i style="">toloq</i></b>, karena toloq, seperti umumnya prosa, lebih bebas, lebih leluasa dalam bentuk dan aturan-aturan pengucapan.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">Seperti halnya pantun Melayu, tembang Jawa, kelong Makassar, Elong Bugis, dan londe Toraja; maka kalindaqdaqpun diikat oleh syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi : jumlah larik dalam tiap bait, jumlah suku kata dalam tiap larik, dan irama yang tetap.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">Menurut kebudayawan Mandar, kalindaqdaq Mandar mempunyai bentuk :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>tiap bait terdiri atas 4 bait larik (baris).</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>larik pertama terdiri atas 8 suku kata.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>larik kedua terdiri atas 7 suku kata.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>larik ketiga terdiri atas 5 suku kata.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>larik keempat terdiri atas 7 suku kata.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>merupakan puisi suku kata.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Persajakan kalindaqdaq umumnya bebas, meskipun ada juga yang bersajak-akhir aaaa, abba, aabb.2) </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><b style=""><i style="">Tema-tema kalindaqdaq</i></b> : <span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35pt; text-align: justify; text-indent: -17pt;"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>humor (kalindaqdaq pangino)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35pt; text-align: justify; text-indent: -17pt;"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>satire (kalindaqdaq paelle)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35pt; text-align: justify; text-indent: -17pt;"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>kritik sosial (kalindaqdaq pappakaingaq)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35pt; text-align: justify; text-indent: -17pt;"><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>pendidikan/nasihat (kalindaqdaq pipatudu)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35pt; text-align: justify; text-indent: -17pt;"><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>keagamaan (kalindaqdaq masaalla)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35pt; text-align: justify; text-indent: -17pt;"><span style="">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>kejantanan/patriotisme (kalindaqdaq pettomuaneang)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35pt; text-align: justify; text-indent: -17pt;"><span style="">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>percintaan/romantik (kalindaqdaq to sipomongeq).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">III. KALINDAQDAQ PANGINO (PUISI HUMOR)</b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.<span style=""> </span><span style=""> </span>Mua matei paqbokaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Da mu balungi kasa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Balungi benu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Tindaqi passukkeang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">(Kalau meninggal petani kopra</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">Jangan kafani kain kasa<sup>1</sup>)</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">Kafani saja serabut kelapa</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">Passukkeang<sup>2</sup>) jadikan nisannya</i><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2.<span style=""> </span>Indi tia to muane</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Kande-kande sarana</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tiakkeqna kaca gommo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Magallisnaq domai.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Aku ini pahlawan </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pahlawan dalam kue-kue</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Terangkatnya toples</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Habis, bersih, disikat tanpa sisa).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">3.<span style=""> </span>Indi tia to muane</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Makko kaiyang sarana</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Meloq si pattombangan di ule-ule bue</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Meloq siruppuang kasippi.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Aku ini pahlawan </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Selalu memperhatikan mangkok besar</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Rela sama bergelimang di bubur kacang hijau</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">Ikhlas lebur bersama kasippi<sup>1</sup>) <span style=""> </span><span style=""> </span></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">4.<span style=""> </span>Indi tia to muane</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Bolu peranggi sarana</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Meloq di cingga, dipasicingga kue lapis</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Melo si accurang sakko-sakkoq<sup>2</sup>.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>(Aku ini pahlawan </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">Adalah mitranya kue bolu paranggi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Rela diwarnai, bersama kue lapis</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ikhlas hancur bersama sakko-sakko).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">5.<span style=""> </span>Indi tia passikola</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Buku tulis sarana</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Meloq dibaca</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Meloq dipanulissi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Aku ini anak sekolah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Adalah pencintanya buku tulis</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Siap untuk dibaca</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sedia untuk ditulis).</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">IV. KALINDAQDAQ PAELLE (PUISI SATIRIK)</b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">1.<span style=""> </span>Polei paqlolang posa</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Pesiona balao</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Soroqmo dolo</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Andiang buku bau</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Telah bertandang seekor kucing</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang mengaku utusan tikus </i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sudahlah, pulanglah</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Disini tidak ada tulang-tulang ikan).</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">2.<span style=""> </span>Mane dioi di baqba</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Ibussang baba bua</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Tirimba posa</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Naola penawannaq.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Baru ada diambang pintu </i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Si rakus gendut </i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Terhalau kucing</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ditimpa hembusan nafasnya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">3.<span style=""> </span>Landuri diong I lissi</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Punno lisseq tondonnaq</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Timbeq-i naung</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Sarappiq<sup>1</sup>) saq uyungan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Lewat dijalan si Lissi </i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Penuh kutu kepalanya </i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Lempari kebawah</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sisir rambut seikat).</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">4.<span style=""> </span>Landuri diong I Kaco</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Massoppoq patti loqbang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Meloq disanga</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Pole ditana Jawa</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Lewat jalan si Kaco</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Memikul peti kosong</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Mau dikata</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Datang dari pulau Jawa).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b style="">V. <span style=""> </span>KALINDAQDAQ MAPPAKAINGAQ (KRITIK SOSIAL)</b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">1.<span style=""> </span>Pitu tokke pitu sassa</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Sattindorang buliliq</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Sangnging ma uwang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Baleri tomawuweng.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Tujuh tokek tujuh cecak </i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dan seiringan kadal</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Semuanya berkata </i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Genit lagi si orang tua).</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">2.<span style=""> </span>Muaq diang to mawuweng</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Baler mendulu</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Alangi rottaq<sup>*</sup>)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Patuttuang tondinnaq</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bila ada orangtua</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Genit kembali</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ambilkan sendok nasi</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pukulkan ke tengkuknya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">3.<span style=""> </span>Mau ana’, mau appo</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Mau biya, mau perruqdusang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Mattedoang koyokang</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Ito tambeasa maq gau.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Namun anak kandung, maupun cucu</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sekalipun cibirang tulang, kendatipun keturunan</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Menendang kobokan</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Orang tak pernah menduduki fungsi).</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">4.<span style=""> </span>Innami takkeamaq lino</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Tattallang dunnia</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Poppor loka</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">Musanga uru sei.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style="">(Bagaimana tidak akan kiamat bumi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style="">Tak kan tenggelam dunia</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style="">Tandang pisang yang dibawah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style="">Disangka tandang pisang yang diatas).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">5.<span style=""> </span>Di pebulu dami manu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style=""> </span>Di pemarabe dami</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style=""> </span>Andiang tomi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style=""> </span><i style="">Di peillang sissiqna.</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><i style=""><span style=""> </span>(Bulunyalah ayam yang dilihat</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><i style=""><span style=""> </span>Mahkota indahnya yang dipandang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><i style=""><span style=""> </span>Tiada perlu lagi </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><i style=""><span style=""> </span>Diperhatikan sisik keberadaannya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">6.<span style=""> </span>Pammanauangi tuq-u paqmai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style=""> </span>Mua ita to tuna </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style=""> </span>Pammongeangi tuq-u ate</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style=""> </span>Muaq ita to kasi-asi.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style=""> </span><i style="">(Sedih nian sanubari</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><i style=""><span style=""> </span>Bila kita orang hina dina</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><i style=""><span style=""> </span>Sakit nian hati </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><i style=""><span style=""> </span>Jika kita orang miskin).</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">VI. KALINDAQDAQ PIPATUDU (PUISI PASTORAL)</b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.<span style=""> </span>Dipameang pai dalle</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dileteangngi pai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Andiang dalleq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Mambawa alawena.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Rezeki harus dicari</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dan dibuatkan titian</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tiada rezeki</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang datang sendiri).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2.<span style=""> </span>I Cicci paq manini </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Kaiyang simbolongnaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Di pettuppuang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Diperauang sorong.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Si puteri kesayanganlah kelak</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Besar indah sanggulnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dipertahankan/dikokohkan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dimintakan mas kawin).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">3.<span style=""> </span>Nadiondoq-i I Cicci</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Na di damo-damoi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tuo marendeng</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Diang bappaq dalleq-na.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Diayun puteri kesayangan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dengan belaian kasih sayang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Panjang umur</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Semoga mendapat rezeki).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">4.<span style=""> </span>Diang dalleq mulolongan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Daq mu gula-gulai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Andiang tu-uq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Nasadia-diannaq.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Ada rezeki diperoleh</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Jangan diroyalkan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sebab tidak akan </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Selalu ada).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">5.<span style=""> </span>Usurung mallete lembong</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Matindo manu-manu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Maq ayumai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dalle pole dipuang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Walau harus menyeberangi lautan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tidur laksana burung</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Demi berikhtiar/berusaha</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Rezeki dari Yang Maha Kuasa).</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">VII. KALINDAQDAQ MASAALA (PUISI RELIGI)/AGAMA</b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;">Disebut kalindaqdaq masaala, karena berisi masalah-masalah keagamaan.itulah sebabnya kalindaqdaq masaala umumnya terdiri dari dua bait. Bait pertama mengajukan masalah, bait kedua memberikan jawaban.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.<span style=""> </span>Inna sambayang-sambayang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sambayang tongang-tongang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Meloq u issang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Meloq uu ajappui.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Mana sembahyangnya sembahyang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sembahyang yang sebenar-benarnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ingin kutahu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ingin kuyakini)</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Indi sambayang sambayang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sambayang tongang-tongang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tandi kedoang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Napakedo alawena.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Inilah sembahyangnya sembahyang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sembahyang yang sebenar-benarnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>tidak digerakkan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">digerakkan dirinya sendiri).</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">2.<span style=""> </span>Ahera oroang tongan</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Lino dindan di tiaq</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Borong to landur</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span>Leppang dipettullungngi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kampung akhirat tujuan akhir</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dunia ini hanya pinjaman</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ibarat musyafir</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i style="">Sekedar singgah untuk berteduh).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">3.<span style=""> </span>Meillong domai ku’bur</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Siola sulo-oq mai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Oroang ku’bur</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Taq lalo mappttannaq.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Dunia kubur memberi isyarat</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Hendaklah anda siapkan obor</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sebab disana diliang kubur</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">Gelap gulita tiada taranya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">4.<span style=""> </span>Sambayang di tiaq tu-uq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span style=""> </span>Namaka di pesulo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span style=""> </span>Kedo macoa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span style=""> </span>Namaka di pekasor.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span style=""> </span><i style="">(Sembahyang itulah yang paling baik </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;"><i style=""><span style=""> </span>Dijadikan obor dalam kegelapan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;"><i style=""><span style=""> </span>Karya yang mulia</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><i style=""><span style=""> </span><span style=""> </span>Bekal yang cocok dijadikan kasur).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">5.<span style=""> </span>Tandi soppoi sambayang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span style=""> </span>Tandi teweq-i jenqne</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span style=""> </span>Iyamo tiaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify;"><span style=""> </span>Maparri di pogau.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i style="">(Tidak akan dipikul sembahyang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i style="">Tidak akan dijinjing wudhu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i style="">Itulah dia</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i style="">Sukar dilaksanakan).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">6.<span style=""> </span>Manu-manu apa tiaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pole di dappingallo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Zkkir bambaqna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Koroang pecawannaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i style="">(Burung apa gerangan </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i style="">Yang datang disaat subuh</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i style="">Zikir suaranya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i style="">Al-Qur’an tawanya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">7.<span style=""> </span>Apa ande di suruga</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pewongan di alleqna zikkir</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tambottuq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Lailaha Illallah.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Apa gerangan santapan di surga </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bekalan diperantaran zikir</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang tak pernah putus</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kalimat Lailaha Illallah).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">8.<span style=""> </span>Manu-manu disuruga</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Saiccoq pole boi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mappettuleang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>To sukku sambayanna.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i style="">(Burung indah penghuni surga </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i style="">Senantiasa datang mengintai</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><i style="">Mengintai dan menanyakan</i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style=""> </span>Orang yang sempurna shalatnya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">9.<span style=""> </span>Passambayang mo-oq dai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pallima wattu mo-oq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Iyamo tu-uq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pewongan diahera.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Hendaklah anda tegakkan shalat</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Lima waktu selalu sempurna</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sebab itulah bekal abadi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Menuju hari kemudian).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">10.<span style=""> </span>Apamo di tiri alang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style=""> </span>Di parakkaqna dunnia</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style=""> </span>Annaq mikkeqde</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style=""> </span>Boyang sambua-bua.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style=""> </span><i style="">(Apa yang diciptakan alam</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dalam membangun dan menata bumi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sehingga berdiri</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><i style=""><span style=""> </span>Rumah yang satu-satunya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">11.<span style=""> </span>Boyang sambua di lino</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Daq dua arriannaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pitussulapa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pitu pepattoang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Rumah satu di dunia</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dua tiangnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tujuh sudut</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tujuh jendelanya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">12.<span style=""> </span>Boyang dilalang di kaodong</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pitu sawa-sawannaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mesa tibua</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pura dipepattoi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Rumah didalam kenangan abadi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tujuh bubungan atapnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Satu terbuka</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Semuanya ditempati mengintai).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">13.<span style=""> </span>Pappeyappu daq di Puang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Di tajallinna Muhamma</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Rapangi tu-uq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Bilang sappulo appe.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Keyakinanlah kepada Yang Maha Kuasa</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sinar dan cahaya Muhammad</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bagaikan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bulan purnama raya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">14.<span style=""> </span>Pappeyappu daq di Puang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tannaratang paindoqna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Si pekkedeang nurung</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Anna Muhamma.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">(Keyakinanlah kepada Yang Maha Pencipta</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Betapa terang cemerlangnya </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sejajar dan searah nurung</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span><span style=""> </span>Dengan Muhammad).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">15.<span style=""> </span>Muaq polemi manini</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Di andiang rapanganna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Iya issanna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Lailaha Illallah.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bila tiba kelak </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang tiada perumpamaannya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Didalam pengetahuannya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Oleh Yang Maha Agung).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">16.<span style=""> </span>Ayappui tonga-tongan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Rokonna asallangan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Iyamo tu-uq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pewongan di ahera.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Pahami yang sebenar-benarnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Semuanya rukun Islam</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sebab itulah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bekal akhirat kelak).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">17.<span style=""> </span>Bismillah akkeq letteqna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Alepuq pelliaqna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Turang loana</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Lailaha Illallah.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bismillah angkat kakinya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Alif langkahnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tutur katanya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Lailaha Illallah).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><b style="">VIII. KALINDAQDAQ PETTOMUANEANG (PUISI PATRIOTISME)<span style=""> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.<span style=""> </span>Indi tia to muane</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Bannang pute sarana</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Meloq di bolong</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Meloq di lango-lango.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Aku ini pahlawan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Adalah benang putih</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang siap basah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Menghadapi warna apapun).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2.<span style=""> </span>Muaq tongano muane</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b style=""><span style=""> </span></b>Pattandai mo-oq galung</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Nadiengei</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sipettombangan cera.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bila anda betul pahlawan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tunjukkanlah lokasi dan lapangan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Akan di tempati</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sama bergelimang di telaga darah).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">3.<span style=""> </span>Menangi kaccang tunggara</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Menangi na sumobal</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tanda mokau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tuali di lolangan.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Semakin kencang angin tenggara</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Semakin layar terkembang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Suatu pertanda pantang mundur</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Balik surut dari samudera luas).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">4.<span style=""> </span>Takkalai di sobalang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dotai lele ruppu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dadi nalele</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tuali di labuang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Sekali bahtera layar terkembang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Karam dan hancur tak kuhiraukan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Asal tidak gempar terseriar</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Balik surut ke pangkalan semula).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">5.<span style=""> </span>Muaq purami di palandang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pemali diliaiq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muaq purami di pobambaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pemali di peppondoq-i.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Jika sudah terbentang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pantang dilangkahi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bila sudah diikrarkan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pantang membelakangi).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">6.<span style=""> </span>Muaq purami di pau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Purami di poloa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Daq leqba tia</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Soroq tammappasaqbi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">(Bila kita sudah berucap</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Jika mulut sudah berbincang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Jangan sampai mencoba diri</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Surut menghilang tanpa pamit).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">7.<span style=""> </span>Dotai sisaraq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Salakka annaq uluttaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dadi tia sisaraq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Loa tongatta.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Lebih baik berpisah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Badan dengan kepala</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dari pada berpisah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ungkapan yang telah diucapkan).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">8.<span style=""> </span>Dotai tau sisaraq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Maraqdiatta</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dadi tia sisaraq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Assamalewuangtaq.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Lebih baik kita berpisah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pemimpin kita</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dari pada berpisah </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Persatuan dan kesatuan kita).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">9.<span style=""> </span>Namanetteaq lipa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sureq di sigayangngi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Puccana cera</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Birinnaq mata gayang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Aku akan menenung sarung</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Corak saling bertikaman</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kepala coraknya darah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pinggirannya mata keris).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">10.<span style=""> </span>Tania passobal</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muaq mappelinoi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Lembong di tiaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mipatada di pottanaq.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bukan awak perahu </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bila menunggu tenangnya ombak, redanya badai</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sebab ombaklah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang membawa hingga dapat tiba di daratan).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">11.<span style=""> </span>Tania to muane</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muaq jiripai gayang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Attonganang di tiaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Di sanga to barani.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bukan pahlawan </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bila harus ada keris terselip di pinggang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Karena keadilan dan kebenaranlah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang dikatakan kesatria).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b style="">IX. KALINDAQDAQ TO SIPOMONGEQ (PUISI ROMANTIK)</b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.<span style=""> </span>Pitu buttu mallindungi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pitu taq-ena ayu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Purai accur</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Naola saliliq-u.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Tujuh gunung menghalangi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tujuh dahan kayu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Semua rata semuanya hancur</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dilanda rinduku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2.<span style=""> </span>Batu toyang dilolangan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Peatallangngoq-o naung</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Apaq nanaolai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Lopinna tomasara nyawa.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Wahai batu dan karang di tengah samudera</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tenggelam dan karamlah engkau</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Karena akan dilintasi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Perahunya kelana yang merana</i>).</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">3.<span style=""> </span>Ulamung batui sarau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Di naunna ende’mu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Jappoq-I batu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tanjappoq passengaq-u</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kubenamkan cintaku, bak membenam batu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Di bawah tanggamu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Batu hancur</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tapi kerinduanku tak akan luntur).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">4.<span style=""> </span>Nalayangangmi cinnaq-u</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Naliliang sarau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Iqdai mala</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dipasima-simangngi.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">(Diterbangkannya harapanku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">Dilayangkan harapanku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">Tak dapat lagi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">Untuk menahannya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">5.<span style=""> </span>Mapanraq sonaiq toaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mongeaq sonai toaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muaq iq-o bandi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Usimonge-mongeang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Susah dan merana tak kan mengapa</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sakit pedih biarkan daku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Asalkan dikau</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Membalas kasihku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">6.<span style=""> </span>Ukolliangi sarau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Di lisu simbolongmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mau matindo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muilalai toaq.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kuikatkan tanda kasihku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Di pusat sanggulmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Biarpun kau nyenyak tidur</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kan terkenang juga kepadaku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">7.<span style=""> </span>Pattuaq mannawa-nawa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Saqulaq mattimbangngi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Maupaq bandi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muaq na teqtoq iq-o.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Sulit sungguh memikirkan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sukar nian merenungkan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Mujurlah diri</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bila engkau demikian jua).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">8.<span style=""> </span>Beru-beru baqbar-aoq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pandeng malassuq-aoq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Napuppi-aoq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ito pammalanreang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Melati, janganlah engkau mekar</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Nenas, janganlah engkau layu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Jangan sampai di petik</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Oleh insan yang pembosan).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">9.<span style=""> </span>Beru-beru penggilingmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Bunga lawar passoemu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Bunga tipussuq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Peitammu leqmai.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bunga melati pandanganmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kembang mawar ayunan tanganmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bunga mekar harum</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Lirikanmu terhadapku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">10.<span style=""> </span>Mettugalanga di ayu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ayu sappeq-o naung</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Meindaq lao di pappang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pappang raqbamo naung</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Damaq dilino moge’ tandi pakannyang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kuberpegang di dahan kayu </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Maka dahan kayu akan patah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kutegak ditepi jurang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Justru tepi jurangpun akan runtuh</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tak usahlah pedih dan merana di dunia ini</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kiranya ragu dan bimbang tiada dipercaya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">11.<span style=""> </span>Iqda naung nameita</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Allo naung natambus</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Assirumungannaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Matanna to salili.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kutak ingin memandang kesana</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sang surya yang akan terbenam</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Karena di ufuk sana, perpaduannya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Mata yang dilanda kerinduan).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">12.<span style=""> </span>Diang lao to salili</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pepattoang naluba</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Apaq iyau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Nyawau namalai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Orang yang dilanda arus kerinduan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kepada jendela segera bergegas</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kiranya aku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Jiwa raga ingin melayang).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">13.<span style=""> </span>Inggai para sumobal</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sipandalle-dalleang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Andiang dalle</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Itamo sipodalle</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Marilah kita sma berlayar</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sama mengadu nasib</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tiada untung dan rezeki</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kiranya kitalah saling menerima rezeki</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sebagaimana kasih yang terpadu selama ini).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">14.<span style=""> </span>Meapa ami mongeqna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>To manniaq tandottong</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Titedo dua</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq kindo diellongngi.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bagaimana niang sakit parahnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang diidam-idamkan tiada terwujud</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kiranya hanya kaki tersandung</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ibunda yang dipanggil).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">15.<span style=""> </span>Accur tongani ateu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Marere rapang sia</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sawaq batammu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Usenga, usalili.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Betapa remuk redamnya hatiku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Hancur luluh bagaikan garam</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Disebabkan tubuhmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang selalu kukenang, senantiasa kurindukan).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">16.<span style=""> </span>Mazdondonna duambongi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq maullung allo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Damoq pettule’ </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Salili-uq motu-uq.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Besok lusa</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Manakala langit mendung</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tak usahlah anda bertanya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Itulah pertanda kerinduanku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">17.<span style=""> </span>Tambar ditippa manini</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pauli ditit topa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq massau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Garring di alaweu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Air penawarmulah kelak</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pun minyak obatmu jua</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang mampu menyembuhkan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Demam yang ada pada diriku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">18.<span style=""> </span>Tennaq rapangdaq uaiq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Lambaq lolong lomeang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mettonang banda</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dinaunnaq endeqmu. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Seandainya aku laksana air</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Mengalir kesana-kemari</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Maka aku berlinang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dibawah naungan tanganmu).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">19.<span style=""> </span>Musaq diang bura lembong</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Disambah di uluang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Damo pettuleq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Saliliq-u motu-uq.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Jika ada putihnya hempasan ombak</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Menghempaskan diri di buritan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Janganlah anda bertanya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Itulah arus kerinduanku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">20.<span style=""> </span>Usurungani matindo beke</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Di naunna ende’mu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mattattangai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pendai perrawummu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kusengaja tidur laksana kambing</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Di bawah naungan tanggamu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Menunggu dan menanti</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Naik dan turunmu selalu).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">21.<span style=""> </span>Inggai para mattinja</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Para malloa-loa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Batattaq bappa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mala dai si pake.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Marilah kita berikrar</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sama berjanji</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Semoga hubungan yang penuh kenangan ini</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dapatlah hendaknya terjalin dengan mesrah).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">22.<span style=""> </span>Muaq lesseaq malai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq maullung allo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Damo pettule</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Saliliq-uq motu-uq.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bila aku telah pulang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kemudian langit mendung </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tak usahlah anda bertanya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Itulah cahaya kerinduanku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">23.<span style=""> </span>Diang sarau saicco</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Uputi daun camba</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Arangi tiwua</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muaq tania iq-o.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Ada kasihku sedikit</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kubungkus daun asam</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pantang dan haram terbuka</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Jika bukan anda yang membukanya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">24.<span style=""> </span>Tennaq uitadi dai </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Bittoeng sippaqtummu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Iqda matindo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muaq iqdai tambus.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Seandainya aku melihat ke atas</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Cahaya bintang di atasmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Justru aku tak akan tidur</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sebelumnya ia terbenam).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">25.<span style=""> </span>Usanga bittoeng raqda</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dibaqbana songimmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ikandi palakang </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Manggiling loqdiannaq.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kusangka bintang jatuh terkapar</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dimuka pintu kamarmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kiranya dinda</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Memutar balik cincinnya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">26.<span style=""> </span>Tennaq diang di adaqna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Lolong tama uwai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mappatubanda</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sallang memonge-monge.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Seandainya ada adat kebiasaan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Air mengalir ke hulu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Aku akan mengirim</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Salam yang merisaukan dan merindukan).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">27.<span style=""> </span>Lappaqmi iyau letteq-u</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Kambang pegallangaq-u</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mapponayoi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Matanna alawemu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Sakit dan parah kakiku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Mengembang betisku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Mundar-mandir</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Demi memperhatikan kecantikan tubuhmu).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">28.<span style=""> </span>Monge-monge paq iyau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq tonande gayang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tonande gayang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tonande gayang diang pauliannaq.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Betapa parah dan sakitku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Lebih parah dan sakit dari pada orang yang bertikam keris</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang tertikam keris</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Masih ada usaha dan pengobatannya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">29.<span style=""> </span>Inai tosara baru</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Nalloi-naurangngi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sara barunna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Itosoro mamboyang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Hasrat suci, cinta murni siapa gerangan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dijemur dihujani</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Hasrat suci, cinta murninya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Insan yang telah berantakan rumah tangganya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">30.<span style=""> </span>Tania tozdi batangngu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Na naposara batangmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Batang to tuna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Taq-e to kasi-asi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bukannya diri pribadiku yang dimaksud</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang dimaksudkan oleh diri pribadimu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pribadinya orang hina</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tangkainya orang miskin).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">31.<span style=""> </span>Uru-uru name endeq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Gayang napetaeng</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pindaq-duanna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Kowi kaiyang damo.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Awal mulanya naik ke tangga</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Keris yang diselipkan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Setelah kedua kalinya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Parang besarlah sudah).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">32.<span style=""> </span>Gau tongappai iyau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sara mennassa topa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq tiwua</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Temunganna nyawau.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Tindak laku yang mulia </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Hasrat suci yang jelas</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang akan mampu membuka </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tabir pintu kalbuku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">33.<span style=""> </span>Tenna dazda tarring kambu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tarring pokki loloqna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muwatta banda</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muala polattangan.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Seandainya aku bukan bambu jelek</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bambu yang terpotong ujungnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Justru anda akan menebang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Digunakan untuk lantai).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">34.<span style=""> </span>Tennaq dazda bale beong</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Bale mate kindoq-u</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Natuna banda tia</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Nasirua-ruai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Seandainya aku tidak segera yatim</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Takkan segera ditinggalkan ibunda</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Hina dan papa</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tidaklah seberapa, dan tidaklah berarti).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">35.<span style=""> </span>Meita dai di bulan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pai-paindo pai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>I’da naindo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Apaq tuna iyau.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kulancarkan pandanganku ke atas rembulan </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Aduhai, betapa cemerlang dan bercahayanya,</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Hanya aku yang tak disinari sinarnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Karena aku hina dan papa).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">36.<span style=""> </span>Rappei tona murappe</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Rappe toa iyau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sangga iyau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">Namusala murappe.</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>(Sebut dan kenanglah orang yang anda kehendaki</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Aslkan aku juga disebut dan dikenang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Jangan sampai hanya aku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dilupakan disebut dan dikenang).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">37.<span style=""> </span>Meapaami mongeqna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>To mannia tan dottong</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ti tezdo dua</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq kindo diellongngi.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bagaimana sakit parahnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Orang yang mencita-citakan tiada tercapai</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tersandung kaki sedikit</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ibunda yang dipanggil-panggil).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">38.<span style=""> </span>Mongea monge di lalang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Magarring ida’ limbang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mongea nasurungang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Batang di alawena.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Betapa parah dalam jiwaku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Demam dalam yang tak nampak</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Parah disebabkan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tubuh jelita dihayatnya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">39.<span style=""> </span>Rapangaq dai di makka</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>suju di Baitullah</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>wattu meloqmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>sioro-oroang.<span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bagaikan aku ke Mekah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sujud di Baitullah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sewaktu anda bersedia</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Duduk bersamaan).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">40.<span style=""> </span>Accur tongani ateu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Marere rapangi sia</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sawa batangmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Usenga-usalili</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Betapa hancur luluh hatiku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Hancur laksana garam</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Di sebabkan tubuh indahmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Senantiasa kukenang dan kurindukan).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">41.<span style=""> </span>Mane meppusui pandeng</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Diongmaq di naunnaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Accilakaq-u</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Baqbarmi taq utara.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kiranya nenas baru berkuncup</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Aku telah bernaung di bawahnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Aduhai, malangku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ku tak tertahan setelah mekar).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">42.<span style=""> </span>Inai marroyong bulan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq raqbas bittoeng</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ibaju calla</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Manggeser lodiannaq.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Siapa gerangan menggoyang sang rembulan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sehingga bintang-bintang bertaburan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kiranya si baju merah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Memutar balik cincinnya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">43.<span style=""> </span>Omas diting di rupammu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tiqdi naung di lita</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Polei naung</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Jari ittangjamarroq.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Keringat yang ada di wajahmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Jatuh berlinang membasahi bumi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kiranya tiba </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Menjelma intan dan zamrud).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">44.<span style=""> </span>Mane diongo-o di toyang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ulagai mo-oq naung</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tuo-oq dai marendeng</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Batattaq nasipake.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Sejak anda di ayunan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Aku telah mencumbu dan merayu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Selamat dan panjang umur</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Semoga terjalin kasih dan mesrah).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">45.<span style=""> </span>Doq-a apa mu podoq-a</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Merrawung di boyangmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq di aya</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Cahayana Muhamma.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Doa apa gerangan yang anda pakai</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Maninggalkan ruangan rumahmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sehingga di wajahmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Memancarkan cahaya Muhammad).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">46.<span style=""> </span>Mau musassang endeqmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mulollor mata gayang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mendai toa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Apa pandeng di aya.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Sekalipun ranjau di tanggamu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Diselipkan mata keris</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Aku akan tetap naik</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Karena gadis cantik di atas).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">47.<span style=""> </span>Lipaq seqbena kindo-u</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Lipaq di lappeannaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Moka muaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Paccowa-cowa tibua.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Sarung sutera ibundaku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sarung sutera yang dilipat rapi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Aku tak sudi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kiranya percobaan belaka).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">48.<span style=""> </span>Iqda nande paulimmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Issi buli-bulimmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Nandea tiaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Gariting di lindo’mu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Aku tak mempan dengan minyak penawarmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sebagai isi botol kecilmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tetapi aku mempan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dengan keritingmu yang menawan).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">49.<span style=""> </span>Tekena di pale limammu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tulisa di matammu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dipikkini’mu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Rappeq-rappeqana.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Rangkaikanlah tanda tangan di tanganmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Hiasilah tulisan di matamu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dikedipan matamu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kiranya merayu dan membisik).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">50.<span style=""> </span>Usurung matindo beke</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dinaunnaq ende’mu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mattattangai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pendai perrawummu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kusengaja tidur laksana kambing</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Di bawah naungan tanggamu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Menunggu dan menanti</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Nauk turunmu selalu).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">51.<span style=""> </span>Madondonna duambongi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq ajal mendiolo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq rappeq-o manini</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Baca-bacana sokkol ande kawengmu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Besok atau lusa</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Aku meninggal duluan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kemudian engkau melangsungkan pernikahan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tolong dibacakan nasi ketan pernikahanmu).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">52.<span style=""> </span>Apa diting mupikirri</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Apa munawa-nawai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ande’ matammu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Di oroannaq bandi.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Apagerangan dipikirkan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Apa yang dikenangkan dibayangkan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pilihan matamu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tetap jua ditempatnya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">53.<span style=""> </span>Innaq-di pura loata</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Masseq pulu-pulutta</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tassigilingan mata</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Di tau laeng.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Mana ungkapan kita yang telah dimufakati</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang kokoh kuat didalam janji</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tak kesana kemari lagi mata menengok</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kepada orang lain).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">54.<span style=""> </span>Pallaq-do ioq palakang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Iqda mupaessanni</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Iqdami dissang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Masara dilaenna.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kiranya telah pudar kasihmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tanpa memberi tahu padaku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Justru sudah tak tahu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Mencari lagi dilainnya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">55.<span style=""> </span>Sipasaqbi di tiaq tau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muaq nasipallangi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq dissangi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Masara dilaennaq.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Seharusnya kita saling pamit</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bila ingin berpisah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Agar kita tahu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Mencari lain lagi).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">56.<span style=""> </span>Iqda lao nasalopo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Di topammaleleang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dioa’ manini</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq malele bomo.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Aku tak ingin berkenalan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kepada orang pembosan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Jangan sampai sudah mesrah hubungan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dia sudah bosan lagi).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">57.<span style=""> </span>Iqda napasang kindo’-u</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pallaq-I, pallaq to-oq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ia pasannaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pallaq-I, salopo-iq.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Tidak dipesan ibundaku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bila dia ingkar, engkau juga ingkar</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bahkan pesannya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dia ingkar, engkau tambah setia).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">58.<span style=""> </span>Paqmaimudaq diolo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mammisi annaq golla</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Apa diteq-e</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Paria tattettomi.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Budi luhurmu dahulu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Lebih manis dari pada gula</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tetapi sekarang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Lebih pahit lagi dari pada paria (buah sayuran paling pahit).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">59.<span style=""> </span>Tennaq uitadi batu-batu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Natitedoi letteqna I Bolong</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Uduru bandi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq undu-undungngi.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Andai kata kulihat batu kerikil</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kesandung dengan kakinya si Hitam</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Niscaya kupungut</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Akan kuasapi dengan kemenyan di pedupaan).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">60.<span style=""> </span>Mepateni to napalla</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>To na taqgiling laeng</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Me peloppoq-i</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><span style=""> </span>Paqmai mapianna.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Tentunya orang yang akan ingkar</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Orang yang akan berpaling </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Memberikan berlimpah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Budi luhurnya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">61.<span style=""> </span>Mu pallanga di kanangmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Lelea di kaerimmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tanda mokaq-u</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mupallang paqmai.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Mengingkari aku dikananmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kupindah ke sebelah kirimu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Suatu pertanda, kutak rela</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Diingkari budi luhurmu).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">62.<span style=""> </span>Pole topa ioq mai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ande nawa-nawammu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq iamo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Namuala peq-olo.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>(Nanti akan datang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pilihan hatimu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Akan dia kelak</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dijadikan pedoman).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">63.<span style=""> </span>Rappeqma padi pondoqmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Senga padi seqdemu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Padi riwammu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ande nawa-nawammu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Sebut aku tempatkan di belakangmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kenang aku tempatkan di sisimu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tempatkan di pangkuanmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pilihan hatimu).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">64.<span style=""> </span>Di mongeq-u, dimasarau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Kindoq-u uellongngi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dinamateu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Io urappe-rappe.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Di waktu sakit, di waktu merana</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bunda kupanggil-panggil</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Di waktu meninggal</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Anda yang senantiasa kusebut kukenang).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">65.<span style=""> </span>Mutinandena sadangngu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Musapunna matau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mapia dai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">Palainna nyawau.</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>(Di tengadah daguku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Diusap mataku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Selamat nian</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kepergiannya jiwaku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">66.<span style=""> </span>Bismillah mutati bappa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Mudande-dande bappa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Limammu bappa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Matti nande sadangngu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bismillah semoga aku dipelihara</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dibelai kasih sayangnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Semoga tanganmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Menadah mesrah daguku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">67.<span style=""> </span>Daq muallu di lipaq-mu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Allua di atemu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ballungi mata</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq-ma dinyawamu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Jangan aku diingkarkan di sarungmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kiranya aku diingkarakan di hatimu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kelak sayup-sayup kabur mata memandang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tempatkan aku di istana jiwamu).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">68.<span style=""> </span>Annaq di paleq limammu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Di tappaq kanukummu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Diang mu donggo’</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muilalai boma.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Tempatkan aku diruangan tanganmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Di ujung kukumu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kelak ada yang dipegang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tetap diingat diriku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">69.<span style=""> </span>Muaq salilido palakang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Gilingngi lodiangmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Diongaq tu-uq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sisarung parrammata.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bila rasa rindu mendatang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Putar balik saja cincinmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Niscaya aku disitu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Terikat dengan permata).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">70.<span style=""> </span>Pasituppui endeq-ta</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pasittumbang boyatta</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Asari allo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Si pepattoang boi tau.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Mari saling beradu tangga kita</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Saling berpetak rumah kita</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kelak di senja hari</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Saling menengok lagi di jendela).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">71.<span style=""> </span>Damu sosoi batangmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ia mui lalai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Cinnaq muturu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Eloqmu naolai.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Janganlah menyesali dirimu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang engkau ingat</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Nafsu belaka engkau ikuti</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kehendak hatimusemata engkau turuti).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">72.<span style=""> </span>Pamilei memang moq-oq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sara batammu sewa-sewa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dado di boe</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Massoso alawemu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">(Pilih memang dari sekarang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pilihan hatimu sendiri</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Jangan sampai di belakang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Menyesali dirimu sendiri).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">73.<span style=""> </span>Rapemi ila pappamile</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ila kacalla-calla</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Iya nacalla</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Iya napeppolei.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Telah resmi lamarannya, orang yang banyak pilih</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Orang yang tukang cela</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang dicela</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ia yang didapat).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">74.<span style=""> </span>Muaq rapemo manini</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Peqgurui rapeq batu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dao rapeq talongnge’</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Rapeq talongnge’ malai pallengasang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bila anda telah resmi lamarannya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pelajari resmi/rapat laksana batu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Jangan rapat bagaikan penutup periuk</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Rapat laksana penutup periuk, gampang tergelincir).</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">75.<span style=""> </span>I’oq bungana paqmai-u</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>I’oq beru-berunaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Arangi tipuppi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muaq paccoba-coba.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Engkaulah bunganya hatiku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Engkau pulalah melatinya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Haram dipetik</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bila dijadikan percobaan).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">76.<span style=""> </span>Tennaq situppuq-i endeqta</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sibanabe boyatta</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Polei garring</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Di solai boi.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Seandainya searah tangga kita</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Seikat, seiring rumah kita</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Datang penyakit</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bersama menghadapinya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">77.<span style=""> </span>Talattanamma iyau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Rapang bunga lipaqmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Apaq tania</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Bunga napebunga.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Hamburkanlah aku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Laksana bunga sarungmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sebab bukan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bunga di jadikan bunga).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">78.<span style=""> </span>Nadi turuq-i dei diolo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Eloqna tomawuweng</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Apasalana</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Di titalattangan burewe.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kita ikuti dulu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kehendak orang tua</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Apa salahnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dihamburkan kembali, laksana mayang kelapa).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">79.<span style=""> </span>Seba-seba tammanangnga</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Rapeq-a tammario</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tandi rapeq-u</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tandi seba-sebaq-u.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Sendirian tak mengapa</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Jumpa jodohpun tak gembira</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sebelum jodoh</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sendirianpun tak ada masalah).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">80.<span style=""> </span>Muaq diang melo tuna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Rappe tuna iyau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muaq andiang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Saqbara sewa-sewa.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bila ada mau hina</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tunjukkanlah kehinaan padaku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bila tak ada</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kusabar menyendiri dalam sendirian).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">81.<span style=""> </span>Upadibikkai tunau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Nalamba uleleang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Anding bandi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Melo mattawarri.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">(Kuletakkan di bali hinaku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kupergi menawarkan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tak kunjung juga</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang mau menawar).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">82.<span style=""> </span>Tuna-tuna paq iyau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tuna tannala lino</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Maloang lino</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sippi banda iyau.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Alangkah hina dinaku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Hina yang tak dimuat dunia</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sungguh luas dunia</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tetapi diriku tetap sempit).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">83.<span style=""> </span>Kasi-asi tak ucalla</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tuna taq uwawire</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Apaq iyamo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pappetandona puang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kemiskinan tak kucela</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kehinaan tak kebenci</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Karena itulah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pemberian Yang Maha Kuasa)</i>.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">84.<span style=""> </span>Tuna di nacalla tau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Siola kasi-asi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Iamo todi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Muranganna batangngu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kehinaanlah dicela orang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bersama kemiskinan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Itulah dia</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang menyelimuti tubuhku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">85.<span style=""> </span>To landur di seqde boyang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Sittaq-i pelliaq-mu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Nakollioq manini</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Belayanna to tuna.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Orang yang lewat di samping rumah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Percepat langkah kakimu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Terjerat nanti</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tali ikatannya orang hina).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">86.<span style=""> </span>Muaq purama muturang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dialle galaqgarmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Rattassi tomi galaqgar</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Lattang usippatuang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bila aku telah dijatuhkan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Disela-sela rangka lantaimu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Putuskan pula rangka lantai</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Lantai yang tertuju padaku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">87.<span style=""> </span>Muaq di tinga meoro</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq diang pasambo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Turamma naung</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Di alle galaqgarmu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bila disitu aku duduk</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kemudian ada yang lebih pantas</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Jatuhkanlah saya ke bawah</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Disela-sela rangka lantaimu).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">88.<span style=""> </span>Meendeaq di boyangmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Meendeq tuna banda</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Andiang bandi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ulewa passollorangmu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kunaiki tangga rumahmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kunaik tangga dengan sikap rendah/hina</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Aku tidak</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Melewati batas pintumu).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">89.<span style=""> </span>Bismillah sallang salama</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Salama luluare sallang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Akkatta malaqbi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Meendeq di boyangmu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bismillah salam selamat</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Selamat saudara se Islam</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Maksud mulia</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Menaiki tangga rumahmu</i>).</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">90.<span style=""> </span>Tallemi tarrauwe</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dao bata-bata</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Panayoanna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Anaqna bedadari.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Telah nampak pelangi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Janganlah ragu dan bimbang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Lalu lalangnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Anak bidadari).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">91.<span style=""> </span>Rapang tarrauwe</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Kawena simbolongmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ia manjollo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ia kokkong limanna.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Laksana pelangi </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ikatan sanggulmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Siapa yang menunjuk</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dia yang bengkok jarinya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">92.<span style=""> </span>Tennaq ruda maita</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Anaqna bedadari</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Iq-o rapannaq talleq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dialleq tarrauwe.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Andai aku pernah melihat</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Anaknya bidadari</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Engkau bagaikan bayangannya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Di sela-selanya pelangi).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">93.<span style=""> </span>Bismillah mai peq-itanna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pateha pecawanna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Talleq betannaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Rapang anaq bedadari.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bismillah kemari penglihatannya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Al Fatihah ketawanya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Nampak tubuhnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bagaikan anak bidadari).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">94.<span style=""> </span>Talleqmi imasagala</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Iandiang rapanganna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Tumbiring lino</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Naola pecawanna.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>(Nampaklah si jelita rupawan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Yang tak ada bandingannya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Miring bumi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dilintasi tawanya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">95.<span style=""> </span>Bulan dai di rupammu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Bittoeng<span style=""> </span>di pilismu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Pambawa allo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dilisu sembolongmu.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>(Bulan purnama di wajahmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Binatang cemerlang di pipimu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Pembawa matahari</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Di pusat sanggulmu).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">96.<span style=""> </span>Bukan dai pettulei</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Bettoeng ajappui</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Ia paindo inggannanaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Narakka alang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>(Ke bulan engkau tanyakan </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">bintang memahami</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>dia yang terang di seluruh </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>alam mayapada ini).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">97.<span style=""> </span>Diona nanaung dua</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Nanaung dua pole</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Dioppaq manini</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Annaq mekkanjaq dai.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>(Di bawah aku ke bawah lagi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Telah di bawah dan ke bawah lagi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Di bawah kelak nanti</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Akan menengadah ke atas).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">98.<span style=""> </span>Sukkuqmi tiaq berena</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Amma pembolongammu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Bunga natuda</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>Bunga dai ti baqbar.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span><i style="">(Syukurlah nasibnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ibu kandungmu yang sejati</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kembang yang ditanam</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kembang pula yang mekar).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">99.<span style=""> </span>Bungana ammamu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>i-oq tomo pandenna</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>i-oq namaka</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style=""> </span>di pelindo-lindoang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i style="">(Bunganya mamakmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Engkau pulalah gadis kebanggaannya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Engkaulah yang wajar</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><i style=""><span style=""> </span>Disiapkan gerbang yang indah).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">100.<span style=""> </span>Mane meppusui pandeng</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Diommaq di naunnaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Tamma upaq-u</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Baqbari taq uita.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><i style="">(Baru akan mekar nenas</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Aku telah berada di naungan pohonnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kutak beruntung</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Mekar tak kulihat).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">101.<span style=""> </span>Malinga malilu toa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Mettama di kappummu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Pusuna loka</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Usanga pusu pandeng.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><i style="">(Keliru dan kukhilaf</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Memasuki kampungmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kuncup pisang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kusangka kuncup nenas).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">102.<span style=""> </span>Mane pissangi ulete</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Turunang di kappummu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Tappaq mauaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Tembaleq turunaq-u.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><i style="">(Baru sekali kuinjak</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kampung halamanmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Terus kunyatakan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Semoga ini kampung halamanku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">103.<span style=""> </span>Leboa di turunammu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Daq muanggaq to lebo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Anggama todi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Solamu di banua.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kumengelana di kampungmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Jangan dianggap pengelana</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Anggaplah aku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Teman karib di negerimu).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">104.<span style=""> </span>Innaq lao tangalalang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Di pondoqna dunnia</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Nauolai lao</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Mattibeang tunau.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><i style="">(Kemana gerangan jalanan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Di belakang dunia</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ku akan kulewati</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Untuk membuang hina dinaku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">105.<span style=""> </span>Utibeangi tunau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Di pondoqna dunia</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Sarombong bandi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Saba kasi-asi-u.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>(Kubuang hina dinaku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Dibelakang dunia</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Namun tetap jua tercium</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sebab kemiskinanku).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">106.<span style=""> </span>Uissattobandi iyau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Nanala apaq tau</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Tas sarre toa</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Tambalimbubeng toa.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><i style="">(Aku juga mengetahui diriku</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Akan diapakan orang</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Daun sereipun bukan </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Lengkuaspun tidak).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">107.<span style=""> </span>Annaq tama di atemu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Pepembolong di lalang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Maumo-oq palla</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Muaq membolong banda.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><i style="">(Pastikan aku di hatimu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Agar bertahta didalam</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Walaupun engkau benci</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Asalkan aku bertahta di dalamnya).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">108.<span style=""> </span>Mupallanga di kanangmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Lelea di kaerimmu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Tanda mokaq-u</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Na mu palla mai.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><i style="">(Aku di benci di sebelah kananmu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ku pindah di sebelah kirimu</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Suatu pertanda</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Tak mau aku di benci).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">109.<span style=""> </span>Beru-beru bura lemo</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Sipo apai tiaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Sippute bandi</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Rasana sisalai.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bunga melati kuncup jeruk</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Hubungan apa gerangan</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sama putihnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Rasa baunya berbeda).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">110.<span style=""> </span>Beru-beru pannoq lino</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Pandeng pali dunnia</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Bunga tipussu</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Melo usiruppuang.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bunga melati penuh bumi</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Nenas berlimpah di dunia</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bunga menunggal</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Ingin kubersama hancur).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">111.<span style=""> </span>Beru-beru mamba melloloq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Pandeng dai rumakkaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Bunga landerang</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Siandarang tanete.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bunga melati berkuncup kian kemari</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Nenas semakin mekar ke atas</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Bunga mawar</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Berhempasan dengan lereng belukar).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">112.<span style=""> </span>Pole innaq-I domai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Rasana beru-beru</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Pole di dali</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Millete di sakalla.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><i style="">(Dari mana datangnya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Rasanya bunga melati</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Datang dari subang (dali)</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Meniti di beludru)</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">113.<span style=""> </span>Tambangi sarombonnaq pandeng</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Nawawana domai</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Pusu tongannaq</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span>Napadi tau laeng.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><i style="">(Bertambah rasa baunya nenas</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kudibawakan kemari</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Kuncup aslinya</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Diserahkan kelain orang).</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""> </i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><i style=""><span style=""> </span>Sumber : Buku Bunga Rampai Kebudayaan Mandar dari Balanipa Karya : A.M.Syarbin Syam (57-112; 1997)</i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"> </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style=""> </span></p>Mustari Mula Tammagahttp://www.blogger.com/profile/03228005478063191702noreply@blogger.com0